top of page

Search Results

328 results found with an empty search

  • Kisah di Balik Bolu Talas Subang (BTS), Oleh-oleh Khas Baru Tanah Subang

    Tono Firmansyah, petani Milenial dari Desa Cisaat, Kecamatan Ciater Subang sukses membudidayakan Talas Pratama, talas unggulan Indonesia yang bobot umbinya bisa mencapai 8 kilogram. Talas berukuran jumbo ini ia tanam di atas lahan dengan luas 3 hektar. Sekali panen, Tono bisa menghasilkan 10 ton. Namun Tono tidak berhenti di sini. Dia mengolah hasil budidaya Talas Pratama ini menjadi tepung talas kemudian dia ekspor hingga ke Singapura. Tepung talas itu juga diolah olehnya menjadi produk makanan berupa Bolu Talas Pratama Subang. Tono memanfaatkan lahan Lembur Tohaga Lodaya Polres Subang di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Subang dengan luas sekitar 3 hektar untuk menggarap budidaya Talas Pratama. Kebun Talas Pratama merupakan inisiasi Polres Subang dengan petani Milenial Tono Firmansyah. Meskipun harga talas Pratama tersebut terbilang cukup murah yakni Rp 6.000 per kilogram, tetapi ukuran satu buah talas Pratama itu sangat besar. Ia bercerita, bolu talas ini diproduksi oleh para siswi SMK Tunas Bangsa Ciater dan dipasarkan di D'Castello dan Sariater Hot Spring. "Pertama launching laku terjual hampir 500 pcs, dan sampai sekarang kita masih terus produksi oleh-oleh baru khas Subang," ucap Tono dikutip dari tribunnews.com. Dia optimis bolu talas yang diproduksinya bisa bersaing dengan produk sejenis seperti bolu susu yang lebih dulu booming diburu wisatawan. Apalagi setelah disajikan dengan cara yang lebih kekinian, kemasan yang menarik, memiliki cita rasa yang enak, tekstur bolunya yang lembut dan dijual dengan harga yang terjangkau. Baca juga: Abdul Munir, Petani Muda Sulsel Sukses Ekspor Pala dan Cengkeh ke Rusia Sukses Budidaya Emas Hijau, Petani Milenial Sukabumi Ekspor Vanili ke Luar Negeri "Kami juga terus gencarkan promosi bolu Talas Pratama oleh-oleh baru khas Subang ini, baik secara langsung di lokasi wisata maupun melalui media sosial," ungkapnya. Talas merupakan tanaman asli Indonesia. Ia bahkan dipercaya sudah menjadi makanan pokok sebelum padi ditemukan oleh manusia. Bahkan talas sudah menjadi makanan pokok untuk beberapa daerah di Indonesia. Mengkonsumsi talas memiliki banyak manfaatnya. Salah satunya mampu menjaga kadar gula darah, mencegah penyakit jantung, menjaga kekuatan tulang dan gigi dan membantu menjaga berat badan. Karena itu, talas dianggap sebagai makanan yang cocok bagi pengidap diabetes atau orang yang menjalankan program diet. Talas matang dengan berat 150 gram mengandung 150-200 kalori, 5-7 gram serat, 4 gram protein dan nutrisi lain seperti kalsium, kalium, dan fosfor. Talas juga mengandung vitamin c, vitamin B dan antioksidan. "Makanan ini menyehatkan, serta rendah gula," terangnya. Varietas Talas Pratama, awalnya ditemukan dan dikembangkan oleh tiga ilmuwan talas dari IPB, Made Sri Prana, Tatang Kuswara dan Maria Imelda. Pratama adalah singkatan dari tiga nama ilmuwan yang menemukannya. Talas temuan mereka ini sekarang menjadi talas unggulan di Indonesia. Pernah dalam satu ujicoba, dihasilkan talas dengan bobot mencapai 7,6 kilogram dalam umur 7 bulan. Dalam waktu yang sama, talas jenis lain biasanya hanya mencapai bobot 3 kilogram. Karena bobotnya yang besar, banyak orang kini tertarik menanam talas Pratama.

