Antisipasi Perubahan Iklim, Kementan Kembangkan Aplikasi Peringatan Dini
- juragantaniantihoa
- Aug 19, 2023
- 2 min read

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Early Warning System dan Pengelolaan Tanam Hortikultura (EWS SIPANTARA) untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim di subsektor hortikultura.
Kementan bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengembangkan aplikasi ini. Antara lain dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret.
Aplikasi EWS SIPANTARA pun telah mulai disosialisasikan pada Selasa (15/8) yang lalu di Jakarta.
EWS SIPANTARA sudah disosialisasikan sejak Selasa (15/8) dan mulai dikembangkan untuk komoditas strategis hortikultura, terutama bawang merah dan cabai. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menyiapkan langkah adaptasi agar komoditas strategis hortikultura tidak bergejolak.
"Aplikasi EWS SIPANTARA ini adalah salah satu instrumen untuk melakukan pengendalian, terutama agar masyarakat bisa adaptasi dan mengantisipasi 3-4 bulan ke depan. Dengan EWS SIPANTARA diharapkan kegagalan dari pertanian, khususnya pertanian bawang merah dapat kita minimalisir," kata Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto.
Direktur Perlindungan Hortikultura, Jevky Hendra mengharapkan aplikasi EWS SIPANTARA akan mampu memberikan alternatif terbaik dalam rangka menghadapi dampak perubahan iklim El Nino.
"Kami harap seluruh pihak terkait dapat berkoordinasi dan memanfaatkan data dari EWS SIPANTARA ini untuk mengambil kebijakan terbaik. Ini merupakan salah satu langkah penanganan dampak perubahan iklim dengan memberikan informasi yang lebih besar dan detail," ungkap Jekvy.
Aplikasi EWS SIPANTARA telah mengajai pengujian dan hasilnya sudah sesuai BRIN dan BMKG. Pengujian meliputi pengujian akurasi algoritma; pengujian jadwal, pengujian tanam, dan validasi lapang; serta kecepatan akses peta level kecamatan.
Perwakilan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Albertus Sulaiman juga berharap kehadiran EWS SIPANTARA akan mendatangkan kebermanfaatan bagi Indonesia dan negara di Asia Tenggara.
"Di negara-negara ASEAN itu sudah mulai timbul kesadaran untuk bersatu dan bekerja sama karena mau tidak mau perubahan iklim ini menerpa semuanya. Semoga sistem ini bisa disosialisasikan dan tidak hanya berguna untuk Indonesia tapi juga berguna bagi negara-negara lain di ASEAN," kata Albertus.
Kommentare