top of page

Tips Menanam Kubis Supaya Panen Melimpah

  • juragantaniantihoa
  • Aug 9, 2023
  • 3 min read

ree

Kubis atau Brassica oleracea merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik pada iklim sejuk hingga sedang. Di Indonesia, kubis biasanya ditanam di daerah dataran tinggi atau ketinggian yang sedang. Rentang ketinggian idealnya sekitar 800 hingga 1500 meter di atas permukaan laut.

Daerah-daerah dataran tinggi seperti Lembang di Jawa Barat, Batu di Jawa Timur, dan daerah-daerah pegunungan di Bali, Sumatera Utara, dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia memiliki kondisi iklim dan suhu yang lebih cocok untuk pertumbuhan kubis.

Perlu dicatat, bahwa setiap varietas kubis memiliki persyaratan tumbuh yang sedikit berbeda, dan faktor lain seperti curah hujan, kelembaban udara, dan kondisi tanah juga mempengaruhi keberhasilan penanaman kubis.

Di Indonesia, terdapat beberapa varietas kubis yang cocok untuk ditanam di berbagai daerah dataran tinggi. Di antaranya, kubis copenhagen, kubis merah, kubis savoy, kubis napa, kubis bunga, kubis hijau, dan kubis kale.

Mengenal Varietas Kubis

Kubis Copenhagen: kubis ini memiliki ukuran yang sedang, bentuk bulat, dan daunnya yang padat. Ini adalah varietas yang baik untuk dijadikan bahan mentah untuk salad atau digunakan dalam masakan.

Kubis Merah: varian ini memiliki warna unik yang menarik dan kandungan antioksidan yang tinggi. Kubis merah juga cocok untuk ditanam di dataran tinggi di Indonesia, terutama di daerah dengan suhu yang lebih sejuk.

Kubis Savoy: Kubis Savoy berdaun keriting dengan teksturnya yang unik. Varian ini juga cocok untuk ditanam di dataran tinggi dengan suhu sejuk.

Kubis Napa: kubis ini juga dikenal sebagai kubis Cina, varian ini memiliki bentuk yang lebih panjang dan tipis daripada kubis tradisional.

Kubis Bunga: Varian ini dikenal juga sebagai brokoli kubis atau cauliflower. Kubis bunga cocok untuk ditanam di daerah dataran tinggi dengan suhu yang lebih sejuk dan sering digunakan dalam berbagai jenis masakan.

Kubis Hijau (Green Cabbage): Varian kubis hijau biasanya lebih cocok untuk daerah yang memiliki iklim sejuk hingga sedang. Kubis hijau ini sering digunakan dalam berbagai jenis masakan dan juga bisa dijadikan bahan utama untuk pembuatan kimchi.

Kubis Kale: Kubis kale semakin populer karena kandungan gizinya yang kaya, terutama di kalangan yang peduli dengan kesehatan. Kubis kale cocok ditanam di daerah dataran tinggi dengan suhu yang lebih sejuk.

Tips Menanam Kubis

Daun hijau kubis kaya akan nutrisi dan dapat digunakan dalam berbagai masakan sehari-hari. Tak heran, orang Indonesia gemar mengkonsumsi sayur yang akrab disebut kol ini. Selain rasanya yang enak, sayur ini memiliki banyak manfaat kesehatan.

Sebelum Anda memulai menanam kubis, perhatikan tips berikut ini agar hasilnya memuaskan.

Pemilihan Varietas Unggul: Memilih varietas kubis yang tepat adalah langkah awal yang penting. Pastikan Anda memilih varietas yang memiliki potensi untuk menghasilkan daun hijau yang banyak. Kalau perlu, konsultasi dengan ahli pertanian atau petani berpengalaman dalam memilih varietas yang cocok dengan iklim dan kondisi tanah di lokasi Anda.

Persiapan Tanah yang Baik: Persiapan tanah yang baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kubis yang optimal. Tanah harus diberi pupuk dan diolah dengan baik untuk memastikan drainase yang baik. Tanah yang subur dan kaya nutrisi akan memberikan dukungan yang diperlukan bagi pertumbuhan daun hijau kubis.

Penyemaian Benih yang Tepat: Penyemaian benih adalah tahap awal yang krusial dalam bertani kubis. Benih harus ditanam pada kedalaman yang tepat dan jarak yang sesuai antara tanaman. Pastikan benih mendapatkan cahaya matahari yang cukup dan dijaga kelembabannya hingga benih berkecambah.

Pemeliharaan Tanaman yang Rutin: Tanaman kubis membutuhkan perawatan yang rutin, termasuk penyiraman teratur, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit. Jaga kebersihan area tanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit yang dapat merusak daun hijau kubis.

Pengendalian Hama dan Penyakit: Hama seperti ulat, kutu, dan walang sangit, serta penyakit seperti jamur, dapat mengganggu pertumbuhan kubis dan merusak daun hijau. Gunakan pendekatan organik atau bantuan pestisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanpa merusak kualitas daun hijau.

Pemangkasan yang Tepat: Pemangkasan daun yang tidak diperlukan secara teratur akan membantu tanaman fokus pada pertumbuhan daun hijau yang lebih baik. Pemangkasan juga membantu sirkulasi udara yang lebih baik di antara tanaman dan mencegah pertumbuhan hama dan penyakit.

Pemupukan yang Teratur: Pemupukan yang tepat waktu dan dengan jumlah yang sesuai penting untuk memastikan pertumbuhan daun hijau yang berlimpah. Pilih pupuk yang kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium untuk mendukung pertumbuhan daun yang sehat.

Pemanenan yang Bijak: Ketika daun hijau kubis sudah tumbuh cukup besar, lakukan pemanenan dengan hati-hati. Potong daun dengan pisau tajam tanpa merusak bagian tanaman lainnya. Hindari memanen terlalu banyak daun sekaligus agar tanaman tetap dapat tumbuh dan menghasilkan daun baru.

Rotasi Tanaman: Untuk mencegah kelelahan tanah dan mengurangi risiko serangan hama dan penyakit, praktikkan rotasi tanaman dengan menanam kubis di area yang berbeda dalam setiap musim tanam.

Penggunaan Mulsa: Mulsa seperti jerami atau rumput kering dapat membantu menjaga kelembaban tanah, menghambat pertumbuhan gulma, dan melindungi akar tanaman dari suhu ekstrem. Penggunaan mulsa juga membantu mempertahankan nutrisi tanah.

Comments


bottom of page