top of page

Risdianto, Petani Milenial Lulusan Magister Lingkungan

  • juragantaniantihoa
  • May 25, 2023
  • 3 min read

ree

Risdiyanto, petani milenial asal Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal ini sukses menjalankan usaha di bidang pertanian melalui budidaya komoditas tanaman tahunan seperti jambu krital, jambu air, alpukat dan jeruk lemon.


Memiliki latar belakang pendidikan ilmu lingkungan, Aris mantap terjun ke dunia pertanian sejak tahun 2018 usai memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai dosen di universitas di Purwokerto.


Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia sukses mengelola lahan seluas 5 hektar komoditas tanaman tahunan yang bernilai ekonomi dengan keuntungan berkali-kali.


Risdianto, yang biasa dipanggil Aris, adalah anggota kelompok tani Satria Tani Hanggowana. Ia merupakan lulusan fakultas biologi dan melanjutkan pendidikan di magister ilmu lingkungan.


Risdianto mulai tertarik pada pertanian pada tahun 2018 setelah memutuskan untuk berpindah dari pekerjaannya sebelumnya sebagai seorang pengajar. Ia lebih mendalami bidang pertanian, khususnya pada tanaman keras atau tanaman tahunan seperti jambu kristal, jambu air, alpukat, dan jeruk lemon.


Minat Aris terhadap pertanian sudah ada sejak kecil ketika ia melihat lingkungan sekitarnya yang dekat dengan daerah persawahan di Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.


Risdianto memilih tanaman tahunan sebagai komoditas yang ia tekuni karena satu kali tanam dapat menghasilkan keuntungan berulang tahunan. Tanaman-tanaman ini, seperti jambu kristal, jambu air, lemon, dan alpukat, dapat memberikan panen berulang dalam beberapa tahun.



Ia lebih suka terjun ke bidang pertanian daripada pekerjaan lain karena ia merasa bahwa pertanian adalah hal yang mengasyikkan, memungkinkan dia untuk berinteraksi dengan alam, dan juga memberikan keuntungan yang dapat diprediksi dari setiap panen yang dihasilkan.


Akhirnya, dia dan tim Satria Tani Hanggowana mengelola lahan sendiri dengan total luasan sekitar 5 hektar. Lahan tersebut terbagi di beberapa wilayah Kabupaten Tegal, seperti Desa Kupu, daerah Tembok, dan Desa Dukuh Ringin Slawi. Lahan yang dikelola meliputi lahan milik pribadi, kerjasama dengan investor yang tertarik dengan tanaman tahunan, dan lahan sewa.


Risdianto bercerita, produktivitas pohon-pohon tanaman tersebut mencapai titik optimal ketika menghasilkan panen yang melimpah. Rata-rata, setiap pohon dapat menghasilkan antara 20 hingga 30 kilogram hasil panen.


Dia dan timnya menjual hasil panen secara kolektif melalui iklan dan postingan di media sosial yang dimiliki bersama oleh tim Satria Tani Hanggowana. Mereka juga memiliki pasar khusus di Kabupaten Tegal.


Sebagai lulusan biologi, Risdianto merasa senang karena ilmu yang ia pelajari di perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia pertanian. Salah satu cabang ilmu biologi yang bermanfaat adalah ilmu botani, yang mempelajari tentang tumbuhan. Ilmu ini sangat berguna saat Risdianto melakukan perbanyakan tanaman melalui okulasi dan cangkok.



Untuk pengolahan lahan, mereka melakukan tahapan seperti penggemburan tanah dan memberikan pupuk hayati seperti fermentasi kotoran hewan dan mikroba sebagai dekomposer di dalam tanah untuk menjaga kualitasnya.


Risdianto juga dibantu oleh pemerintah melalui dinas pertanian di Kabupaten Tegal. Mereka juga bekerja sama dengan SMK di daerah tersebut melalui program praktek kerja lapangan. Selain itu, mereka mendapatkan dukungan bantuan dari Bank Indonesia.


Sebagai lulusan S2, Risdianto tidak merasa malu untuk terjun ke dunia pertanian. Baginya, pertanian dapat dilakukan dengan lebih efektif menggunakan teknologi yang ada, sehingga menjadi hal yang menyenangkan dan bisa menjadi kebanggaan.


Risdianto mengajak teman-teman lulusan sarjana untuk tidak malu terjun ke bidang pertanian. Dia mengajak untuk membangun, memperbaiki, dan memajukan pertanian di Indonesia.


Menurut dia, kita perlu kembali ke desa, membangun pertanian di desa masing-masing, dan memajukan pertanian di Indonesia.


Risdianto mengingatkan anak muda di luar sana untuk berani bertani karena pertanian memberikan keuntungan dan kesenangan, serta dapat memajukan pertanian di Indonesia.


Sumber: Youtube Kementan RI.

Comments


bottom of page