  • 6 Tips Menjaga Sayur Agar Tetap Segar dan Tahan Lama

    Membeli sayur berkali-kali ke warung kadang menjadi aktivitas yang menyita waktu. Terlebih bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu luang karena harus mengurusi pekerjaan lain. Salah satu solusinya adalah membeli sayur dalam jumlah banyak lalu menyimpannya. Masalahnya, usia kesegaran sayur terbilang cukup pendek jika dibandingkan dengan buah. Apalagi jenis sayuran yang basah seperti selada. Nah, untuk menyiasati agar sayur tahan lama, berikut adalah cara-cara yang perlu diperhatikan saat membeli sayur dan cara menyimpannya: 1. Pilih yang paling segar. Sayur yang segar umunnya dapat dilihat dari warna, bentuk, dan tekstur sayuran. Pilih sayuran yang terlihat segar, berwarna cerah, tanpa bintik-bintik atau kerusakan, dan dengan tekstur yang kenyal. 2. Ukuran sayur yang pas. Pilihlah sayur yang tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Sayuran yang terlalu besar atau terlalu kecil cenderung kurang segar dan cepat membusuk. Baca juga: Berikut Jenis Tanaman yang Cocok Ditanam di Musim Hujan 3 Cara Mudah Menyimpan Daun Bawang agar Tahan Lama 3. Disimpan dalam suhu yang pas. Pastikan penyimpanan sayur di toko yang Anda beli disimpan pada suhu yang tepat dan dalam kondisi yang tepat. Perlu dicatat, sayuran segar seharusnya tidak disimpan bersama dengan buah-buahan karena gas yang dihasilkan oleh buah-buahan dapat mempercepat pembusukan sayuran. 4. Bersihkan sayuran dan simpan dalam keadaan kering. Cuci sayuran dengan air dingin dan keringkan dengan lembut sebelum disimpan dalam kulkas. Pastikan sayuran benar-benar kering sebelum disimpan untuk menghindari kelembaban yang dapat mempercepat pembusukan. 5. Suhu penyimpanan yang tepat. Setiap sayur butuh kelembaban berbeda-beda. Misalnya, selada dan bayam memerlukan kelembaban yang tinggi, sementara brokoli dan wortel dapat disimpan pada suhu yang lebih rendah. 6. Wadah penyimpanan. Sayuran seperti wortel atau bawang putih, lebih baik disimpan dalam wadah yang kedap udara, sedangkan sayuran seperti tomat atau paprika lebih baik disimpan di rak terbuka. Dengan menerapkan anjuran di atas, sekarang membeli sayur dalam jumlah banyak tidak perlu khawatir, karena kesegarannya bisa tetap terjaga. Selamat mencoba!

  • Petani Bogor Gunakan Drone untuk Siramkan Pupuk

    Kemajuan teknologi sangat membantu jika diterapkan dalam sektor pertanian. Ini yang kemudian dilakukan oleh Sarwono, seorang petani muda asal Bogor, Jawa Barat. Sarwono memanfaatkan teknologi drone dalam sistem pertaniannya. Teknologi pesawat intai perekam tanpa awak ini, ia aplikasikan untuk menyiram pupuk ke tanaman. Dikutip dari sariagri.id, penyiraman pupuk dengan drone tersebut digunakan oleh Agribusiness and Technology Park (ATP) Institut Pertanian Bogor (IPB) University dalam membudidaya jambu kristal. ATP IPB University menggunakan pesawat drone untuk menyemprotkan pupuk ke tanaman jambu kristal di atas ladang dengan total luas lahan 2,5 hektar. Lahan budidaya jambu kristal ini berada di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sarwono selaku Manager Kemitraan ATP IPB University mengatakan kalau pesawat drone mulai digunakan di lahan pertanian ATP pada tahun 2021. Baca juga: Electrifying Agriculture, Terobosan PLN Tingkatkan Pertanian Indonesia 5,2 Ton Padi Per Hektar, Food Estate Kalteng Sukses Panen Raya Salah satunya digunakan untuk penyemprotan pupuk atau nutrisi pada tanaman jambu kristal. Drone untuk penyiraman pupuk dilakukan dua tahap. Penyemprotan pertama diberikan ketika daun muda sudah keluar untuk memacu pertumbuhannya. Ini dilakukan rutin seminggu sekali. Kemudian saat bunga sudah mulai muncul, harus dilakukan penyemprotan lagi. "Tapi kita juga tetap pakai pupuk kandang di tanahnya," kata Sarwono. Penggunaan drone, menurut Sarwono, memiliki nilai tambah berupa penghematan dalam segi waktu dan tenaga. Inovasi ini sangat efisien bila dibandingkan dengan pemupukan yang dilakukan cara manual. Penyemprotan di lahan seluas 2,5 hektar dengan drone kapasitas tangki 15 liter hanya memakan waktu di bawah satu jam. "Dengan pakai drone sebenarnya tidak sampai satu jam selesai. Jadi lebih cepat dan tidak perlu tenaga banyak. Sebelumnya dengan cara manual, sama dua orang, biasanya satu hektare butuh waktu setengah hari," ungkapnya. Pesawat drone biasanya dioperasikan oleh satu orang dan satu orang membantu dalam pengisian ulang cairan dan baterai ketika habis. Kemudian penyemprotan tanaman jambu kristal biasa dilakukan dari pukul 08.00 pagi sampai dengan 11.00 WIB. "Sedangkan untuk jarak penyemprotan antara drone ke tajuk itu bisa antara 1,5 sampai 2 meter," imbuh Sarwono.

