Search Results
116 results found for "bawang merah"
- Kesuksesan Petani Pacitan Rintis Lahan Green House dari Nol
Kemungkinan mau tak tanamin bawang merah," kata dia.
- Upland Project Dorong Produk Pertanian Go Internasional
Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, saat ini juga telah berhasil mengolah produk bawang merah goreng untuk
- Optimalkan Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Kementan Bersinergi dengan Ombudsman
Pandemi Covid-19, geopolitik, dan adanya disrupsi rantai pasok global yang menyebabkan kenaikan harga barang paling luas 2 hektar untuk 9 komoditas pangan pokok dan strategis, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao.
- Hama Tanaman Bisa Ditangani dengan Mudah, Begini Caranya
bahan-bahan alami yang aman bagi lingkungan dan tidak berbahaya bagi manusia seperti minyak kayu putih, bawang merah.
- Tips Menanam Cabai Merah agar Panen Melimpah
Tak bisa sembarangan menanam cabai merah. Bisa-bisa hasilnya akan mengecewakan. Varietas itu antara lain, cabai merah keriting varietas TM 999, cabai merah teropong “Inko hot”, cabai merah biola, cabai merah varietas hor beauty, cabai merah varietas hot chili, dan sebagainya. 2. Perawatan Tanaman cabai merah harus disiram dengan air yang cukup. Pilihlah buah cabai yang benar-benar sudah berwarna merah.
- Manfaatkan Lahan Belakang Rumah, Petani Muda Aceh Untung Rp 40 Juta Sekali Panen
Di lahan itu, dia menanam kurang lebih 500 batang cabai merah. peroleh dari sejumlah pelatihan bercocok tanam, dia menerapkan pengetahuan modern untuk tanaman cabai merahnya Dia menerapkan cara intensif dalam budidaya cabai merah untuk memperoleh hasil maksimal.
- Sukses Beternak Merak India, Pemuda Sleman Raup Puluhan Juta Rupiah
Medi adalah seorang pecinta burung Merak dan memiliki usaha beternak Merak yang berlokasi di Dusun Beteng dengan tujuh ekor Merak yang masih berusia bayi. Awalnya, ia memiliki beberapa spesies pisang dan semakin tertarik dengan Merak, terutama Merak India, dan penangkaran Merak India dianggap sah. India, seperti Merak Biru (Blue Peafowl), Merak Bloro (Bluepit Peafowl), dan Merak Putih (White Peafowl
- Gerfasius Simon, Mantan Kades Sukses Jadi Petani Cabai dengan Omzet Puluhan Juta
Gerfasius Simon, seorang mantan Kepala Desa Lusitada di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur membuktikan bahwa sebuah jabatan tidaklah menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Setelah menjabat sebagai kepala desa dari tahun 2014 hingga 2019, Gerfasius memutuskan untuk menjalani karier baru sebagai seorang petani cabai. Dia pun kini menjadi petani sukses di wilayahnya. Gerfasius mengatakan pekerjaan bertani telah dilakoninya sejak tahun 2020. Dia fokus mengembangnkan hortikultura cabai rawit. Bagi Gerfasius, menjadi seorang petani cabai adalah panggilan hidupnya. Ia tidak hanya mampu menghidupi keluarganya, tetapi juga memberikan manfaat bagi banyak orang. “Bagi saya, menjadi petani adalah panggilan hidup. Saya bisa membantu keluarga dan sesama di wilayah ini melalui hasil penjualan cabai yang saya tanam. Bahkan, ini juga menjadi peluang lapangan kerja bagi orang lain,” ungkap Gerfasius dikutip dari tribunnews.com. Dalam hal ini, ayah dua orang anak itu tidak bekerja sendirian. Dia dibantu oleh banyak warga di sekitar Komunitas Bertani Gugus (KBG). Ia juga menjadi ketua KBG Bunda Manis. Berkat ketekunan dan keseriusannya dalam menjalankan panggilan hidup sebagai petani, dalam waktu setahun Gerfasius berhasil mencapai omzet sebesar 36 juta per tahun dari penjualan cabainya. Meskipun modal awal yang dikeluarkan sekitar 5 juta, ia mampu memperoleh panen sebanyak 10 kali atau lebih dalam setahun. Baca juga: Komang Agus, Bertani Sayuran dengan Pendapatan Puluhan Juta Rupiah Petani Muda Asal Pacitan Tembus Pasar Internasional dengan Gula Aren Menurut pria yang akrab disapa Gerfas ini, kunci keberhasilan terletak pada pengolahan tanah sebelum masa tanam. Lahan harus diberikan pupuk yang tepat dengan komposisi yang pas. Selain itu, petani juga harus mempertimbangkan kandungan mikroba dalam tanah dan memperhatikan kondisi alam. "Agar hasil panen bagus, petani harus mempersiapkan lahan dengan baik dan mengatur komposisi pupuk agar sesuai dengan kondisi tanah," jelasnya. Gerfas sengaja menyimpan hasil kerja kerasnya selama tiga tahun ini untuk kepentingan pendidikan anak-anaknya di masa depan. Baginya, pendidikan adalah kunci kesuksesan dan keberhasilan bagi kedua putranya. "Uang yang saya peroleh dari penjualan cabai rawit saya tabungkan untuk pendidikan anak-anak saya. Saya bekerja keras agar mereka dapat melanjutkan pendidikan dengan baik," ungkapnya. Tidak lupa, dia juga memberikan pesan kepada generasi milenial dan kaum muda di Kabupaten Sikka agar tidak merasa malu menjadi petani. Menurutnya, saat ini sangat penting untuk melakukan regenerasi dalam profesi petani di wilayah Kabupaten Sikka. Gerfasius berharap agar generasi muda dapat melihat potensi dan peluang yang ada dalam bidang pertanian serta mengambil bagian dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
- Ujang Solehudin, Petani Lulusan SMK Hasilkan Omset Ratusan Juta Per Panen
Ketika memulai budidaya cabai, Ujang menanam sebanyak 2.200 batang pohon cabai dalam satu lahan. Ujang saat ini telah menanam 20.000 batang pohon cabai di tanah seluas 1,5 ha dengan modal 100 juta rupiah untuk membeli batang cabe dengan harga 5000 rupiah per batang.
