top of page

Kementan Dampingi Petani Akses Dana KUR Rp450 Triliun

  • juragantaniantihoa
  • Feb 27, 2023
  • 2 min read



Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan pemerintah saat ini menyediakan dana permodalan melalui fasilitas kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp450 triliun. Dana tersebut meningkat 20 persen dibanding tahun lalu.


Mentan SYL menyebut, dana permodalan tersebut diharapkan mampu membuat para petani mengembangkan usahanya secara mandiri. Dirinya berharap para petani agar segera mengakses dana tersebut.


"Khusus KUR sektor pertanian ditargetkan bisa mencapai angka Rp103 triliun di mana salah satu sasarannya adalah petani milenial," kata politisi Partai NasDem tersebut di Jakarta, Minggu (26/2/2023).


Selain itu, para petani diharapkan mampu mengelola keuangan dengan baik sehingga ketika menerima dana permodalan dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik. Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, petani harus memiliki kemampuan manajerial yang memadai.


Dengan kemampuan manajerial, para petani diharapkan mampu mendata seluruh pengeluaran dan pendapatan dan dapat mengukur perkembangan usahanya dengan baik. Menurut Dedi, salah satu ciri pertanian modern adalah memiliki pencatatan yang rapi.


Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu. Hasil evaluasi tersebut, kata dia, sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat.


Untuk mempermudah petani dalam mengelola keuangannya, Kementan juga telah menggelar berbagai macam pelatihan literasi keuangan. Di antaranya kegiatan pelatihan Training of Trainer (ToT) Literasi Keuangan dan Proposal Bisnis dengan tujuan meningkatkan kemampuan menjadi pelatih.


Program ini juga memberikan pendampingan kepada petani milenial untuk dapat mengakses dana KUR.


Selain itu, ada juga program YESS yang diinisiasi Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) dengan tujuan mencetak petani milenial dan meningkatkan kapasitas maupun kompetensinya serta mengembangkan kemampuan wirausaha.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti berharap materi yang diterima dapat di terapkan oleh para calon trainer di tempat asal mereka masing-masing. Dirinya berharap ilmu yang didapat dapat diterapkan di daerahnya masing-masing.


“Ikuti panduan yang sudah diajarkan pemateri dan pastikan bahwa penerima manfaat benar-benar mempunyai usaha," kata Idha.

Comments


bottom of page