  • Yuk Intip Bisnis Pertanian Milenial di Indonesia

    Bisnis pertanian merupakan salah satu sektor usaha yang dapat diandalkan dan menjanjikan. Bisnis yang dianggap kurang bergengsi ini ternyata mempunyai banyak peluang, bahkan bisa juga diandalkan untuk jadi tumpuan hidup. Kebutuhan bahan pangan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, membuat sektor pertanian menjadi sangat vital dan menjanjikan untuk dikembangkan. Ini membuat bisnis pertanian menjadi sangat menjanjikan. Pasar pertanian sangat luas dan mencakup berbagai jenis komoditas seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ternak, dan produk olahan pertanian lainnya. Sementara itu, inovasi dan teknologi bidang pertanian berkembang sangat pesat, seperti pertanian hidroponik, sistem irigasi otomatis, penggunaan pupuk organik, dan lain sebagainya. Dengan begitu, para pelaku usaha pertanian berpeluang memperoleh hasil panen yang lebih optimal dan efisien. Di sisi lain, pemerintah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pertanian. Dukungan ini berupa bantuan modal, pengembangan pasar, dan pelatihan bagi petani dan pelaku usaha di sektor pertanian. Dengan potensi pasar yang besar, dukungan pemerintah, dan perkembangan teknologi yang terus berkembang, bisnis pertanian menjadi salah satu sektor yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan, terutama bagi anak muda. Berikut adalah ide usaha di bidang pertanian bagi generasi milenial yang patut dicoba: 1. Agrowisata Bisnis agrowisata dapat menggabungkan antara bisnis dan pariwisata. Kamu dapat memanfaatkan keindahan alam dan hasil pertanian sebagai daya tarik wisatawan. Bisnis ini dapat menghasilkan keuntungan besar, terutama pada musim liburan. 2. Konsultan dan Pelatih Pertanian Jika kamu memiliki keahlian atau gelar tertentu di bidang pertanian, kamu dapat menjadi konsultan dan pelatih pertanian. Kamu dapat memberikan materi eksklusif terkait pertanian hidroponik, budidaya komoditas, pembibitan, dan manajemen budidaya tanaman. Ini adalah peluang yang baik untuk memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang kamu miliki. 3. Jualan Tanaman Hias Tanaman hias memiliki banyak peminat di masa pandemi ini. Kamu dapat melakukan riset terkait jenis tanaman hias yang sedang tren di kalangan masyarakat luas, dan memulai budidaya tanaman tersebut. Jenis tanaman yang sedang naik daun tentunya memiliki nilai jual yang lebih tinggi, dan bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Baca Juga Tips Menanam Anggur supaya Berbuah Lebat dan Manis Electrifying Agriculture, Terobosan PLN Tingkatkan Pertanian Indonesia 4. Budidaya Jamur Jamur memiliki berbagai manfaat, baik sebagai makanan maupun obat. Kamu dapat memulai bisnis budidaya jamur yang berkualitas dengan menggunakan kardus bekas sebagai media tanamnya. Dalam kondisi yang tepat, bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang besar. 5. Pertanian Organik Dalam masa pandemi Covid-19, kesehatan menjadi hal yang utama bagi masyarakat luas. Bisnis sayur dan buah organik memiliki daya tarik tersendiri. Kamu dapat memulai bisnis ini dengan menanam sayuran dan buah-buahan organik yang sehat dan bergizi. 6. Toko Bunga Bunga adalah simbol atau ungkapan rasa sayang yang tulus terhadap seseorang. Pesanan buket bunga selalu menjadi pilihan untuk momen-momen tertentu seperti hari Valentine, maupun untuk ucapan selamat dan belasungkawa. Kamu dapat membuka toko bunga dan menjadi petani bunga sekaligus. 7. Pembuatan Pupuk Organik Bisnis pupuk organik menjadi semakin menarik karena semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya penggunaan pupuk organik bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pupuk organik tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti pupuk sintetis dan mampu meningkatkan kesuburan tanah serta menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan berkualitas.

