top of page

Kementan Perluas Akses Permodalan untuk Petani Milenial

  • juragantaniantihoa
  • Jul 21, 2023
  • 2 min read

ree

Kementerian Pertanian telah meluncurkan program Tani Akur (Petani Milenial Akses KUR) dengan tujuan mendukung kemajuan sektor pertanian, terutama di kalangan petani milenial.


Program Tani Akur bertujuan untuk memberikan akses permodalan usaha bagi para petani muda, sebagai langkah untuk mendorong pertanian maju, mandiri, dan modern di Indonesia.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong seluruh petani Indonesia, khususnya para milenial untuk mengakses Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurutnya, capaian KUR oleh petani milenial akan menjadi sokongan penting dalam menggerakkan sektor pertanian menuju perkembangan yang lebih baik.


Mentan SYL percaya bahwa jika usaha para petani milenial berkembang, akan berkontribusi pada terciptanya ketahanan pangan nasional yang lebih kuat.


Salah satu inisiatif dari Kementan dalam mewujudkan program Tani Akur adalah dengan mendukung pembangunan wirausaha muda di sektor pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan strategi Tani Akur ini akan menjadi solusi efektif dalam menanggapi berbagai tantangan dalam pembangunan sektor pertanian.


Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan sebuah inisiatif pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi para pengusaha tani skala Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Dengan adanya KUR, para petani milenial dapat lebih mudah memperoleh dukungan permodalan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka.


Baca juga:

Pada tanggal 21 Juni yang lalu, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) PPIU Sulawesi Selatan menyelenggarakan Millennial Agriculture Forum (MAF) Edisi Tani Akur dengan tema "Kupas Tuntas Kredit Permodalan Nasional Madani (PNM)". Kegiatan ini diadakan secara luring dan daring di Aula BPP Kecamatan Lau, Maros.


Acara tersebut dihadiri oleh 126 peserta yang terdiri dari perwakilan Kepala Dinas Pertanian Maros, District Implementation Team (DIT) Kabupaten Maros, Financial Advisor (FA) Kabupaten Maros, Mobilizer Kabupaten Maros, Fasilitator Pemuda (Fasmud) Kecamatan Lau, Staf BPP Lau, Petani Milenial Kecamatan Lau, dan Mahasiswa Polbangtan Gowa.


Selama forum berlangsung, para peserta mendapatkan informasi dari empat narasumber, termasuk para pelaku usaha yang telah berhasil mengakses KUR, seperti Abdul Kadir, Manajer Bisnis ULaMM PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) Makassar, dan Lutfi.J, Legal & License PT. Japfa Comfeed tbk.


Salah satu kesaksian yang menarik perhatian adalah dari Nurlia, seorang penerima manfaat program YESS dan Local Champion di Kabupaten Maros. Dalam kesempatan tersebut, Nurlia membagikan pengalaman suksesnya dalam memajukan usaha jamur tiram miliknya berkat Program YESS.


Nurlia menyatakan bahwa pada tahun 2020, program tersebut telah membantu memajukan usahanya hingga saat ini dengan omset mencapai 24 juta rupiah setiap bulannya. Dia juga memberdayakan perempuan kepala keluarga dengan memberikan lapangan pekerjaan bagi lima ibu-ibu yang bekerja di usahanya.


Diharapkan dengan adanya kegiatan Millennial Agriculture Forum (MAF) dan pembahasan KUR, para petani milenial dapat memahami bahwa ada cara-cara untuk mengakses permodalan usaha pertanian.


Dukungan dari Kementerian Pertanian melalui program Tani Akur (Petani Milenial Akses KUR) membuka peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian, mendorong ketahanan pangan nasional, dan meraih kesuksesan dalam usaha pertanian mereka.

Comments


bottom of page