top of page

Sukses Tanam Padi di Pekarangan Rumah, Ady Dapat Apresiasi dari Kementan

  • juragantaniantihoa
  • Jun 6, 2023
  • 2 min read

ree

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus melakukan sejumlah langkah untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan, salah satunya dengan memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif.


Menurutnya, pekarangan memberikan manfaat besar bukan saja terhadap pemenuhan penyediaan pangan yang sehat, juga bahkan dapat menjadi sumber pendapatan keluarga.


“Bisnis pertanian tidak akan mati, karena tidak ada orang di dunia tidak butuh makan. Ini berarti sayuran di sekitar kita ini, dengan teknologi lebih baik, maka hasilnya akan luar biasa. Negara lain pun pasti akan minta,” politisi Partai NasDem tersebut.

Umumnya pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah-buahan, karena dua jenis bisa langsung dikonsumsi dan perawatannya pun tidak terlalu sulit. Namun, ada seorang petani yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam padi.


Ady Indra Pawennari, seorang warga Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini sukses membudidayakan padi di pekarangan rumahnya.


Melansir dari Antara, Ady mulai melakukan uji coba tanam padi di pekarangan rumahnya pada Agustus 2022 lalu, dengan varietas padi ketan hitam. Tanaman di atas lahan seluas 4×9 meter dengan dibuat dua petak terpisah, masing-masing petak berukuran 2x9 meter itu berhasil panen perdana pada Desember 2022.


Setelah sukses, pria kelahiran Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada 1973 ini pun kembali menanam pada Maret 2023, dengan jenis padi yang berbeda, yakni varietas CL 220.


Ady bisa disebut sebagai orang pertama yang memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan padi di Kota Tanjungpinang yang memang belum pernah ada sebelumnya.


Dia mengaku termotivasi menanam padi karena ingin mengenalkan sekaligus menjelaskan kepada anak-anaknya, generasi muda, hingga masyarakat pada umumnya, bahwa nasi yang dimakan sehari-hari adalah berasal dari tanaman padi yang kemudian diolah menjadi beras.


Menurutnya, gerakan penanaman padi di pekarangan rumah perlu digalakkan oleh masyarakat, minimal dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung dengan beras yang dijual di pasaran.


Langkah nyata yang dilakukan oleh Ady dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional itu mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan).


"Padinya bagus, malai panjang dan bernas. Ini bagus ditangkarkan. Harus lanjutkan terus penanamannya," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi, Senin (5/6/2023).

Dirinya berharap gera keberhasilan Ady dalam memperkenalkan tanaman padi di Tanjungpinang dapat menjadi sebuah gerakan massal, meski hanya memanfaatkan lahan sempit di pekarangan rumah dan lahan tidur.


Apalagi giat penanaman padi yang dilakukan Ady baru pertama kali dalam sejarah berdirinya Tanjungpinang yang pernah berjaya sebagai daerah penghasil tambang bauksit.


"Kalau penanaman padi ini nantinya meluas dan sudah melibatkan masyarakat lainnya, kita pasti bantu. Seperti mesin perontok padi dan mesin giling padi," ujar Suwandi.


Keberhasilan Ady Indra Pawennari menanam padi di lahan bekas tambang bauksit di belakang rumahnya di Jalan Nusantara, Kilometer 15, Tanjungpinang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat setempat.


Hal ini mengingat struktur tanah di ibukota Provinsi Kepri tersebut cukup keras dan cenderung berbatu, sehingga kebanyakan orang menganggap tanaman padi mustahil bisa hidup di kota berjuluk "Negeri Pantun" tersebut.


Varietas ini berpotensi menghasilkan gabah kering panen sekitar 13 ton per hektar dengan usia panen 100 hari.


コメント


bottom of page