- Pembuatan Pakan Ayam Murah Berkualitas dari Rumput Odot
Untuk mengatasi kenaikan harga pakan ayam, para petani tidak jarang membuat olahan pakan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di sekitarnya. Pakan ayam memegang peranan penting dalam pertumbungan ternak ayam. Untuk menghemat piaya produksi terutama biaya pembelian pakan, diperlukan inovasi dari para peternak untuk menciptakan pakan-pakan alternatif dengan kualitas bagus namun dengan tepat meminimalisir biaya pengeluaran. Salah satu inovasi olahan pakan ternak ayam adalah dengan memanfaatkan bahan baku rumput odot. Baca juga: Mengenal Drone Pertanian, Cara Baru Bertani Lebih Efektif Briket Ampas Kopi Wujudkan Inovasi Produk Perkebunan Mengutip dari youtube Pelita Agriculture and Farm, berikut cara membuat olahan pakan ayam dari rumput odot. Langkah awalnya adalah rumput Odot kita cacah sampai sehalus mungkin, supaya ayam dapat dengan mudah mengkonsumsi. Bila kita mencacahnya sehalus mungkin, maka tidak masalah jika langsung diberikan kepada ayam. Namun ayam akan lebih mudah mengkonsumsinya jika dicacah atau diiris dengan halus. Setelah dicacah, kita masukkan ke dalam timba kecil lalu kita tambahkan bekatul atau dedak halus kemudian kita buatkan sedikit air. Kemudian kita aduk sampai merata. Air bisa ditambahkan kalau kira-kira kurang supaya jangan sampai kering. Menambahkan cacahan atau irisan rumput odot ke dalam pakan ternak ayam bakal membantu menjaga kesehatan dan memperkuat sistem imunitas ayam. Hal itu karena rumpot odot mempunyai kandungan antioksidan yang membantu menjaga kesehatan hati dan memperlambat proses penuaan. Rumput odot juga mengandung mineral seperti kalsium, fosfor dan zat besi yang sangat penting bagi pertumbuhan tulang dan sistem reproduksi ayam. Selain itu, ramput odot mempunyai kandungan protein dan vitamin yang amat dibutuhkan ayam. Itulah mengapa di rumput ini terdapat banyak sekali manfaat baik bagi kesehatan ayam.
- Kiat Sukses Menjadi Agripreneur, Meraih Sukses dengan Usaha Pertanian
Pertanian adalah sektor yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Apalagi saat ini sektor pertanian membutuhkan regenerasi petani. Sektor pertanian telah menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2023 sebesar 11,8% dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73% per kuartal. Di samping itu, dalam catatan Global Food Security Index (GFSI), indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan mengalami peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69% dibandingkan tahun 2021. Potensi usaha pertanian ini tentu menjadi peluang nyata bagi anak-anak muda dan generasi milenial. Karakteristik mereka yang berpendidikan dan melek teknologi, akan mampu menghadirkan wajah baru pertanian Indonesia yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Karena pertanian saat ini masih didominasi generasi tua yang umumnya tidak mengenyam pendidikan tinggi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu mendorong generasi milenial agar menjadi seorang agripreneur atau wirausahawan muda pertanian dengan menerapkan konsep smart farming. Untuk mendorong generasi muda menjadi agripreuner, Kementan telah melakukan fasilitasi untuk memudahkan mereka mendapatkan bantuan modal usaha dan akses pasar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri (ekspor). Kementan juga memfasilitasi pembiayaan dan perizinan, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan. Selain itu, Kementan juga gencar meluncurkan berbagai program nasional untuk mempercepat lahirnya agripreneur dari kalangan generasi milenial. Berbagai upaya dilakukan dengan merangkul stakeholder, mulai dari Kementerian/Lembaga, Pemda, pengusaha hingga perguruan tinggi. Menurut SYL, dengan menjadi seorang agripreneur, generasi milenial di masa depan sudah tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi mereka justru hadir sebagai penyedia lapangan pekerjaan. "Generasi milenial berpotensi menjadi wirausahawan muda pertanian, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi atau fleksibel, kreatif, melek teknologi, empati dan mampu berpikir kritis. Generasi ini diharapkan tidak hanya menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator," ujar Mentan Syahrul. Agripreneur adalah seorang entrepreneur yang fokus pada bisnis pertanian atau agribisnis. Bagi mereka yang ingin sukses di dunia pertanian, menjadi seorang agripreneur atau wirausahawan muda di bidang pertanian adalah pilihan yang menjanjikan. Berikut beberapa kiat yang kami harapkan bisa membantu kamu sukses menjadi seorang agripreneur. 