  • Kisah Petani Garut Sukses Jualan Sayur Online

    Perkembangan teknologi media sosial ditangkap betul oleh Cecep Saepudin, petani asal Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai potensi untuk memasarkan hasil pertanian dari gunung Cikuray. Dengan memanfaatkan sistem online berkonsep B2B dan B2C, Saepudin menggunakan sebuah platform e-commerce bernama sayurgarut.id. Melalui plaform dan media sosial, ia memasarkan jualannya dengan teknis pemasaran modern. Dia mengambil produk sayuran dan buah dari para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktani) di Desa Pamalayan untuk kemudian dijajakan secara online. Layanan yang diberikan Saepudin dalam sayurgarut.id adalah penjualan sayur segar yang siap dikirim ke perumahan-perumahan, hotel dan restoran. Barang akan langsung dikirim setelah dilakukan pemesanan melalui website sayurgarut.id atau lewat aplikasi di play store. Baca juga: Dengan Inovasi Packing House, Petani Banyuwangi Optimalkan Hasil Panen Kisah Inspiratif Muslin, Sarjana Matematika yang Pilih Jadi Petani Ia juga memiliki instagram dengan nama yang sama untuk meluaskan jangkauan pasar. Dari tampilan beranda laman sayurgarut.id, berbagai produk yang dijajakan meliputi sayuran segar, buah segar, sumber makanan berprotein, dan aneka bumbu rempah. Produk-produk dipatok dengan harga yang bersaing. Bahkan kerap diberikan promo potongan harga. Meskipun transaksi dilakukan dengan sistem penjualan online, petani Garut ini tetap mengantarkan jualannya secara langsung kepada pembeli. Saepudin bercerita, platform sayurgarut.id dibuat mengingat para petani di daerahnya kesulitan menjual sayuran hasil tanaman mereka dengan harga yang kompetitif. “Saya berinisiatif membuat program ini bersama adik saya yang bergerak dalam bidang IT serta dibantu oleh kelompok tani yang berada di desa pamalayan," ujar dia, dikutip dari intinesia.com. Tidak lupa, Saepudin juga tidak jarang memberikan giveaway sayur gratis untuk pondok pesantren dan panti asuhan. Selain untuk menarik minat pembeli sayuran, ia juga ingin mencari keberkahan.

  • 7 Keuntungan Jadi Petani Milenial

    Produk-produk pertanian di Indonesia sangat melimpah. Jika dihitung satu per satu maka akan membutuhkan waktu cukup lama, itu pun pasti masih ada saja produk yang masih belum terhitung. Jumlah produk pertanian Indonesia yang tak terhitung jumlahnya itu sayang jika dilewatkan begitu saja. Generasi muda harus mengambil peran demi memajukan produksi pertanian nasional. Dunia pertanian selama ini cenderung dipandang sebelah mata. Profesi yang selalu diidentikkan dengan tanah, keringat dan panasnya matahari ini membuat generasi ogah melakoni profesi yang sebetulnya punya potensi yang sangat besar itu. Hanya saja, tidak semua generasi muda atau generasi milenial belum tahu bahwa dunia pertanian ini mempunyai banyak peluang, yang tentunya dapat diandalkan secara ekonomi. Generasi milenial sebetulnya sangat peduli dengan isu lingkungan hidup. Nah, salah satu manfaat saat kamu terjun ke dunia pertanian adalah kamu juga secara tidak langsung telah menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan yang sehat. Nah, diharapkan dengan campur tangan generasi milenial ini, pertanian berkelanjutan di Indonesia bisa berlangsung dengan baik. Dengan begitu akan mengurangi dampak kerusakan lingkungan hidup. Ketahuilah, bahwa semakin mudahnya akses internet saat ini, dunia pertanian sangat terbantukan. Karena produk-produk pertanian bisa langsung dipasarkan secara daring dan langsung sampai kepada konsumen. Berikut adalah keuntungan menjadi petani milenial yang perlu kamu ketahui: 1. Penggerak pertumbuhan ekonomi lokal Petani milenial dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi lokal dengan membuka lapangan kerja di daerah pertanian dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke peternakan mereka. Ini membantu meningkatkan perekonomian lokal dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Nah, jika kamu terjung langsung, kamu juga otomatis mendapat keuntungan secara finansial. 2. Makanan sehat dan organik terjamin Petani milenial cenderung memilih untuk menanam makanan organik dan memperkenalkan konsep farm-to-table. Konsep ini memang menarik, tapi lebih menarik lagi jika kamu sendiri jadi pelakunya Ini berarti makanan yang dihasilkan berasal langsung dari peternak atau petani dan tidak melalui jalur distribusi yang panjang. Konsep ini memberikan kualitas makanan yang lebih baik dan lebih segar. Baca Juga Tips Menanam Anggur supaya Berbuah Lebat dan Manis Electrifying Agriculture, Terobosan PLN Tingkatkan Pertanian Indonesia 3. Jadi sumber pendapatan yang stabil Menjadi petani dapat menyediakan sumber pendapatan yang stabil karena pertanian adalah bisnis yang dapat bertahan lama dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Petani milenial dapat memanfaatkan teknologi dan strategi pemasaran untuk meningkatkan keuntungan mereka dari usaha pertanian. 4. Tidak tergantung pada makanan impor Dengan menanam sendiri makanan mereka, petani milenial dapat mengurangi ketergantungan pada makanan impor dan memperkuat ketahanan pangan negara. Menjadi petani berarti berkuasa atas makanan yang kita produksi sendiri. Denan begitu, secara tidak langsung kita sudah mengurangi ketergantungan dari impor bahan pangan. 5. Jadi eksportir di usia muda Kekayaan hasil pertanian Indonesia, seperti disebutkan di atas, sangat melimpah ruah. Mulai dari buah-buahan, sayur mayur, hingga produk-produk perkebunan siap dijual di luar negeri. Bahkan, saat ini sedang ramai ekspor tanaman hias. Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memberikan banyak kemudahan bagi para petani untuk menjalankan bisnis ekspor produk pertanian. Kamu yang sudah mahir mencari informasi di internet, tinggal meluangkan waktu sejenak untuk mendalami prosedur ekspor. 6. Menjaga warisan pertanian Umumnya dunia pertanian di Indonesia didominasi oleh orang-orang tua yang kurang paham dengan dunia teknologi dan internet. Nah, saat ini, kamu yang masih berusia muda saatnya turun ke lapangan. Pertanian adalah warisan leluhur yang perlu dijaga dan dilestarikan. Dengan memanfaatkan teknologi modern, kamu bisa menjaga tradisi itu tetap bertahan dan lebih maju lagi. 7. Jadi inspirasi Petani milenial dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk menjadi petani atau mengembangkan usaha pertanian mereka sendiri. Dengan cara ini, petani milenial dapat membantu menjaga keberlangsungan masa depan pertanian, sekaligus mendapat manfaat dari dunia pertanian.

