top of page

Search Results

328 results found with an empty search

  • Sederet Kemudahan bagi Pelaku Usaha Pertanian dalam Perppu Cipta Kerja

    Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut para pelaku sektor pertanian akan dimidahkan dalam perizinan dengan adanya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja atau Perppu Cipta Kerja. Kepala Biro Hukum Kementan Maha Matahari Eddy Purnomo mengatakan Perppu Cipta Kerja berisi substansi teknis terkait sektor pertanian yang akan mempermudah para pelaku sektor pertanian dalam mendapat izin usaha di bidang pertanian. “Namun demikian tetap memberikan pelindungan yang memadai bagi para petani dalam melakukan usaha taninya,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (30/01/2023). Kemudahan yang didapat para pelaku usaha pertanian ini beragam. Di antaranya diwujudkan lewat pengaturan perizinan berusaha berbasis risiko atau Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) sebagaimana yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. ”Dengan OSS-RBA, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di sektor pertanian diberikan kemudahan dengan hanya memenuhi Nomor Induk Berusaha (NIB) namun wajib dilakukan pembinaan,” ungkap Eddy. Kementan sendiri telah memberikan kemudahan bagi para petani dalam mendirikan usaha seperti dalam penerbitan sertifikat organik untuk beras organik oleh Lembaga Sertifikasi Organik (LSO). Petani tidak dipungut biaya untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Menurut Eddy, Perppu Cipta Kerja yang ditetapkan sesuai Pasal 22 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 itu karena ada kondisi genting yang mengharuskan pemerintah melakukan tindakan. Kegentingan itu seperti adanya kenaikan harga energi, pangan dan perubahan iklim yang mengakibatkan rantai pasokan dunia terganggu yang berimbas langsung pada pertumbuhan ekonomi dunia. Itu akan berdampak juga pada perekonomian nasional. “Sehingga menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi dunia dan kenaikan inflasi yang akan berdampak secara signifikan pada perekonomian nasional,” tutur Eddy. Diketahui, Penetapan Perppu Cipta Kerja sendiri merupakan tindak lanjut dari Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/PUU-XVIII/2020 yakni sebagai bentuk perbaikan melalui penggantian terhadap Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Perppu Cipta Kerja ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo dan diundangkan pada tanggal 30 Desember 2022. Khusus di sektor pertanian, tidak ada perubahan substansi yang sebelumnya telah diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

  • Manfaatkan Lahan Kosong Rumahmu dengan Budidaya Tanaman

    Ada banyak manfaat saat kita mau memanfaatkan lahan kosong di pekarangan rumah untuk pertanian. Manfaat yang paling nyata adalah membuat suasana rumah menjadi lebih segar karena bisa melihat tanaman. Selain itu, tanaman juga dapat menghasilkan udara segar. Ini cocok dilakukan apabila Anda tinggal di lingkungan yang padat penduduk, apalagi dengan polusi udara yang tentunya akan membuat suasana menjadi makin penat. Manfaat yang paling nyata adalah Anda dapat memanen langsung di depan rumah. Tentu saja tidak semua tanaman dapat dibudidayakan di pekarangan rumah mengingat keterbatasan tempat. Jika Anda tertarik memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan pertanian, maka simak tulisan ini baik-baik ya. Karena banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memulainya. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menyulap pekarangan rumah menjadi lahan produksi: Siapkan Media Tanam Tahap ini merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan dengan matang sebelum melangkah ke tahapan selanjutnya. Ingat, kesuburan lahan menjadi kunci penting pertumbuhan tanaman di pekarangan. Usahakan media tanam yang Anda gunakan tidak memakai bahan-bahan kimia, karena akan membuat media tanam tidak tahan lama dan hasilnya pun kurang alami. Usahakan Anda memanfaatkan pupuk dari limbah dapur. Nah, memanfaatkan limbah dapur sebagai kompos tanaman di pekarangan akan memberi manfaat lebih banyak karena Anda tidak perlu mengeluarkan dana tambahan. Di antara limbah dapur yang cocok dipakai adalah kulit dan air bekas mencuci nasi. Meski pun hasilnya tidak instan, namun pemanfaatan kompos dari dapur ini dapat membuat tanaman Anda lebih sehat dan bermanfaat bagi kelangsungan media tanam. Tentukan jenis tanaman Tidak sembarang tanaman dapat tumbuh dengan sempurna di pekarangan rumah. Karena jenis-jenis tanaman tertentu membutuhkan kondisi khusus sehingga dapat memproduksi hasil maksimal. Jenis tanaman yang cocok dibudidayakan di pekarangan rumah adalah jenis sayur-sayuran dan tanaman hias. Selain lebih mudah merawatnya, kedua jenis tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Ada seabrek sayur yang bisa ditanam di depan rumah. Di antaranya selada, mentimun, sawi, bayam, tomat hingga cabai. Tanaman yang juga dapat langsung Anda konsumsi sendiri itu juga bisa dijual lho, kalau hasilnya melebihi target. Perawatan Tahapan ini memerlukan kesabaran dan ketekunan tersendiri. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyingkirkan tanaman-tanaman liar seperti rumput. Ini akan menghambat pertumbuhan tanaman Anda. Selain itu, Anda juga wajib memetik daun-daun yang sudah kering agar tanaman Anda semakin leluasa berkembang. Daun yang sudah kering tidak dapat melakukan fotosintesis, jadi sudah tidak bermanfaat lagi bagi tumbuh kembang tanaman. Langkah berikutnya adalah penyiraman. Langkah ini tentu harus dilakukan sesuai dengan jenis tanaman. Biasanya tanaman sayur membutuhkan dua kali disiram. Lebih-lebih jika tanaman Anda terkena sinar matahari secara langsung.

