top of page

Zainudin, Kuli Bangunan yang Jadi Petani Timun Suri jelang Ramadhan

  • juragantaniantihoa
  • Apr 10, 2023
  • 2 min read

Updated: Apr 17, 2023


ree

Timun suri merupakan buah primadona pada bulan Ramadhan. Ia biasanya diolah sebagai campuran dalam minuman segar. Tekstur dagingnya yang garing dan menyegarkan, serta rasanya yang sedikit manis, membuatnya paling banyak diincar sebagai menu berbuka puasa.


Namun tidak banyak petani membudidayakan buah timun suri padahal peluang usahanya masih terbuka lebar untuk mendapatkan keuntungan. Itulah yang dilakoni Zainudin setiap kali menjelang Ramadhan.


Zainudin adalah kuli bangunan biasa, namun ketika tiba bulan Ramadan, dia akan berganti pekerjaan menjadi seorang petani timun suri.


Dia beralih menanam timun suri dengan alasan hasil yang diperolehnya lebih menggiurkan. Bulan Ramadhan dimanfaatkan betul oleh Zainudin untuk mencari rezeki semaksimal mungkin.


Dia tidak malu melakukan pekerjaan ini selama pekerjaan yang dilakukannya halal. Dia giat dan tekun serta tidak gengsi. Bagi dia, yang terpenting adalah dia bisa membahagiakan kedua orang tuanya.


“Saya kuli bangunan sudah lama sekitar 15 tahun tapi setiap menjelang Ramadhan saya beralih menjadi profesi menjadi petani timun suri,” ujar Zainudin.

“Karena hasilnya lebih menggiurkan, mencari berkah, dan menyenangkan kedua orang tua saya,” sambung dia.

Baca juga:

Dia menanam timun suri di lahan dengan luas kurang lebih 1 hektar. Berkat kesabaran dan keuletannya, Zainudin mampu menghadapi segala rintangan dalam menanam timun suri. Mulai dari pupuk yang kadang sulit didapat hingga waktu menanam yang terlalu sedikit.


Dengan modal sekitar Rp 7 juta, omset yang didapat Zainudin bisa berkisar hingga Rp 20 juta lebih.


“Tanam timun suri dari pertama semai sampai panen 50 hari. Dari semai pindah ke lahan butuh waktu 10 hari setelah itu tanam ke lahan. Setelah tanam di lahan 50 hari baru bisa panen,” ujarnya.


Zainudin mengaku tak pernah merasa gengsi dengan pekerjaan sebagai petani timun suri. Justru bagi dia, itu adalah pekerjaan yang halal dan membuahkan hasil yang memuaskan.


“Saya nggak pernah gengsi kerjaan kuli atau tani timun suri. Biar pun saya masih anak muda nggak gengsi karena ini pekerjaan yang halal, rezeki yang halal, buat menghidupi kedua orang tua saya,” tutur dia.


“Saya nggak pernah malu, yang penting di jalur yang halal,” pungkas Zainudin.

Comments


bottom of page