top of page

Kementan Kirim 2500 Dosis Vaksin Rabies ke Kabupaten TTS

  • juragantaniantihoa
  • Jun 5, 2023
  • 2 min read

ree

Kementerian Pertanian (Kementan) mengirim bantuan berupa vaksin rabies ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mencegah perluasan kasus.


Sebelumnya, ada laporan di Kabupaten TTS terdapat kasus rabies yang menjangkiti sejumlah anjing di wilayah setempat. Menindaklanjuti laporan tersebut, Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) melakukan langkah antisipatif dengan mengirimkan vaksin dan mengirim tim pusat untuk melakukan pelatihan.


"Vaksin bantuan Kementan sebanyak 2.500 dosis untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi hewan di desa tertular dan desa-desa yang berbatasan untuk mencegah perluasan kasus telah diterima di NTT," kata Nasrullah, Jumat (2/6/2023).

Nasrullah menyebut, jumlah dosis vaksin yang dikirim ke NTT itu sudah cukup untuk dipakai vaksinasi di desa tertular agar tidak menyebar ke desa lain.


Tak hanya itu, Ditjen PKH juga telah berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) mengenai kejadian luar biasa ini dan sedang menjajaki kemungkinan Indonesia bisa mengakses vaksin rabies dari organisasi tersebut.


"Kita harapkan nanti ada dukungan WOAH untuk memberikan bantuan berupa vaksin rabies untuk hewan," Nasrullah mengungkapkan.


Mengenai pelatihan petugas vaksinator di lapangan, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin mengatakan, tim dari pusat juga membawa materi komunikasi, informasi dan edukasi untuk dibagikan ke masyarakat terkait penyebaran rabies.


Dia menilai, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran mengenai rabies sehingga dapat berperan aktif dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran rabies di TTS.


"Masyarakat harus tahu tanda-tanda anjing yang terkena rabies, cara menghindari gigitan, dan apa yang harus dilakukan apabila tergigit anjing," tambahnya.

Selain itu, masyarakat diminta segera lapor ke petugas jika mendapati anjing yang berperilaku aneh dan menunjukkan tanda-tanda rabies. Namun, masyarakat tidak boleh panik dan wajib mengikuti arahan petugas.


"Untuk mengurangi kemungkinan kontak, masyarakat juga dihimbau untuk mengikat atau mengandangkan anjing mereka," kata Nuryani.


Masyarakat diimbau apabila terkena gigitan anjing yang diduga terkena rabies, agar segera membasuh dengan menggunakan air bersih yang mengalir dengan menggunakan sabun selama 10 menit. Setelah itu, segera melapor ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.


"Kepada masyarakat, apabila ada kasus gigitan anjing, segera cuci luka menggunakan air bersih dan mengalir dengan sabun selama 10 menit, dan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat," katanya.

Comments


bottom of page