Vanili Organik Asal Lombok Berhasil Tembus Pasar AS
- juragantaniantihoa
- Jun 6, 2023
- 2 min read

Sebanyak 1 ton vanili kering organik hasil produksi pertanian Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diekspor ke Amerika Serikat (AS) dengan total nilai sebesar Rp1,4 miliar. Pelepasan ekspor komoditas perkebunan tak kenal musim itu dilakukan di Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Mataram.
Pelepasan ekspor vanili organik tersebut dilakukan oleh Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah. WAgub NTB pun memberi apresiasi karena hasil vanili yang terus mengalami peningkatan sejak 3 tahun terakhir.
Menurutnya, saat ini yang perlu dilakukan adalah memberikan pembinaan yang lebih masif kepada para petani agar ke depannya hasilnya lebih memuaskan.
“Dengan tanah yang sangat subur, potensi yang luar biasa, termasuk vanili yang menjadi potensi yang sudah kita temukan ini, kemudian kita seriusi, ini menjadi semangat yang luar biasa untuk kita,” ucap Wagub saat melepas ekspor vanili, Kamis (1/6/2023).
Menurut dia, vanili adalah komoditas spesial lantaran tak tumbuh di semua negara dan sangat berpotensi jika dikembangkan di Indonesia, khususnya di NTB, terlebih tamanan ini bukan tanaman musiman seperti komoditas lain di NTB.
Bahkan, vanili asal Lombok ini menurut dia telah mendapat sertifikasi dengan kualifikasi internasional sehingga bisa masuk ke pasar global di mana saja.
“Jadi ini sesuatu yang betul-betul membuat kita semangat untuk memperluas areal tanam untuk dilakukan pembinaan yang lebih terarah produksi juga jadi makin tinggi ke depan. Dan ini sudah terbukti dari tahun ke tahun produksinya semakin meningkat,” katanya.
Sebagai langkah lanjutan, pihaknya akan menyiapkan SDM baik dari pelaku pertanian maupun pelaku usaha dengan cara melakukan pelatihan yang melibatkan siswa SMK Pertanian.
“Jadi butuh pembinaan dan pelatihan bagi petani kita untuk bisa tetap menjaga kualitas dan diharapkan petani-petani vanili sukses seperti petani sekaligus pengusaha vanili sukses,” ucap dia.
Dia berharap, dengan menggalakkan pelatihan untuk meningkatkan SDM, petani vanili di provinsi setempat makin produktif dan dapat menghasilkan komoditas yang lebih berkualitas dengan cakupan wilayah tanam yang lebih luas.
“Semua itu optimis bisa kita lakukan. Karena pola komunikasi kita dengan petani juga tidak terlalu formal. Semua elemen di tingkat provinsi juga semua bisa terlibat kalau kita kompak menuju semangat dan tujuan yang sama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Mataram, drh. Arinaung, M.Si membeberkan, produksi vanili di NTB sejak tahun 2020 sd hingga saat ini terus meningkat. Terutama untuk ekspor vanili kering dengan harga yang cukup bagus. Tahun ini yang merupakan tahun ketiga ekspor vanili. Diharapkan hingga Desember 2023 ini hasil produksi bisa meningkat dengan perkiraan antara 7-8 ton vanili kering.
Selain itu kata Arinaung, menjadi suatu kebanggaan bagi petani vanili di NTB, selain upaya peningkatan produksi para petani juga konsern dengan pemenuhan persyaratan permintaan ekspor dari negara tujuan.
“Jadi petani konsern saat ini bagaimana menyiapkan produksi mulai dari kebun, pengolahan pasca panen, hingga pengemasan harus memenuhi standard. Ini suatu langkah berpikir petani yang bagus untuk memenuhi persyaratan pasar yang dimulai dari tingkat petani,” kata Arinaung.
Comments