top of page

Tiga Sub-sektor Jadi Kunci Kenaikan Nilai Tukar Petani pada Bulan Maret

  • juragantaniantihoa
  • Apr 4, 2023
  • 2 min read

ree

Sektor pertanian selama ini tidak berhenti berperan sebagai penyokong utama bagi kokohnya perekonomian Nasional. Dalam rilis terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kenaikan Nilai Tukar Petani atau NTP pada sub-sektor perkebunan, peternakan, dan hortikultura.


Kenaikan pada Nilai Tukar Petani terutama ditopang dari komoditas perkebunan kelapa sawit, jagung, cabai rawit dan juga kopi. Komoditas tersebut meningkat dan mampu mendongkrak pasokan ke pasar domestik dan luar negeri.


NTP sub-sektor perkebunan pada bulan Maret 2023 mampu mencapai posisi tertinggi, yaitu 129,47 atau naik 1,94 persen. Adapun NTP sub-sektor hortikultura berada pada posisi 113,16 atau naik 1,91 persen, serta peternakan 100,34 atau naik 0,58 persen.

"Komoditas yang dominan dalam kenaikan subsektor perkebunan adalah kelapa sawit, kopi dan karet," ujar Pudji dikutip dari pertanian.go.id.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Petani atau NTUP pada bulan Maret 2023 juga mengalami kenaikan. NTUP di bulan Maret mencapai 111,18 atau naik 0,40 persen apabila dibandingkan Februari 2023 (MtoM).


Kenaikan NTUP tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,53 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang hanya 0,12 persen.


Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan tren kenaikan NTP merupakan bukti bahwa sektor pertanian tetap menjanjikan terutama melalui peningkatan daya saing komoditas, peluang pasar ekapor dan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Terlebih pada subsektor perkebunan, peternakan dan hortikultura.


Ketiga subsektor tersebut, menurut Kuntoro, memiliki permintaan pasar domestik dan luar negeri yang cukup besar, selain masih terbuka pasar baru yang butuh supplai produk petani Indonesia.

"Kesejahteraan mereka dapat meningkat dengan melakukan bisnis pertanian dan produksi pangan-pangan alternatif yang dibutuhkan dunia," papar dia.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan ekspor produk perkebunan mencapai 100 triliun pada tahun 2023. Untuk Beberapa program kerja yang fokus pada pengembangan produk perkebunan disiapkan pemerintah melalui penguatan hilirisasi dan peranan industri baik skala kecil maupun besar.



コメント


bottom of page