top of page

Penyanggah IKN, Kalbar Harus Siap Transformasi Pertanian

  • juragantaniantihoa
  • Feb 14, 2023
  • 2 min read


ree
Pertanian Kalbar harus bertransformasi sebagai daerah penyanggah IKN di Kaltim.

Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi daerah penyanggah Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Secara tidak langsung Kalbar akan terdampak pembangunan ibu kota baru tersebut khususnya di bidang pertanian dan ketahanan pangan.


Untuk itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Kementerian Pertanian RI, Batara Siagian menyebut Provinsi Kabar harus siap menghadapi transformasi di bidang pertanian seiring meningkatnya kebutuhan pangan di wilayah IKN.


Ada pun bentuk transformasi pertanian yang harus diperhatikan adalah terkait penguatan usaha pertanian, peredaran dan kebutuhan pasokan pangan yang akan meningkat terutama beras di wilayah Kalbar yang menjadi daerah penyanggah IKN.


"Adanya IKN nanti Kalbar akan dihadapkan pada penguasaan perdagangan terutama di sektor pangan. Komoditas menjadi hal yang penting. Nah, perlu antisipasi dan lainnya bagaimana suplai dan stok beras harus bisa dijaga," dia menjelaskan.


Sementara itu, produksi pangan di Provinsi Kalbar sendiri terus mengalami peningkatan bahkan surplus dalam memproduksi padi dan beras.


Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan luas lahan di Kalbar mencapai 242.973 hektare dengan jumlah produksi mencapai 1,26 juta GKG atau 890 ribu ton beras pada 2023.


“Kebutuhan beras tahun lalu dari 5,4 juta penduduk mencapai 514 ribu ton maka ada surplus capai 316 ribu ton. Kami akan terus memaksimalkan capaian untuk pembangunan pertanian di Kalbar," kata dia.

Sedangkan untuk 2023 sendiri, Provinsi Kalbar disebut oleh Menteri Dalam Negeri RI surplus beras hingga Maret 2023 sesuai dengan prediksi dan di lapangan.


"Dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi nasional, Kalbar dinyatakan bagian dari 16 provinsi yang dinyatakan surplus beras hingga Maret 2023," jelasnya.


Menurutnya di periode Januari - Maret ada 167 ribu hektare luas lahan dipanen. Dari luas tersebut diproyeksikan 483 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 317 ribu ton beras.


“Sedangkan untuk kebutuhan beras Januari - Maret 2023 dari 5,4 juta penduduk Kalbar sebesar 137 ribu ton beras. Artinya memang ada surplus 180 ribu ton beras di Kalbar," pungkasnya.

Comments


bottom of page