Durian Sugihan Tumbuh Subur di Dataran Rendah Lamongan
- juragantaniantihoa
- Feb 13, 2023
- 2 min read

Kawasan pantai utara Kabupaten Lamongan, Jawa Timur punya udara yang cenderung panas karena berada di dataran rendah dan secara geografis dekat dengan laut. Kawasan ini memang kurang cocok jika ditanami durian.
Tetapi itu bukan mustahil, nyatanya, di Desa Sugihan, Kecamatan Solokuro, berhasil dibudidayakan tanaman durian. Durian yang dihasilkan dari kawasan dengan udara yang panas itu ternyata juga menghasilkan rasa yang khas.
Durian sugihan ternyata tidak hanya manis, tetapi juga punya karakter legit saat sudah matang. Rasa unik yang tak bisa didapat dari semua jenis durian itu membuat durian ini punya penggemarnya sendiri.
Budidaya durian tidak lumrah di daerah utara Lamongan. Itu karena karakter udaranya yang panas dan cenderung kering, membuat orang tidak yakin akan menghasilkan durian yang bagus. Namun keyakinan itu berubah ketika Tatok (56) mulai mengembangkan durian 20 tahun lalu.
Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, dirinya kebun duriannya kini menjadi primadona baru pemburu durian di Jawa Timur. Kini ia mengelola sebanyak 3.000 pohon durian produktif yang siap dipanen pada Januari hingga Maret.
“Kita panen antara Januari-Maret dengan harga rata-rata Rp75.000 per kilogram. Untuk satu pohon rata-rata bisa menghasilkan buah rata-rata 20 buah,” kata Tatok di Lamongan, Minggu (12/2/2023).
Di Desa Sugiahan sendiri tidak ada jenis durian khas. Tatok mengembangkan berbagai jenis durian antar lain montong, masmuar, ketan, musang kuning dan duri hitam yang ia tanam di atas lahan seluas 1 hektare.
"Kalau saat ini yang menjadi favorit masyarakat adalah durian jenis montong," ungkapnya.
Peminat durian sugihan sangat banyak. Bahkan pembelinya rela memesan sejak buahnya masih kecil. Buah-buah yang masih muda itu kemudian dipasangi nama pemesan. Saat buahnya sudah matang, Tatok menghubungi calon pembelinya itu.
"Sistem penjualan kami tidak mengirim tetapi pembeli yang datang. Biasanya calon pembeli akan memesan buah sejak buahnya kecil. Dan yang menjadi khas dari durian Sugihan ialah tidak dipanen kalau tidak jatuh sendiri dari pohonnya," katanya.
Pembelinya tidak hanya warga sekitar Desa Sugihan saja, melainkan juga dari luar Lamongan seperti Bojonegoro, Mojokerto, hingga Surabaya. Durian sugihan sudah menjadi trademark baru Lamongan, sehingga diharapkan mampu memberi nilai tambah ekonomi warga setempat.
Comments