Petani Milenial Sukabumi Sukses Panen Kentang 2,5 Ton
- juragantaniantihoa
- May 5, 2023
- 2 min read

Kentang merupakan salah satu komoditas pertanian Indonesia yang harganya relatif tinggi karena proses penanamannya lumayan sulit. Jika cuaca terlalu kering, hasilnya akan buruk, bergitu pun tanaman ini tidak boleh terlalu basah,
Itu tak membuat Astya Nur Alif, salah satu petani milenial di Sukabumi, Jawa Barat ini berputus asa. Terbukti, dirinya berhasil membudidayakan kentang dengan hasil memuaskan.
Astya berhasil menghasilkan 2,5 ton kentang jenis granola di lahan seluas 6.800 m2. Di tengah tantangan yang cukup berat harus ia hadapi saat menanam kentang.
Kata dia, tanaman kentang cukup sulit ditemukan di Sukabumi. Bukan tanpa sebab, tanaman kaya karbohidrat ini sensitif terhadap cuaca kering, namun juga harus dikelola dengan baik agar lahan tidak tergenang air.
Tanaman kentang ini memang spesial. Terlalu kering ia jadi buruk, terlalu basah juga tidak baik. Umbi kentang memerlukan suhu dingin dengan kelembaban yang tinggi.
"Sehingga, tanah yang suhu dan kelembaban tidak stabil tanaman kentang akan menghasilkan umbi yang bentuknya tidak menarik dan benjol-benjol," kata Astya di Sukabumi dalam kegiatan panen kentang yang dihadiri oleh Project Manager Program YESS PPIU Jawa Barat, District Implementation Team (DIT), Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Nyalindung, Financial Advisor, Mobilizer, dan Fasilitator Pemuda setempat, (19/4/2023).
Kesuksesan Astya dalam mengembangkan tanaman kentang tak lepas dari peran Kementerian Pertanian yang terus berkomitmen dalam meregenerasi petani di kalangan muda. Kementan memberi sejumlah fasilitas kepada petani milenial agar jumlahnya terus bertambah.
Astya adalah salah satu satu petani milenial yang menerima manfaat Program YESS tahun 2022 di Desa Nyalindung, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Program ini dikelola oleh Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor yang menjadi Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Jawa Barat.
Baca Juga
Urusan keterlibatan anak muda di bidang pertanian ini, selalu didengungkan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dalam berbagai kesempatan. Menurutnya, sektor pertanian punya nilai ekonomi yang menjanjikan.
"Generasi Z juga harus bisa mengikuti perkembangan dari zaman, harus berani menjadi petani yang modern atau mendirikan startup pertanian," ucap Mentan SYL.
Senada dengan pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
"Mendukung upaya pemerintah melakukan regenerasi petani sekaligus melahirkan pengusaha muda pertanian yang berdampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat pertanian Indonesia," ucap Dedi.
Kegiatan program YESS salah satunya adalah bantuan dalam bentuk modal usaha melalui proses seleksi dengan memenuhi persyaratan dan kesepakatan untuk mempekerjakan pemuda dalam mencari peluang kerja di sektor pertanian dan menumbuhkan wirausahawan muda lainnya di masa datang.







Comments