  • Tips Menanam Anggur supaya Berbuah Lebat dan Manis

    Menanam anggur merupakan kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Selain mendapatkan buah yang nikmat dan segar, menanam anggur juga adalah kegiatan yang menyenangkan. Lantas bagaimana cara menanam anggur yang benar supaya dapat menghasilkan buah yang banyak dan manis. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan sebelum menanam anggur. Langkah pertama, pilihlah bibit anggur yang sehat dan berkualitas untuk memastikan bahwa tanaman dapat bertumbuh dengan baik. Pastikan bibit tersebut tidak cacat, tidak terserang penyakit atau hama, dan sudah cukup umur untuk ditanam. Tanaman anggur membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup. Setidaknya 6-8 jam per hari untuk mendapatkan hasil terbaik. Untuk itu pilihlah lokasi yang tepat. Pada tahap pemilihan lokasi tanam, sebaiknya tanaman anggur ditanam di tempat yang tidak terkena terpaan angin kencang karena itu akan merusak batang pohonnya. Setelah itu, siapan tanah yang gembur, kaya nutrisi, dan memiliki drainase yang baik. Perlu diingat bahwa anggur tidak menyukai tanah yang terlalu lembab atau tergenang air. Penanaman bibit anggur sebaiknya dilakukan pada musim semi atau awal musim panas. Pastikan untuk menanam bibit anggur pada kedalaman yang tepat dan memberikan jarak yang cukup antara satu bibit dengan bibit lainnya jika ingin menanam lebih dari satu pohon. Tanaman anggur membutuhkan nutrisi yang cukup agar menghasilkan buah yang banyak. Maka perlu dilakukan pemupukan secara rutin dan terjadwal. Setelah tanaman anggur mulai tumbuh dengan baik, dan daun-daunnya mulai lebat, lakukan pemangkasan. Pemangkasan daun anggur sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pangkas daun serta ranting yang tidak perlu. Ini dilakukan untuk memaksimalkan sirkulasi udara pada pohon dan mendorong proses pembuahan lebih cepat. Kutu daun, ulat, dan penyakit bulai adalah tiga hama yang sering dijumpai pada tanaman ini. Gunakan pestisida atau fungisida yang tepat untuk melindungi tanaman anggur. Tahap terakhir adalah cara memanen anggur. Petiklah buah anggur kalau sudah matang, tetapi masih sedikit keras. Memetik anggur sebaiknya dilakukan secara berhati-hati untuk menjaga kualitas buah tetap baik. Dengan mempraktekkan langkah-langkah, proses penanaman anggur akan lebih efektif dan efisien. Jangan lupa untuk selalu merawat tanaman dengan baik dan memantau kondisinya secara teratur untuk memastikan tanaman tetap sehat dan subur. Selamat mencoba.