1. Pemahaman Mendalam tentang Pertanian. Sebelum memulai bisnis pertanian, pelajari berbagai aspek pertanian seperti jenis tanaman atau hewan ternak yang akan kamu budidayakan, metode pertanian yang efisien, dan pemahaman tentang perubahan cuaca dan musim. Untuk itu, pelajari ilmu pertanian melalui kursus, pelatihan, atau konsultasi dengan ahli pertanian. Kamu juga bisa membaca buku atau mengikuti webinar untuk memperdalam pengetahuanmu tentang dunia pertanian dan perkembangannya. 2. Membuat Rencana Bisnis yang Matang. Dalam membuat rencana bisnis, cakupkan analisis pasar, proyeksi pendapatan dan biaya, serta strategi pemasaran. Dengan rencana tersebut, kamu akan melakukan identifikasi target pasar, menentukan harga produk dan menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai pelanggan potensial. 3. Ikuti Inovasi Teknologi. Seiring kemajuan teknologi pertanian dan digitalisasi, manfaatkan kemudahan-kemudahan yang diberikan darinya, seperti sensor tanah, drone, atau aplikasi mobile untuk memantau dan meningkatkan produktivitas pertanian. Kamu dapat menerapkan teknologi yang sesuai dengan jenis pertanian yang kamu budidayakan, yang dapat membantu mengoptimalkan produksi, mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi. 4. Perhatikan Diversifikasi Produk. Jika kamu membudidayakan tanaman sayuran, pertimbangkan untuk menyediakan berbagai jenis sayuran atau produk olahan dari sayuran tersebut. Strategi diversifikasi produk ini akan membantumu mengurangi risiko kerugian jika satu produk mengalami masalah. Ini juga dapat membantumu menjangkau lebih banyak pelanggan. 5. Prinsip Keberlanjutan. Seperti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di atas, kamu bisa menerapkan praktik pertanian organik, manajemen limbah yang baik, dan pertanian berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Berbagai teknik pertanian berkelanjutan bisa kamu terapkan. Seperti pemupukan organik, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan limbah plastik untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin peduli akan lingkungan. 6. Bangun Kolaborasi dan Perluas Jaringan. Pertama-tama kamu dapat bergabung dengan kelompok petani lokal yang ada di daerahmu, menjadi anggota asosiasi pertanian, atau platform pertanian online untuk memperluas jaringan. Berkolaborasi dengan petani lain dapat membantumu mendapatkan akses ke sumber daya bersama, informasi, dan peluang bisnis yang lebih besar. 7. Pemasaran Kreatif. Manfaatkan kemajuan internet dan teknologi komunikasi untuk mengembangkan bisnis pertanianmu. Gunakan media sosial dan situs website untuk memasarkan produk, atau buat merek dan kemasan yang menarik. Jadilah sekreatif mungkin dalam memasarkan produk Anda agar lebih menarik bagi pelanggan. Kamu juga menyusun jadwal konten promosi yang menarik agar produkmu lebih dikenal target pasar. Semoga kiat-kiat di atas membantu kamu bila ingin terjun ke usaha pertanian dengan menjadi seorang agripreneur. Sudah banyak contoh anak-anak muda Indonesia yang sukses menjadi agripreneur. Salah satunya adalah Michael Jovan, yang mendobrak jaringan pemasaran dengan aplikasi TaniHub pada tahun 2016. Hati dia dan kawan-kawannya tergerak setelah melihat tomat hasil panen hanya dihargai Rp 600/kg, sementara harga tomat di pasaran bisa sampai 10 kali lipat. Ketimpangan harga ini akan didulang tengkulak dan pedagang untuk meraup keuntungan besar sementara petani hanya menuai kerugian. Dia meluncurkan TaniHub untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani, dan juga membantu masyarakat membeli produk pertanian dengan mudah. Saat ini TaniHub sudah bekerja sama dengan 30.000 petani yang tergabung dalam hampir 1.000 kelompok tani.
- Berkat Program YESS Kementan, Petani Milenial Malang Sukses Budidaya Kambing Perah
merupakan salah satu generasi milenial yang telah berperan aktif dalam mengembangkan peternakan kambing perah Sebelum mendapatkan bantuan dari Program YESS, populasi kambing perah di peternakannya sebanyak 35 ekor sekitarnya, menjadikan mereka mitra usaha yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan peternakan kambing perah Munifah, Sekretaris BPPSDMP, dan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, ke peternakan kambing perah















