top of page

Nurseri Tebu Jamin Benih Unggul Bermutu untuk Tingkatkan Produktivitas

  • juragantaniantihoa
  • May 31, 2023
  • 2 min read

ree

Penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat menjadi kunci utama untuk keberhasilan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas tebu. Oleh karena itu, penting untuk menjamin ketersediaan benih unggul.


Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian telah melakukan pembangunan Nurseri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana modern, serta membangun kebun sumber benih di beberapa kawasan pengembangan tanaman perkebunan. Salah satunya adalah Nurseri Tebu di Kabupaten Tuban yang direncanakan akan selesai pada tahun 2023.


Ditjen Perkebunan terus mengawal kemajuan pembangunan nursery perkebunan ini.

“Kami lakukan koordinasi dan melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi nursery untuk meninjau bagaimana perkembangan pembangunan nursery. Kami juga berupaya berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait salah satunya dengan instansi terkait, agar dalam pelaksanaan pengembangan nursery dapat berjalan sesuai target dan dapat menyediakan kebutuhan benih secara lebih optimal,” ujar Gunawan, Direktur Perbenihan Perkebunan dikutip dari pertanian.go.id.

Dengan penyediaan benih yang baik, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan benih di Pulau Jawa, Lampung, dan wilayah lainnya, serta memperkuat ketersediaan benih untuk komoditas perkebunan.

“Saya harap kedepannya Pusat Nursery Perkebunan ini dapat berkembang lebih luas, dengan benih komoditas perkebunan lainnya,” tambah dia.

Sebelumnya, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya (BBPPTP) telah melaksanakan kegiatan operasional nurseri, termasuk produksi benih tebu melalui kultur jaringan. Proses ini mencakup produksi planlet tebu, benih tebu pasca aklimatisasi, dan benih siap tanam hasil kultur jaringan.


Selain itu, dilakukan pula monitoring terhadap produksi Planlet Tebu Hasil Kultur Jaringan untuk memastikan pertumbuhannya sesuai dengan tahapan yang ditentukan dalam protokol yang telah ditetapkan. Juga dilakukan kunjungan ke ruang transfer yang digunakan untuk isolasi meristem, multiplikasi tunas, dan induksi akar dalam kondisi steril.


Menurut Kepala BBPPTP Surabaya, Fausiah T. Ladja, kegiatan kultur jaringan telah dilaksanakan dengan baik dan perlu ditingkatkan. Petugas Lab kultur jaringan memiliki potensi untuk mengembangkan komoditas lain melalui kultur jaringan. Kegiatan Aklim 1 dan Aklim 2 juga dapat dioptimalkan, dan jika memungkinkan, Aklim 1 dapat dilakukan di Polbangtan Malang.


Fausiah juga menekankan pentingnya optimalisasi area pembesaran agar kedepannya dapat digunakan secara maksimal. Selain itu, kerjasama dan koordinasi dengan Badan Pertanahan Kabupaten Tuban untuk pengukuran, pemasangan batas, dan pemasangan papan nama juga sangat diperlukan.

“Saya berharap dengan adanya pengawalan secara konsisten dan kontinyu terhadap pengembangan nurseri ini diharapkan kedepannya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan dapat terus meningkat, berjalan lebih optimal dan ketersediaan benih unggul bermutu dapat terjaga dan aman,” ujar Fausiah.

Comments


bottom of page