  • Kelompok Tani di Cimahi Fasilitasi Warga Difabel Bercocok Tanam

    Sebuah kelompok tani di kota Cimahi, Jawa Barat berhasil memberdayakan warga difabel untuk bercocok tanam. Apa yang dilakukan oleh kelompok tani Tumbuh Mandiri ini mampu melawan stigma tidak produktif yang selama ini melekat pada kalangan yang berkebutuhan khusus. Kelompok tani Tumbuh Mandiri ini didirikan pada tahun 2020 dan memiliki 26 anggota yang kesemuanya adalah kalangan disabilitas. Penggeraknya adalah Permana Dwi Cahya. Ia sangat terbuka dan berbagi ilmu sederhana tentang bercocok tanam, merawat tanaman dan cara memanen kepada mereka. Dengan dibentuknya kelompok tani Tumbuh Mandiri, Permana ingin melawan stigma yang selama ini memandang orang-orang disabilitas sebagai kelompok yang tidak dapat melakukan banyak aktivitas atau tidak produktif. Dengan bertani, Permana dan para petani anggota bisa mematahkan stigma itu. Seiring berjalannya waktu, mereka bisa menggarap pertanian mulai dari menanam hingga memanen secara maksimal. "Kami diajak (seorang profesor) untuk bertani karena beliau yakni kami mampu. Nah dari situ penyandang disabilitas tergerak semua dan alhamdulillah sampai sekarang bisa jalan," kata dia, dikutip dari merdeka.com. Saat ini, mereka menggarap sebuah lahan pertanian seluas 5.000 meter persegi yang terletak di Jalan Demang Hardjakusumah, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Bandung Barat. Baca juga: Kelompok Tani Sumut Ciptakan Pupuk Fermentasi Atasi Kelangkaan Pupuk Kreasi Kelompok Tani Santri Pangandaran, dari Budidaya Melon hingga Wisata Holtikultura Di lahan tersebut, para petani disabilitas membudidayakan sayur-sayuran seperti tanaman kacang, jagung, cabai dan juga mentimun. Lahan tanam dicangkul dan disiapkan oleh mereka, disiram dan dirawat oleh mereka juga. Hasil panen mereka, biasanya langsung dijual langsung ke konsumen dan tidak dilarikan ke pasar karena untuk menghindari tengkulak. Sejauh ini, mereka sudah punya target pasar untuk setiap hasil panen. Para petani disabilitas menurut Permana, masih membutuhkan pelatihan khusus karena selama ini, mereka bekerja dengan belajar otodidak, learning by doing. Misalnya, mereka menanam jagung jauh-jauh hari agar hasilnya dapat dipanen menjelang tahun baru tiba. Kemudian mereka akan menanam cabai dalam jangka waktu yang sekiranya bisa dipanen menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Permana mengungkapkan selama ini operasional pertanian diambilkan dari swadaya. “Kalau modal swadaya, (dari) anggota karena mereka ada yang bekerja di luar sana. Jadi kalau ada rezeki kita sisihkan untuk kas.” kata dia. Dengan memberdayakan warga disabilitas dalam kelompok tani Tumbuh Mandiri, Permana berharap orang-orang seperti mereka memiliki kemandirian dengan mengembangkan potensi yang dimiliki, termasuk kesejahteraan mereka bisa meningkat dengan kegiatan bertani. Bidang pertanian saat ini sudah mulai dilirik oleh masyarakat difabel. Di Jawa Barat sendiri sudah ada dua kelompok tani yang berfokus pada pengelolaan lahan dan pemanfaatan kolam untuk perikanan. Melalui Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) baik tingkat provinsi maupun kota, pemberdayaan difabel di sektor ini semakin digaungkan. Satu di antaranya adalah yang digerakkan oleh Permana di Cimahi.

