top of page

Manfaat Kompos untuk Menyuburkan Kebun di Pekarangan Rumah

  • juragantaniantihoa
  • Apr 19, 2023
  • 5 min read

Kalau Anda punya sisa makanan, atau sisa-sisa barang organik, jangan buru-buru dibuang dulu, karena barang-barang itu bisa dimanfaatkan untuk menambah kesuburan tanah. Secara umum, sisa-sisa barang organik memiliki mikroorganisme seperti bakteri atau fungi.


Sisa-sisa barang itu kalau dikumpulkan dan diolah dengan baik, maka akan menjadi kompos. Kompos adalah bahan organik yang telah mengalami proses penguraian secara alami. Barang-barang organik yang sudah terurai ini menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi bagi tanaman.


Bahan-bahan seperti daun, ranting, kulit buah, sisa sayuran, dan kotoran hewan dapat diolah menjadi kompos. Proses pengomposan sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti pengomposan dengan tumpukan, pengomposan dengan bak terbuka, pengomposan dengan sistem aerobik, dan lain-lain.


Berbeda metode pembuatan, tentu saja akan menghasilkan kompos yang berbeda pula. Dengan metode kompos yang sesuai, manfaat kompos dapat sangat berguna untuk menambah unsur hara pada tanah.


Kompos dapat digunakan dengan mudah sebagai pupuk untuk hampir segala jenis tanaman. Mulai dari tanaman hias hingga tanaman perkebunan. Penggunaan kompos jelas lebih baik dari pada penggunaan pupuk kimia karena bahan yang dipakai alami.


Baca juga:

Selain sejumlah manfaat di atas, kompos juga masih menyimpan banyak manfaat. Berikut adalah manfaat kompos yang perlu Anda tahu:


1. Mengurangi Sampah


Sampah yang dimaksud adalah sampah organik dari sisa-sisa makanan atau bahan organik lain seperti kulit pisang, daun mangga, hingga batang atau ranting tanaman di pot pekarangan rumah Anda.


Kalau sampah-sampah organik ini sampai di TPA, maka manfaatnya tidak sebesar jika itu dikelola menjadi sebuah kompos yang menyuburkan tanah. Dan tentu saja akan mengurangi volume sampah.


2. Struktur Tanah Meningkat


Kompos dapat membantu meningkatkan produktivitas tanah yang kurang subur karena struktur tanah yang kurang baik. Kompos dapat bekerja memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, meningkatkan porositas tanah, dan dapat membantu mengurangi kekompakan tanah.


3. Menambah Unsur Hara


Kompos mengandung banyak unsur yang dibutuhkan untuk menyuburkan tanah, di antaranya adalah kalium, fosfor dan nitrogen. Ketiga unsur hara tersebut dapat diserap tanaman dan membantu meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.


Selain tiga unsur hara tersebut, kompos juga mengandung unsur hara mikro seperti magnesium, sulfur dan magnesium di mana ketiganya sangat dibutuhkan untuk membuat tanah semakin subur dan produktif.


4. Meminimalisir Pupuk Kimia


Kompos adalah pengganti pupuk kimia. Kompos bahkan bisa dibilang lebih bagus bagi tanah dibanding dengan pupuk kimia karena punya manfaat yang lebih banyak dalam jangka panjang.


Pupuk kimia memang memiliki efek yang lebih cepat untuk kesuburan tanaman. Namun, penggunaan pupuk kimia secara berlebihan akan membuat kesuburan tanah semakin merosot. Berbeda dengan penggunaan kompos yang justru baik untuk jangka panjang kesuburan tanah.


5. Buah Semakin Manis


Dengan menggunakan kompos, kualitas tanaman akan meningkat. Tanaman yang dipupuk menggunakan kompos memiliki cita rasa dan aroma yang lebih bagus. Kalau itu tanaman buah, maka rasanya akan semakin manis.


Selain itu, kompos juga berfungsi untuk mengurangi serangan hama dan penyakit, serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kondisi cuaca yang ekstrem.


6. Kelembaban Tanah Terjaga


Tanah yang kurang mendapatkan pengairan akan menjadi kering dan kehilangan kelembabannya. Sementara kelembaban tanah memegang peranan penting untuk menyuburkan tanaman.


Maka tanah harus terus terjaga kelembabannya. Salah satu cara paling mudah adalah dengan memanfaatkan kompos. Karena kompos mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air dan memperbaiki sirkulasi air di dalam tanah. Manfaat ini akan dirasakan manfaatnya ketika musim kemarau tiba di mana tanaman membutuhkan banyak air.


5 Tips Memberi Air pada Tanaman, Ternyata Tidak Semudah Itu


Tanaman butuh dirawat dengan baik, salah satu cara merawat tanaman adalah dengan menyiramnya dengan rutin dan terukur. Aktivitas menyiram tanaman memang terlihat mudah dan sederhana. Namun jika tidak tau caranya, justru menyiram dapat menjadi hal buruk bagi tanaman.


Saat matahari sedang terik-teriknya, adalah waktu yang tidak dianjurkan untuk menyiram tanaman. Ini karena saat matahari sedang terik dapat menyebabkan air menguap terlalu cepat sebelum tanaman dapat menyerapnya.


Cara seperti ini, selain akan merusak tanaman dan membuatnya tidak subur, juga termasuk aktivitas yang membuang-buang air.


Menyiram tanaman juga tidak baik jika dilakukan pada malam hari. Ini karena akan menyebabkan tanah terlalu lembab yang akan memicu tumbuhnya jamur dan penyakit. Ini sama halnya seperti menyiram tanaman saat tanah masih basah, karena dapat menyebabkan akar tergenang air dan memicu pembusukan akar.


