top of page

Bunga Pancar, Solusi Petani Tabanan Hadapi Kekeringan

  • juragantaniantihoa
  • Jun 6, 2023
  • 2 min read

ree

Menghadapi kondisi musim kemarau, petani di Tabanan, Bali mempunyai cara yang unik untuk mengantisipasi kekeringan akibat kurangnya air. Yaitu dengan membudidayakan tanaman jenis bunga pacar air atau bunga ancar dan gumitir.


Tanaman pancar air sudah ditanam oleh petani di Desa Baru Marga, Tabanan, Provinsi Bali, sejak bulan Mei lalu untuk mensiasati siklon El Nino yang mengakibatkan curah hujan semakin berkurang.


“Tanam bunga pancar air sudah berumur 15 hari,” kata I Wayan Yoga (29) salah satu petani asal Desa Baru Marga, Minggu, (4/6/2023).

Yoga menuturkan, dirinya bukan tanpa alasan menanam bunga pancar alias impatiens balsamina yang warnanya bermacam-macam, yaitu merah, putih dan pink. Kata dia, lantaran di musim kemarau memang cocok ditanami bunga jenis ini.


Selain itu, kata Yoga, tanaman bunga pancar memiliki nilai ekonomis tinggi di Pulau Bali lantara bunga ini sering digunakan untuk upacara adat dan keagamaan.


Selain itu, dia mengaku bahwa menanam satu jenis tanaman di ladang yang sama secara terus-menerus juga akan berdampak buruk terhadap kesuburan tanah. Apalagi musim kemarau saat ini disebut akan lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya.


“Kalau monoton tanaman padi saja juga tidak bagus bagi tanah. Dua kali tanam padi, satu kali tanam bunga. Apalagi di tengah musim kemarau yang tak perlu banyak air,” dia mengungkapkan.

Petani yang mengolah sawah seluas 20 are ini mengaku tidak kesulitan dalam merawat tanaman pancar. Kata dia, perawatannya cukup mudah, mulai dari proses pembibitan, proses budidaya hingga saat panen.


Kata dia, bibit didapat langsung dari biji bunga pancar lalu disemai dan ditebar dalam sebuah wadah yang ditutup dengan plastik. Setelah 10 hingga 15 hari, biji tersebut akan tumbuh menjadi kecambah yang bisa ditanam.


“Nah dari proses tanam hingga panen ini membutuhkan waktu selama 45 hari. Sedangkan proses panen selama satu bulan penuh,” tuturnya.


Setelah 45 hari, Yoga menyebut langsung bisa memanen setiap hari. Hasil produksi bunga pancar yang dipetik setiap hari dari sawahnya itu berkisar antara 40 hingga 50 kilogram setiap kali petik. Satu kilogram bunga pancar dihargai Rp15 ribu.


“Sementara untuk harga bunga pancar lumayan bagus saat ini per kilogramnya Rp 15 ribu. Apalagi saat ini ada rerainan tumpek landep ramai pembelinya,” pungkasnya.


Comentários


bottom of page