  • Kisah Mantan Pecandu Narkoba Jadi Petani Sukses di Bandung

    Ade Rukmana dikenal sebagai petani sukses oleh masyarakat kampungnya di kawasan pegunungan Bukit Tunggul yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ia bisa bangkit setelah terjerembab dalam narkoba, bahkan pernah merugi karena ditipu. Ade mulai bertani pada tahun 2013. Usaha tani pertamanya buntung karena ia sempat tertipu bandar dan pekerja lantaran masih belum paham seluk beluk dunia pertanian. Tabungan dia 75 juta rupiah raib. Namun ia tidak menyerah. Ia justru bekerja lebih tekun dan berambisi kuat untuk menjadi petani sukses supaya dapat memberdayakan orang lain. Saat ini di usianya 39 tahun, dia sudah mempunyai usaha packing house pertanian sekaligus kantor Koperasi Desa Tani. Koperasi Desa Tani yang digarapnya mengembangkan budidaya kangkung, bayam, selada dan tanaman lainnya, yang ditanam di lahan milik PTPN VII dengan luas 10 hektar. Target pasar untuk hasil panennya menyasar pasar premium kalangan menengah ke atas. Sudah ada 27 buruh tani dan perambah hutan yang ikut bergabung dalam Koperasi Desa Tani. Setiap anggota diberi lahan garapan seluas 1.250 meter persegi. Lahan itu kemudian dibagi menjadi dua: 1.000 meter persegi untuk lahan pertanian konvensional dan 250 meter persegi untuk dibangun green house. Baca juga: Kisah Inspiratif Muslin, Sarjana Matematika yang Pilih Jadi Petani Petani Milenial Majalengka Raup Omzet Miliaran dengan Budidaya Jambu Kristal Setiap anggota juga dilibatkan dalam sub-bisnis Ade, berupa packing house, rumah semai dan tempat pengolahan pupuk. Dengan ini, setiap anggota bisa mengantongi pendapatan per bulan dalam kisaran 1,5 hingga 2,7 juta rupiah. "Kami menjaring petani yang terlilit utang dan korban rentenir, jadi bisa membantu mereka untuk melunasi utang secara bertahap. Kemudian bekerja sama dengan lembaga filantropi zakat, sehingga petani yang bergabung harus bagaian dari 9 asnaf zakat," kata Ade dikutip dari kompas.com. Berkat usaha pertanian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Ade, masyarakat sekitar menyebut dia sebagai petani sukses. Dia memiliki keinginan untuk membuat rumah kompos, rumah ternak, rumah edukasi petani, dan program Srikandi Tangguh dalam rangka memberikan pendidikan kepada golongan janda untuk mengelola green house. Tahun 2013 adalah titik tolak kehidupan Ade Rukmana. Pada tahun itu, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya di Rumah Cermara, organisasi komunitas di Bandung yang memberikan program pelayanan dan rehabilitasi untuk orang-orang yang bermasalah dengan konsumsi obat-obatan. Ceritanya, Ade sudah menjadi pecandu narkoba sejak SMP dan tidak tamat SMA. Dia bahkan terjangkit HIV. Kemudian pada tahun 2005, ia menjalani rehabilitas di Rumah Cemara selama dua tahun. Namun ia menjalani rehabilitasi untuk kedua kalinya pada tahun 2007 setelah kembali mengkonsumsi narkoba. Pada rehabilitas kedua inilah, dia mulai sadar arti kehidupan yang benar dan berarti. Setelah dinyatakan sembuh, ia dipercaya komunitas Rumah Cemara dan diangkat menjadi staf umum, hingga diminta menjadi konselor adiksi yang bertugas memberikan layanan rehabilitasi kepada pecandu narkoba. Seusai 5 tahun menjalani profesi sebagai konselor adiksi, ia mengundurkan diri dan memutuskan untuk menjadi petani.

