Kelompok Tani Sumut Ciptakan Pupuk Fermentasi Atasi Kelangkaan Pupuk
- juragantaniantihoa
- Mar 1, 2023
- 2 min read

Masyarakat petani Indonesia kerap mengeluhkan kelangkaan pupuk dan harganya yang mahal di pasaran. Hal ini juga dirasakan oleh para petani di Sumatra Utara (Sumut).
Untuk mennyiasati pembengkakan biaya produksi pertanian, salah satu langkah yang bisa diupayakan adalah dengan mengolah pupuk sendiri.
Hal inilah yang tengah dijalankan oleh Kelompok Tani dan Ternak Enggal Mukti Sugito di Sumut.
"Kalau pupuk, lantaran kita dekat dengan bahan baku, kita fermentasikan sendiri. Dan pupuk dari daerah kami dikirim ke Berastagi," ujar Kepala Kelompok Tani dan Ternak Enggal Mukti Sugito, dilansir dari sumatra.bisnis.com.
Sugito mengikuti kegiatan CSR dari salah satu perusahaan BUMN tentang bagaimana mengolah pupuk berbentuk padat dan cair dengan cara fermentasi. Dari sana, ia memiliki kemampuan untuk mengolah pupuk fermentasi.
"Dari obatnya kami fermentasi, pupuknya kami fermentasi, karena beli pupuk pun sekarang mahal. Ada duit pun, engga ada barang. Jadi alternatifnya di samping kita juga beli dari yang sudah jadi, juga kita bikin sendiri," sambung Sugito.
Selama proses pembuatan pupuk, kata Sugito, ada uji lab yang perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada kekurangan takaran bahan hingga akhirnya siap digunakan. Bahan baku diambilkan dari kotoran hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, atau kombinasi dari ketiganya.
Selain itu, bahan utama lain yang dibutuhkan untuk proses fermentasi adalah air kelapa, dan buah busuk yang berfungsi sebagai penyumbang nutrisi untuk tanaman.
Sugito mengatakan bahwa setidaknya ada 12 hingga 14 jenis bahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan kualitas pupuk fermentasi yang bagus. Untuk fermentasi, dia menggunakan Em4 dan Molase.
“Yang rumit itu pupuk yang cair. Nanti nyaringnya harus ada sampai 5 saringan kain kasar sampai tidak nyumbat. Tapi kalau pupuk yang padat, tinggal naburkan," jelas Sugito.
Pupuk fermentasi padat dikhususkan untuk tanaman keras seperti pohon jambu, pohon nangka, dan yang lainnya. Sedangkan pupul cair dapat dimanfaatkan untuk tanaman hortikulrltura, termasuk tanaman sayuran.
"Kalau dulu aku udah kirim sampai ke Jambi, Pekanbaru. Tapi kalau sekarang ya untuk pemakaian pribadi-pribadi aja," ungkapnya.
Comments