1000 Hektar Lahan di Sukabumi Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen Akibat El Nino
- juragantaniantihoa
- Aug 1, 2023
- 2 min read

Risiko gagal panen bisa terjadi di lahan pertanian yang subur sekalipun. Anomali cuaca seperti adanya El Nino memperbesar kemungkinan gagal panen. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan agar petani mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Di Kabupaten Sukabumi, misalnya sebanyak 1.000 hektar lahan sawah sudah mengikuti asuransi ini, sehingga bila terjadi gagal panen maka akan menerima ganti rugi.
''Dari lahan pertanian di kota seluas 1.331 hektare, sebanyak 1.000 hektare sudah dicover AUTP,'' kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Dikna Yalendra, Selasa (1/8/2023).
AUTP adalah solusi yang tepat bagi lahan yang berpotensi mengalami gagal panen akibat banjir, kekeringan, penyakit dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Dikna menjelaskan bagaimana asuransi mengganti kerugian petani, yakni pada lahan seluas 1 hektar yang gagal panen, petani akan menerima maksimal Rp 6 juta. Diharapkan, dengan begitu petani tidak mengalami kerugian.
Di Sukabumi, menurut DIkna, masih ada 331 hektar lahan pertanian yang belum mengikuti program asuransi ini. Itu disebabkan karena keterbatasan dana pemerintah untuk memasukan lahan ke AUTP.
Disebutkan Dikna bahwa langkah mengikutkan lahan pertanian ke asuransi ini juga merupakan upaya untuk mengatasi dampak buruk El Nino yang berpotensi membuat lahan mengalami kekeringan.
''Sehingga, dampak El Nino di kota sudah diantisipasi,'' jelasnya.
Fenomena El Nino sendiri merupakan peristiwa alam di mana permukaan air laut di Samudra Pasifik Tengah mengalami pemanasan sehingga berdampak pada perubahan pola cuaca yang menyebabkan cuaca panas di sejumlah daerah di Indonesia. Sukabumi termasuk wilayah yang diprediksi akan terdampak.
Dikna mengatakan, menghadapi hal tersebut DKP3 melakukan pembinaan antisipasi kepada para petani dengan merekomendasikan upaya-upaya yang harus diperhatikan disaat El Nino terjadi. Di antaranya dengan melakukan normalisasi saluran irigasi secara gotong royong.
Berikutnya pengaturan penggunaan air berupa adanya pergiliran, penggunaan bibit padi ganjah/cepat panen, penggunaan pupuk organik (kompos) yang salah satu tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah serta percepatan masa tanam.
Kepala DKP3 Kota Sukabumi Arian Hariadi menambahkan, hingga kini belum ada lahan pertanian di kota yang mengalami gagal panen akibat kekeringan.
'' Hingga kini belum ada laporan kekeringan,'' kata dia.
Adrian mengatakan, untuk menghadapi kekeringan di tiap kelompok tani ada pompa air yang siap digunakan. Nantinya alat tersebut bisa digunakan ketika kesulitan pengairan.







Comments