top of page

Cara Membuat Hidroponik di Rumah untuk Kebutuhan Sayuran Sehari-hari

  • juragantaniantihoa
  • Jul 25, 2023
  • 3 min read

ree

Hidroponik adalah metode bertanam tanpa menggunakan tanah, di mana akar tanaman disokong dengan larutan nutrisi yang kaya akan unsur hara. Metode ini semakin populer karena mengurangi penggunaan tanah, menghemat air, dan dapat diterapkan di lingkungan perkotaan dengan lahan terbatas.

Membuat sistem hidroponik di rumah tidaklah sulit dan dapat menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat hidroponik di rumah:

Pilih Sistem Hidroponik

Ada beberapa jenis sistem hidroponik yang dapat Anda pilih untuk digunakan di rumah. Beberapa pilihan yang umum digunakan antara lain sistem rakit apung (floating raft), sistem sumbu (wick system), sistem irigasi tetes (drip system), atau sistem NFT (Nutrient Film Technique).

Pilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan sesuai kemampuan masing-masing. Karena setiap sistem ada kekurangan dan kelebihannya.

Siapkan Wadah

Anda dapat menggunakan berbagai jenis wadah sebagai tempat untuk menanam tanaman hidroponik. Wadah plastik atau ember bekas dapat menjadi pilihan yang baik. Pastikan wadah tersebut bersih dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Buat Larutan Nutrisi

Larutan nutrisi adalah campuran air dengan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh.

Anda dapat membeli pupuk hidroponik siap pakai atau membuatnya sendiri dengan mencampurkan pupuk hidroponik dalam air sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada kemasan pupuk.

Persiapkan Media Tanam

Meskipun hidroponik tidak menggunakan tanah, Anda masih memerlukan media tanam untuk menopang tanaman. Media tanam dalam hidroponik bisa berupa arang sekam, kerikil, serat kelapa, atau rockwool. Pastikan media tanam tersebut steril dan memungkinkan akar tanaman untuk tumbuh dengan baik.

Penanaman

Pilih bibit sayuran yang sesuai untuk hidroponik. Sayuran seperti selada, bayam, kangkung, dan pak choi merupakan pilihan yang baik karena cocok untuk sistem hidroponik. Tanam bibit ke dalam media tanam dengan hati-hati, pastikan akar benar-benar tertutup oleh media tanam.

Pengaturan Sistem Hidroponik

Sesuaikan sistem hidroponik yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pastikan tanaman mendapatkan akses yang cukup ke larutan nutrisi dan air. Periksa secara teratur agar sistem tetap berjalan dengan baik.

Pencahayaan yang Cukup

Tanaman hidroponik membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk fotosintesis. Tempatkan wadah hidroponik di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung atau gunakan lampu LED khusus tanaman jika Anda menanam di dalam ruangan.

Perawatan

Periksa secara teratur kondisi tanaman, larutan nutrisi, dan pH larutan. Pastikan pH larutan berada dalam kisaran yang tepat untuk pertumbuhan tanaman. Berikan pupuk hidroponik secara berkala sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Masa Panen

Sayuran dalam sistem hidroponik biasanya tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tanah. Panenlah sayuran saat sudah mencapai ukuran yang sesuai untuk dikonsumsi.


Kendala Menanam Hidroponik yang Perlu Diperhatikan

Meskipun metode hidroponik memiliki banyak kelebihan, tetapi ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi saat menanam tanaman dengan sistem ini. Beberapa kendala umum dalam tanaman hidroponik adalah sebagai berikut:

Salah satu kendala utama adalah masalah dengan pH larutan nutrisi. Jika pH tidak sesuai, tanaman tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan yang buruk atau bahkan matinya tanaman. Monitoring dan penyesuaian pH secara teratur sangat penting.

Walaupun tanaman hidroponik kurang rentan terhadap penyakit tanah, tetapi masih ada risiko serangan penyakit atau hama yang bisa merusak tanaman. Kebersihan sistem dan pencegahan secara teratur perlu dilakukan untuk menghindari masalah ini.

Mengatur keseimbangan air adalah kunci sukses dalam hidroponik. Kelebihan atau kekurangan air dapat menyebabkan masalah seperti akar membusuk atau kekeringan. Memantau kelembaban media tanam dan memastikan sistem irigasi bekerja dengan baik penting untuk menghindari masalah ini.

Akar tanaman hidroponik membutuhkan oksigen untuk bernafas. Jika akar tidak mendapatkan cukup oksigen, tanaman dapat mengalami "akar lemas" atau gagal tumbuh dengan baik. Penggunaan sistem aeroponik atau menjaga tingkat oksigen yang cukup di dalam larutan nutrisi adalah cara mengatasi masalah ini.

Suhu ekstrem, baik terlalu panas atau terlalu dingin, dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik. Tanaman mungkin tidak tumbuh dengan baik atau bahkan mati akibat perubahan suhu yang drastis.

Untuk mengatasi kendala-kendala ini, penting untuk memantau secara rutin kondisi tanaman dan sistem hidroponik, serta melakukan perawatan dan penyesuaian yang diperlukan. Pemahaman yang baik tentang cara kerja hidroponik dan penanganan masalah secara tepat akan membantu Anda mencapai hasil yang sukses dalam menanam tanaman hidroponik.



Comments


bottom of page