top of page

Polbangtan Gowa Kenalkan Teknologi Smart Farming Ramah Kantong

  • juragantaniantihoa
  • Jun 13, 2023
  • 2 min read


Kemajuan teknologi telah berdampak banyak terhadap proses produksi pertanian khususnya dalam hal mekanisasi dan otomatisasi. Namun, biaya untuk menjalankan pertanian pintar atau smart farming masih relatif mahal.


Namun, kini telah hadir teknologi smart farming yang berbiaya rendah yang dihadirkan oleh Polbangtan, Gowa, Sulawesi Selatan. Kemudahan ini memungkinkan para petani dapat mengakses teknologi pertanian lebih mudah.


Teknologi smart farming merupakan sebuah konsep pertanian yang memanfaatkan teknologi digital dan informasi. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam produksi pertanian maupun peternakan.


Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Detia Tri Yunandar mengatakan teknologi smart farming tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Startup TaburTuai.


“Kami membuat konsep teknologi berbiaya rendah, karena ingin teknologi ini dapat dengan mudah diterapkan pada level petani apapun dan disesuaikan dengan komoditas, luas lahan, kebutuhan dan teknologi apa yang ingin mereka gunakan.” katanya.

Smart farming hasil kreasi Polbangtan Gowa ini diperkenalkan ke masyarakat di acara Pekan Nasional (PENAS) XVI Petani Nelayan Indonesia tahun 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).


Detia menyebut bahwa latar belakang dibuatnya teknologi smart farming ini karena biaya yang harus dikeluarkan petani cukup mahal. Kondisi ini menurutnya sangat menyulitkan petani.


“Pada level petani cabai yang tidak punya lahan yang besar, mengeluarkan biaya hingga Rp 50 juta tentunya belum mampu, dan teknologi yang ada pada perangkat tersebut banyak yang berlebihan fiturnya, untuk itu kami menyesuaikan kebutuhan termasuk sensor yang ada," jelasnya.

Namun, lanjut dia, dengan TaburTuai, maka biaya bisa ditekan ke harga Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Dia berharap dengan adanya kerjasama antara Polbangtan Gowa dan Startup TaburTuai dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi pertanian.


“Tentunya dengan menyesuaikan fitur dengan kebutuhan dapat menekan biaya," katanya.


Dia menyebut, dengan pertanian modern ini, petani dapat meningkatkan kualitas produksi dengan cara efisien dan berkelanjutan sehingga berdampak baik pada lingkungan.


Penerapan pertanian pintar memang sudah sejalan dengan keinginan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan nilai tambah bagi para petani dengan menaikkan jumlah produksi.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, smart farming adalah solusi pasti bagi peningkatan nilai tambah produk pertanian. Sekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi bisa diwujudkan.


Politisi Partai NasDem ini mengatakan program smart farming dapat diwujudkan secara cepat jika dikembangkan dengan maksimal. Bagian terpenting dari pertanian modern ini, katanya, adalah efisiensi tenaga, waktu dan biaya produksi harus bisa diturunkan hingga 30 persen.


“Dengan efisiensi, marginnya bisa kita naikkan. Saya kira semua bisa kita wujudkan dengan kebersamaan. Dan ingat pertanian itu memberi keuntungan dan memberi kebaikan,” katanya.

Comments


bottom of page