top of page

Abdul Munir, Petani Muda Sulsel Sukses Ekspor Pala dan Cengkeh ke Rusia

  • juragantaniantihoa
  • Feb 27, 2023
  • 2 min read

Petani milenial Abdul Munir asal Makassar berhasil mengekspor pala dan cengkeh ke Rusia di era pandemi Covid-19.

Tidak sedikit usaha terpaksa gulung tikat di tengah hantaman pandemi Covid-19. Akan tetapi beberapa usaha lainnya justru mampu bertahan dengan melakukan inovasi-inovasi adaptif. Salah satu yang mampu survive adalah petani milenial asal Sulawesi Selatan, Abdul Munir.


CV Surya Mandiri Sejahtera, perusahaan di bidang pertanian yang didirikan Abdul Munir, mampu bertahan dari beratnya tekanan pandemi Covid-19. Ia bahkan mampu mengekspor komoditas pertanian ke Rusia.


Munir mengaku telah banyak mendapat cobaan selama terjun bekerja di sektor pertanian.


“Kami butuh waktu 2 tahun untuk merintis usaha hingga bisa langsung dapat mengekspor ke Rusia,” kata Abdul Munir dikutip liputan6.com.


Abdul Munir membangun jejaring usaha dan berkolaborasi dengan sejumlah pemuda milenial lain. Usaha yang awalnya hanya menjual hasil bumi ke daerah-daerah di dalam negeri, kini bisa merambah pasar manca negara.


"Selama ini kami cuma jual lokal ke Surabaya dan Jakarta dan daerah lainnya, kemudian karena menggaet anak muda yang luar biasa seperti saat sekarang, akhirnya kita dapat buyer dari Rusia," jelasnya.

Munir merasakan kesuksesan perusahaannya tidak lepas dari kontribusi dan bantuan dari pihak lain, terutama Balai Karantina Pertanian Makassar, Bea Cukai dan seluruh dinas terkait. Dia memperoleh banyak pengetahuan, wawasan dan kemudahan setelah mendapatkan pembinaan dari mereka.


Ekspor Cengkeh dan Pala ke Rusia


CV Surya Mandiri Sejahtera, mengekspor cengkeh dan pala dengan kualitas terbaik di Rusia. Atas bimbingan Bea Cukai dan Balai Karantina Pertanian, Munir bisa melihat standar permintaan pembeli, lalu dia menyiapkan sesuai kualitas yang diinginkan.


“Kita bisa memenuhi permintaan barang dalam kurun waktu 45 hari,” terang Munir. Ia sukses melakukan ekspor perdana untuk komoditi cengkeh dan pala ke Rusia dengan berat 15 ton.


Mengingat hasil bumi di Sulawesi Selatan seperti pala, cengkeh dan kopi termasuk di antara yang terbaik kualitasnya di Indonesia, Munir akan terus melakukan ekspor komoditas hasil bumi supaya dapat membuka lapangan kerja baru bagi pemuda-pemudi di daerahnya.


Abdul Munir ke depan berencana mengekspor merica karena melihat salah satu komoditas yang sangat menjanjikan ke depan adalah lada atau white pepper. Ia paham Sulawesi Selatan adalah pusat penghasil lada di Indonesia. Sulsel mampu menghasilkan lebih dari 10 ribu dalam satu musim. Dia sudah membidik China, Rusia, Amerika Serikat dan Singapura untuk target ekspor merica.


Mendapat Apresiasi dari Pemerintah


Kegigihan Abdul Munir mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Perdagangan Pemprov Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo.


"Bagi kami ini adalah sesuatu yang fantastik di tengah kondisi yang seperti ini dan mampu berimprovisasi hingga mampu melakukan ekspor, apalagi pelaku ekspornya ini adalah kaum milenial. Nilai ekspornya sekitar Rp1,7 miliar lebih dan ini semakin menambah inspirasi bagi anak muda yang lain," papar Ashari.


Ashari mengimbau pengusaha-pengusaha lain agar mengikuti jejak dari Abdul Munir. Apalagi pihak pemerintah dan seluruh pihak terkait lainnya telah menyiapkan wadah hingga mereka mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Abdul Munir.


"Kami dan pihak Bea Cukai setiap saat itu melakukan poaching, memang selalu mengundang teman-teman ke Bank Mandiri, di sana itu ada Rumah Ekspor dan di BNI itu ada program Rumah Ekspora namanya," ucapnya.


Senada dengan Ashari, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir mengacungi jempol usaha yang dirintis Abdul Munir, mengingat standar komiditas yang diminta oleh negara-negara seperti Rusia sulit dipenuhi.


"Syarat di Rusia sangat ketat, dan saya acungi jempol," ucap Lutfie.


Lutfie berharap Abdul Munir bisa menjadi inspirasi bagi para milenial lain. Apalagi akses untuk ekspor ke negara-negara lain sangat terbuka dan Balai Karantina Pertanian sendiri siap memfasilitasi.

Comentários


bottom of page