top of page

Program Baru Kementan Tekan Impor Kentang untuk Potato Chips

  • juragantaniantihoa
  • Jul 26, 2023
  • 2 min read


Untuk mengurangi tingkat ketergantungan impor kentang, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menggulirkan program kemitraan produksi benih kentang industri antara petani champion dengan industri sekali produsen sekaligus offtaker.


Program kemitraan ini ditargetkan akan mampu dipenuhi oleh petani dalam negeri, mengingat impor kentang untuk bahan baku industri potato chips pada tahun 2022 lalu mencapai 74.000 ton baik dalam bentuk benih maupun segar.


Selama ini, sebagian besar bahan baku kentang olahan terutama potato chips dan french fries masih diimpor dari berbagai negara seperti Perancis, India, Jerman, Australia dan Amerika Serikat. Adapun untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, telah dapat dipenuhi dengan produksi nasional yang saat ini mencapai 1,4 juta ton.


Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, tahun 2023 dimulai penanaman 120 hektare kentang varietas Chitra kelas G2 di lahan seluas 70 hektare di Sembalun Lombok Timur, juga 50 hektare di Ngablak dan Pakis Kabupaten Magelang.


Seluruh hasil panen kentang itu, ujar Prihasto, akan diserap oleh PT Indofood dan PT Calbee Wings selaku offtaker untuk dijadikan calon benih G3.


Baca juga:

Lebih lanjut, Prihasto menjelaskan bahwa petani menanam dari benih G2 di mana hasil panennya diserap untuk disimpan dan diproses oleh offtaker sebagai calon benih G3.

"Benih G3 inilah yang nantinya akan dibagikan lagi ke petani plasma Indofood dan Calbee untuk ditanam yang hasilnya akan diserap kembali oleh industri sebagai bahan baku olahan keripik atau chips," ungkapnya.

Selama ini, pihak industri menjalin kemitraan tanam dengan petani lewat benih setara G3 asal impor.

"Bahkan bahan baku kentangnya pun juga impor. Ini yang akan kita ubah, agar ketergantungan terhadap benih dan bahan baku segar untuk industri olahan keripik kentang atau chips ini bisa kita kurangi secara bertahap," paparnya.

Untuk merealisasikan program ini, Kementan memberikan bantuan paket benih kentang varietas Chitra G2 beserta sarana produksinya kepada kelompok tani yang dikoordinir oleh Petani Champion.


Dari luas area tanam 120 hektare di Lombok Timur dan Magelang, diharapkan bisa dihasilkan kentang calon benih G3 sebanyak 1.800 ton. Selanjutnya benih G3 akan ditanam petani plasma untuk menghasilkan kentang bahan baku chips. Apabila skema tersebut berjalan terus menerus, ketergantungan terhadap impor akan bisa dikurangi.


Program kemitraan ini mendapatkan apresiasi dari pelbagai pihak. Di antaranya adalah petani champion kentang Sembalun Lombok Timur Nurdin Azis karena Kementan berinisatif untuk melibatkan petani dalam upaya mengurangi impor kentang bahan baku industri.

Comentarios


bottom of page