Gula Aren Cair Sumut Mendunia: Tembus Pasar Global dengan Prestasi Gemilang
- juragantaniantihoa
- Aug 7, 2023
- 3 min read

Gula aren cair asal Sumatera Utara (Sumut) telah berhasil mengukir prestasi gemilang yang membanggakan. Produk ini tidak hanya berhasil menembus pasar domestik, tetapi juga telah merambah pasar ekspor di berbagai belahan dunia.
Prestasi ini tidak hanya sekadar impian, tetapi merupakan hasil dari upaya gigih dan komitmen yang tak kenal lelah. Puri Food & Healthy, yang dikelola oleh Putri Nasution, berhasil menuai omzet yang mengesankan dari produk olahan gula aren cair Sumut, mencapai angka Rp 800 juta per tahun.
Pemilik Puri Food & Healthy, Putri Nasution mengakui bahwa pengembangan gula aren cair tidaklah sederhana. Perusahannya melakukan uji coba berulang kali untuk menciptakan produk berkualitas dengan cita rasa yang khas, agar bisa diminati oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri.
Produk gula aren cair ini tidak hanya mendapatkan perhatian dari pasar internasional, tetapi juga telah tampil dalam berbagai pameran, termasuk di Arab Saudi. Puri Food & Healthy juga telah meraih pengakuan dari berbagai ajang kompetisi dan penghargaan, termasuk sebagai juara 1 produk ekspor Kota Medan pada Mei 2022.
"Produksi bisa mencapai 1.500-2.000 botol aren cair (500 mililiter). Ini bisa memasok kebutuhan sekitar 50 supermarket di wilayah Sumut. Direncanakan juga akan masuk dunia perhotelan," tutur Putri, dikutip dari Kompas, Senin (7/8).
Dosen Bahasa dan Kewirausahaan di Universitas Sumatera Utara dan Universitas Potensi Utama itu menjelaskan bahwa produk-produk gula aren cair yang diolah perusahaannya saat ini telah tersebar di berbagai di swalayan, market place, dan toko-toko cendera mata di kota Medan.
Keberhasilan Puri Food & Healthy tidak hanya bermanfaat bagi bisnis itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar. Putri berkomitmen untuk memberikan pelatihan wirausaha kepada petani dan anak muda di lingkungannya, serta terus berupaya mengedukasi generasi muda tentang pentingnya bidang perkebunan.
Dalam mengembangkan produk turunan seperti gula aren cair, kerja sama antara produsen dengan petani menjadi kunci keberhasilan. Puri Food & Healthy bekerja sama dengan pekebun aren untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas. Meskipun proses produksi memerlukan waktu dan pengawasan yang teliti, hasil akhirnya adalah produk gula aren cair yang berkualitas tinggi, murni, dan bebas dari bahan kimia.
"Produk gula aren cair kami juga herbal dan bermanfaat bagi tubuh. Ini efisien mempermudah ibu-ibu ketika mengolah makanan atau minuman, jadi agar lebih praktis," imbuhnya.
Putri berharap, Puri Food & Healthy bisa berekspansi menjadi bentuk saset atau produk gula semut. Karenanya, dia memerlukan sinergi antara Ditjenbun, mitra usaha, dan petani milenial untuk mendukung inovasi ini.
"Diharapkan ke depannya aren bisa terus dikembangkan, sehingga bentuk bahan baku tetap tersedia, semakin luas akses pasarnya, bisa menembus pasar global, dan menyejahterakan petani," tuturnya.
Putri juga memberikan pelatihan wirausaha bisnis aren kepada petani dan anak muda di lingkungan sekitar. Posisinya sebagai Pendamping Wirausaha Muda sejak 2022 memudahkan dia untuk mengedukasi anak-anak muda agar menggeluti bidang perkebunan.
"Tentu dibutuhkan komitmen, ketekunan yang kuat, inovasi, serta kreativitas, karena pengolahan aren tidaklah mudah. Harus dijaga kualitasnya supaya tidak berbuih dan mengkristal serta aman untuk dikonsumsi," tuturnya.
Usaha untuk memajukan perkebunan seperti yang dikembangkan oleh Putri Nasution itu mendapatkan perhatian serius dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Dia terus memacu dan mendorong pelaku usaha perkebunan untuk berinovasi ciptakan produk turunan yang lebih beragam.
Menurut SYL, produk turunan yang dikembangkan dengan baik memiliki daya saing yang bertambah sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
"Pengembangan pertanian, termasuk perkebunan, juga bisa lebih maju, mandiri, dan modern," tutur Politisi Partai NasDem itu.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu menjelaskan, pemerintah perlu mendorong pekebun secara on farm menuju off farm lewat hilirisasi produk-produk perkebunan untuk memberi nilai tambah. Maka diperlukan kerja sama antara pekebun dan pelaku UMKM guna mengakselerasi hilirisasi produk-produk perkebunan yang ada.
"Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung hal tersebut. Kami menggerakan jajaran kami, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) agar meningkatkan produk potensial yang perlu dibina dan membantu UMKM yang membutuhkan bahan baku atau ekspansi,” terang Syahrul.
Comments