Osaki Klungkung, Pupuk Made In Bali dari Olahan Sampah Organik
- juragantaniantihoa
- Sep 25, 2023
- 2 min read

Inovasi Pondok Kompos Osaki Klungkung (POKOK) yang berasal dari Kabupaten Klungkung, Bali telah berhasil menempati posisi yang prestisius dalam TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2023.
Inovasi POKOK ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk mengatasi permasalahan sampah organik dalam jumlah besar.
Menurut informasi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, kompos yang dihasilkan melalui inovasi ini berasal dari proses Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS).
Proses pembuatan pupuk ini sangat sederhana, mudah untuk ditiru, dan bisa dengan mudah diperluas. Saat ini, jumlah sel kompos POKOK telah ditingkatkan dari 12 menjadi 24 sel, sehingga estimasinya dapat menampung hingga 15 ton sampah organik.
Metode composting yang digunakan dalam inovasi ini adalah metode Osaki dari Jepang. Dalam prosesnya, metode ini menggunakan pola blok sel, yang memiliki kapasitas untuk menampung hingga 15 ton sampah organik per sel.
Baca juga:
Selain mengurangi volume sampah organik yang tidak dapat dikelola dengan baik hingga 70 persen, inovasi ini juga menghasilkan kompos berkualitas yang dapat didistribusikan kepada masyarakat, membantu mengurangi biaya di masyarakat, dan menghilangkan anggaran untuk pupuk di kantor dan dinas.
Menariknya, kualitas pupuk Osaki ini telah diuji oleh Universitas Warmadewa dan dianggap setara dengan produksi kompos yang tersedia di pasaran.
Pada 2021 pupuk Osaki diuji coba pada pertanian kedelai dan hasilnya meningkat setelah pupuk ini digunakan. Hasil panen tanaman kedelai dengna pupuk osaki mampu menghasilkan 2,4 ton kedelai per hektare, sementara jika menggunakan pupuk kimia hanya mampu menghasilkan sekitar 1,3 ton per hektare.
Sejauh ini telah ada 6 subak yang menerima pupuk ini dari total 34 subak yang ada di Klungkung. Hasil uji coba juga menunjukkan bahwa pupuk Osaki memberikan hasil yang cukup baik karena tidak menghasilkan gulma yang mengganggu.
Dengan inovasi ini, biaya pupuk atau pengelolaan tanaman yang harus dikeluarkan oleh Dinas dan lembaga di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung dapat dikurangi hingga 100 persen.
Pupuk ini juga telah disebarkan kepada para petani, membantu mengurangi beban produksi mereka dan berkontribusi pada pertanian yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Klungkung.
Inovasi POKOK merupakan langkah penting dalam menghadirkan solusi inovatif terhadap masalah sampah organik dan pengelolaan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Коментарі