Anda juga tidak dianjurkan untuk menyiram tanaman yang sedang berbunga karena beberapa jenis tanaman dapat menjadi lebih sensitif terhadap air saat berbunga. Menyiram tanaman saat sedang berbunga dapat merusak bunga atau bahkan membuat bunga rontok lebih cepat.


Memperhatikan waktu menyiram tanaman ini akan berdampak baik pada tanaman dalam jangka panjang. Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda menyiram tanaman dengan efektif dan baik:


1. Waktu yang tepat


Seperti diungkapkan di atas tadi, menyiram tidak bisa dilakukan setiap saat. Karena ada waktu-waktu tertentu tanaman tidak boleh terlalu banyak terkena air, atau bahkan ada kondisi di mana tanaman tidak boleh terkena air.


Secara garis besar, menyiram tanaman dianjurkan pada saat pagi dan sore hari. Karena pada waktu ini, suhu udara lebih dingin dan angin lebih sedikit sehingga tidak merusak tanaman dan menyiram jadi lebih efektif.


2. Sesuaikan dengan kebutuhan tanaman


Tanaman kaktus tidak membutuhkan banyak air untuk bertahan hidup, sebaliknya tanaman seperti sayur-sayuran lebih banyak menghabiskan air. Setiap tanaman punya kebutuhan air yang berbeda-beda. Itu tergantung pada jenis tanaman, ukuran pot, dan kondisi lingkungan.


3. Kurang menyiram


Terkadang ada orang yang ingin tanamannya cepat tumbuh dengan subur, dan berbuah dengan segera. Karena tak sabar menunggu, orang tersebut menyiraminya terus-menerus. Padahal setiap tanaman punya kebutuhan air yang berbeda-beda.


Tanaman jenis tertentu akan mengalami pembusukan akar jika terlalu sering terkena air. Apalagi jika tanaman itu disiram hingga airnya menggenang. Ini akan berpotensi untuk merusak akar dan ditumbuhi jamur.


4. Cara menyiram


Pastikan tidak terlalu membasahi daun saat menyiram. Karena sesungguhnya fungsi menyiram itu untuk membuat tanah menjadi lebih lembab. Adapun daun yang disiram itu hanya menambah kelembaban daun agar tidak mudah gosong apalagi jika terpapar matahari secara langsung.


Maka sebaiknya arahkan air ke akar tanaman untuk memastikan bahwa air mencapai tempat yang dibutuhkan.


5. Jangan pakai air sembarangan


Tanaman membutuhkan siraman air bersih dan segar. Hindari penggunaan air kotor untuk menyiram tanaman karena itu akan merusak tanah dan tanaman. Pastikan untuk menggunakan air bersih dan segar saat menyiram tanaman karena air yang kotor atau tercemar dapat merusak tanaman dan mengganggu pertumbuhannya.


6. Pemakaian pupuk


Nutrisi penting bagi pertumbuhan tanaman. Maka selain menyiram dengan air bersih dan tidak tercemar, Anda juga bisa memanfaatkan pupuk. Penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan.


Panduan bagi Pemula Cara Pemupukan Organik yang Tepat


Penggunaan pupuk organik saat ini telah populer di kalangan masyarakat. Pupuk yang bisa dibuat di rumah ini cenderung lebih murah dan ramah lingkungan. Bahkan pupuk jenis ini disebut bagus untuk jangka panjang kesuburan tanah.


Pupuk organik banyak dipilih karena mengandung banyak nutrisi yang baik tanaman. Pupuk ramah lingkungan ini tidak mengandung bahan kimia sintetis seperti pupuk kimia, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan begitu maka pupuk ini aman untuk budidaya tanaman organik.


Beberapa jenis pupuk organik yang umum digunakan antara lain pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Pupuk organik dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman, baik di kebun, ladang, atau di dalam pot di rumah.


Nah, sebelum melakukan pemupukan tanaman menggunakan pupuk organik, sebaiknya kenali dulu jenis-jenis pupuk organik yang pas buat tanaman Anda.


Ada banyak jenis pupuk organik yang tersedia di pasaran, seperti pupuk kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Pilih jenis pupuk organik yang sesuai dengan jenis tanaman Anda.


Perhatikan takaran yang direkomendasikan pada kemasan pupuk organik yang Anda pakai. Terlalu sedikit menggunakan pupuk organik akan berdampak kurang maksimal terhadap tanaman.


Sebaliknya, terlalu berlebihan menggunakan pupuk organik juga tidak baik.


Sebelum menggunakan pupuk ini, terlebih dahulu harus dicampur dengan tanah. Anda bisa membentuk lubang di sekitar tanaman dan menaburkan pupuk ke dalamnya, lalu campurkan dengan tanah.


Setelah tanaman dipupuk, dianjurkan untuk menyiram tanaman. Tujuannya agar pupuk yang diberikan dapat menyebar ke seluruh bagian tanaman dan dapat segera diserap oleh akar.


Ada tanaman yang membutuhkan pemupukan lebih sering daripada yang lain. Setiap tanaman punya karakter yang berbeda-beda, maka perhatikan frekuensi pemupukan. Perhatikan frekuensi pemupukan yang direkomendasikan untuk jenis tanaman Anda.


Selanjutnya, gunakan pupuk organik secara teratur karena sifat pemberian nutrisi pupuk organik adalah dengan cara perlahan-lahan. Untuk itu, gunakan pupuk organik secara teratur, misalnya setiap 1-2 bulan sekali, agar tanaman tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.


Terakhir, pupuklah tanaman Anda dengan takaran dan durasi yang tepat. Jangan memupuk berlebihan karena dapat merusak tanaman dan lingkungan sekitar. Pupuk organik sebaiknya digunakan dengan takaran yang tepat dan tidak berlebihan.

Comments


bottom of page