  • Menjadi Penyumbang Terbesar Ekspor Pertanian, Mentan SYL Apresiasi Ditjen Perkebunan

    Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi kepada Ditjen Perkebunan atas pencapaian positifnya selama tahun 2022. Ditjen Perkebunan berhasil menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 520,76 triliun rupiah (94,66%). Hal itu, menurut Mentan SYL, membuktikan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat. Selama 2022 kemarin, komoditas perkebunan dengan lonjakan ekspor paling besar adalah kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi. “Saya apresiasi pencapaian subsektor perkebunan ini dalam akselerasi ekspor komoditinya. Lakukan tiga kali lipat dari tahun kemarin.” ucap Mentan Syahrul dilansir dari pertanian.go.id Mentan SYL menegaskan bahwa hilirisasi menjadi faktor penting dalam sektor perkebunan sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. “Dan sesuai arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden, kita fokus juga di hilirisasi perkebunan. Hilirisasi mulai dari per kabupaten sebesar 17-20 persen untuk setiap komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi dan kakao.” imbuh Mentan SYL. Mentan Syahrul juga menegaskan pentingnya mitigasi, antisipasi, adaptasi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan pertanian seperti perubahan iklim global dan krisis pangan dunia. "Mari kita balikkan turbulensi agar pertanian terus melesat maju bagi bangsa," paparnya. Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian terus berupaya aktif untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan. Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah bertekad terus memajukan subsektor perkebunan melalui inisiasi program Perkebunan Bioindustri, dengan menyusun langkah strategis dalam penyiapan logistik benih dalam pengembangan kawasan perkebunan nasional secara jangka panjang, serta untuk jangka pendek dilakukan pengembangan kawasan melalui intensifikasi. Beberapa kegiatan utama yang kini tengah digiatkan oleh Ditjen Perkebunan berupa penyediaan benih bekerjasama dengan penangkar, konsep pengembangan kelapa genjah 10.000 Ha, Sagu untuk Indonesia (Sagunesia), Peningkatan produksi tebu, Kemandirian dalam penyediaan minyak goreng melalui Pamigo berbasis korporasi perkebunan rakyat, Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria), dan Program Elaborasi Rintisan Bisnis Perkebunan Indonesia (Perintis). Dirjen Perkebunan juga menegaskan perlunya kolaborasi dan keterlibatan antar kementerian lembaga agar program kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan maksimal.

  • Hanya Coba-coba, Petani Milenial di Ciamis Sukses Produksi 4 Kuintal Saladah Bokor Setiap Hari

    Petani milenial asal Desa Sukasetia, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Nur Saefulloh memasok sekurangnya 4 kuintal saladah bokor per hari. Ketua Kelompok Tani Tanjung Asih itu tak hanya mampu memenuhi kebutuhan sayur di desanya, sayur produksinya dipasok ke sejumlah kios di wilayah Ciamis dan Tasikmalaya. Kelompok tani yang baru berdiri pada 2022 itu beraggotakan para pemuda dan pemudi di Dusun Tanjung Asih. Untuk menunjang produksi sayur sebabnyak itu, Nur hasur mengatur jadwal tanam dan panen pada tanaman yang dibudidayakan menggunakan pipa paralon tersebut. Pada saat pendemi,kelompok tani Tanjung Asih tidak berhenti. Malah, berbagai jenis sayur ditanam untuk menunjang produksi lebih banyak. Kata Nur, memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam saladah bokor menghasilkan cuan yang bisa mencukupi kebutuhan keluarga. "Awalnya saya hanya mencoba memanfatkan lahan pekarangan rumah, tetapi hasilnya sangat bagus, dan mampu menjual hasil panen di lingkungan," ucapnya, Kamis (19/1/2023). Nur memulai usaha itu dengan modal sebesar Rp12,5 juta yang ia dapat dari pemerintah desa sebagai modal usaha dalam program ketahanan pangan. Hasilnya, kata Nur, setiap minggu bisa mengantongi Rp4,5 juta. "Alhamdulillah, setelah mendapatkan modal dari Pemdes Sukasetia saya bisa terus mengembangkan usaha pertanian hingga saat ini dengan para pemuda yang berada di lingkungan saya sendiri," katanya. Melihat kesuksesan itu, Camat Cihaurbeuti H. Edy Yulianto turut bangga dengan muda mudi yang tergabung dalam kelompok tani milenial itu. "Saya sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh Nur Saefuloh dan para pemuda kelompok tani tersebut," ucap Camat H. Edy. Edy optimistis masa depan petani bisa lebih baik dengan keberadaan para petani milenial tersebut.

bottom of page