Keju Organik Pertama di Indonesia Berhasil Diproduksi di Pasuruan
- Aug 30, 2023
- 2 min read

Koperasi Susu Setia Kawan (KPSP) Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menorehkan prestasi membanggakan bagi dunia peternakan nasional. Koperasi ini berhasil memproduksi susu segar organik dan keju organik.
Dalam sehari, KPSP berhasil memproduksi 1.500 liter susu organik sekaligus 150 kilogram keju organik. Produk organik yang dihasilkan dari koperasi ini merupakan yang pertama kali di Indonesia.
Keju bernama Bromo Organic Cheese ini juga merupakan bentuk dukungan untuk program pemerintah dalam melakukan hilirisasi produk peternakan nasional. Dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah produksi peternakan.
Rencananya, susu dan keju organik produksi anak bangsa ini akan dijual ke pasar internasional, dengan tujuan ekspor Singapura dan Malaysia.
Peluncuran program hilirisasi peternakan produk susu dan dan keju organik tersebut dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), Selasa (29/8/2023).
Mentan SYL menyebut, peluncuran produk susu dan keju organik ini merupakan salah salah satu langkah nyata Kementan dalam mendorong hilirisasi produk peternakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Ini pertama kita melakukan launching susu dan keju organik. Ini menunjukkan bahwa bangsa ini memiliki potensi yang sangat besar. Orang di seluruh dunia makan keju kan. Ternyata keju kita tidak kalah, ” Kata politisi Partai NasDem tersebut.
Mentan juga berpendapat jika disetujui maka Kabupaten Pasuruan bisa dijadikan sebagai daerah penghasil keju dengan potensi yang dimiliki. “Kalau Gubernur dan Pak Bupati siap. Pasuruan dijadikan daerah penghasil keju saja,“ katanya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Lokasi Pilot Project Pengembangan Susu Organik yang ada di Setia Kawan Pasuruan ini, sejak dikonversi menjadi peternakan organik pada tahun 2021, memiliki target produksi di tahun 2023 mencapai 32 ribu liter susu organik segar.
Susu tersebut akan diolah menjadi 3 ton keju organik, dan proyeksi untuk 3 tahun ke depan (tahun 2026) produksi susu organik segar tahunan akan mencapai 1,5 juta liter dan keju organik sebanyak 157 ton.
Target produksi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan usaha peternakan sapi perah organik Indonesia untuk menghasilkan produk berkualitas yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia tetapi juga dunia.
Sementara itu, Menteri Syahrul meyakini bahwa dua produk organik ini akan bisa menguasai pasar dunia. Sebab dalam waktu dekat, Pemerintah Pusat akan membantu memperbanyak jumlah sapi perah untuk Kabupaten Pasuruan hingga 1000 ekor.
"Pokoknya akhir tahun ini, saya nggak mau tahu harus ada 1000 ekor sapi tambahan untuk para peternak di KPSP. Supaya stok susu organik dan keju organik semakin banyak," ucapnya.
Lebih lanjut Syahrul juga menargetkan di tahun 2026 mendatang, Indonesia bisa mengekspor sebanyak 3 juta ton keju organik. Oleh karenanya, selain jumlah sapi yang diperbanyak, kualitas keju juga wajib diperhatikan. Mulai dari kebersihan hingga rasa keju yang dihasilkan.
"Saya dari kecil gak bisa gak makan keju. Sampai sekarang masih sangat suka. Makanya tahun 2026 mendatang saya targetkan bisa produksi 3 juta ton keju organik," harapnya.
Sementara itu, Ketua KPSP Setia Kawan, Sulistyanto menjelaskan, untuk bisa memproduksi susu organik, sapi-sapi harus dalam keadaan sehat. Begitu pula rumput yang digunakan sebagai pakan juga harus dipupuk organik.
Ke depannya, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Indolakto untuk memproduksi susu organik yang akan dikirim di pasar nasional.
"Kesehatan sapi, kebersihan kandang harus diperhatikan. Dan ke depan kami akan bekerja sama dengan PT Indolakto untuk produksi susu organik bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Comments