  • 5,2 Ton Padi Per Hektar, Food Estate Kalteng Sukses Panen Raya

    Kabar baik datang dari kawasan Food Estate di Kalimantan Tengah (Kalteng), dibuktikan dengan panen raya yang berlangsung di Desa Bentuk Jaya (A5), Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas. Panen raya di lahan seluas 90 hektar ini dilaksanakan di daerah pengembangan padi lahan rawa yang termasuk dalam kawasan Food Estate di Kalteng. Lahan Food Estate Kalteng ini dikembangkan dengan teknologi optimalisasi lahan rawa secara intensif guna meningkatkan produksi dan indeks pertanaman (IP). Kesuksesan panen raya di kawasan Food Estate tersebut ditunjukkan oleh panen padi simbolis oleh Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahar didampingi Wakil Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor dan Ketua TP PKK Kapuas sekaligus Anggota DPR RI Dapil Kalteng Ary Egahni Ben Bahat pada Jumat (10/3). Kabupaten Kapuas mewakili 116 ribu hektar dari total 165 ribu hektar kawasan Food Estate yang ada di Kalimantan Tengah. Ben Brahim mengajak petani untuk membuktikan bahwa Kabupaten Kapuas merupakan lumbung padi untuk wilayah Kalteng di mana Kapuas menyuplai hampir setengah dari total kebutuhan beras di Kalteng. Melalui program Food Estate, padi di lahan rawa dapat dikembangkan dengan tata kelola air yang baik. Seperti dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), Food Estate Kalteng termasuk salah satu program strategis nasional 2020-2024 untuk membangun lumbung pangan nasional. "Sesuai arahan dan harapan dari Bapak Presiden, agar Food Estate di Kalimantan Tengah betul-betul menjadi percontohan, bisa menjadi role model yang ada di Indonesia dalam pengembangan ketahanan pangan kita," ujar Mentan SYL, Jumat (10/3). Mentan SYL menyampaikan hasil panen di Dadahup mencapai 5,24 ton per hektar GKP (Gabah Kering Panen) atau memiliki tingkat produktivitas mencapai 4,49 toh per hektar GKG (Gabah Kering Giling). Pengembangan padi di Desa Bentuk Jaya menjadi contoh keberhasilan program Food Estate. Beberapa petani mengaku biasanya mereka hanya memanen rata-rata 3 ton per hektar. "Ini sesuatu yang menggembirakan bagi kita, bahkan saya terkejut hasil panennya bisa mencapai 5,2 ton per hektar, biasanya hanya 1-2 ton per hektar," ucap Bupati Kapuas Ben Brahim. Kesuksesa program Food Estate juga diakui oleh Anggota DPR RI, Ary Egahni Ben Bahat. "Kita harus optimis, karena terbukti sudah ada 1600 pekerja dalam pembangunan infrastruktur di IKN. Saya percaya Kalimantan Tengah akan bisa menjadi penyangga pangan IKN," kata Ary. Saat ini tengah berlangsung Panen Raya Nusantara program satu juta hektar yang telah dimulai di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah pada Jumat (10/3). Mentan Syahrul mendampingi Presiden Jokowi saat melakukan panen raya pertama di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah.

  • Electrifying Agriculture, Terobosan PLN Tingkatkan Pertanian Indonesia

    PT PLN telah menggagas program Electrifying Agriculture (EA) untuk meningkatkan produktivitas para petani dan peternak di Indonesia. Program ini menjadi lompatan besar bagi sektor pertanian Tanah Air. Dengan menerapkan program Electrifying Agriculture (EA), produktivitas bisa ditingkatkan hingga tiga kali lipat dan biaya operasional bisa ditekan lebih dari setengahnya atau 50 persen. Konsep Electrifying Agriculture adalah perubahan gaya hidup para petani untuk berorientasi ke depan sehingga sektor pertanian akah lebih ekonomis, produktif dan ramah lingkungan. Kehadiran program ini terbukti amat berdampak positif bagi banyak petani dan peternak. Yang terbaru, ialah manfaat yang dirasakan oleh Farouk Mappaseling Betta, peternak ayam dari Desa Moncongloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dengan memanfaatkan EA, Farouk mengaku bisa menghemat biaya operasional hingga 70 persen. Usaha peternakan ayamnya kini meningkat dan pengeluarannya lebih hemat dan lebih ramah lingkungan. “Sejak dibuka, peternakan ayam kami sudah panen 2 kali, alhamdulillah dengan bantuan PLN produktivitas dari peternakan ayam saya lebih baik,” ujar Farouk dikutip dari pln.co.id. Farouk bercerita, kandang peternakan ayam miliknya menampung 60 ribu ekor dan menggunakan sistem tertutup (closed house) yang membutuhkan penghangat ruangan. Sebelum menggunakan listrik, dia menggunakan gas untuk penghangat dengan biaya sekitar Rp 45 jutaan per bulan. Setelah beralih menerapkan program Electrifying Agriculture dengan daya listrik terpasang sebesar 53 kilo Volt Ampere (kVA), kandangnya hanya membutuhkan biaya Rp 13 jutaan per bulan. Ia bisa melakukan penghematan listrik sekitar 32 juta perbulan atau 70 persen. Baca juga: Briket Ampas Kopi Wujudkan Inovasi Produk Perkebunan Pertanian Kalbar Hadirkan Inovasi Program Smart Farming Garden Karena peternakannya ada di daerah pegunungan dan jauh dari pemukiman penduduk, Farouk sangat mengapresiasi layanan PLN ini. Dalam waktu dekat, dia berencana akan melakukan tambah daya listrik ke 197 kVA untuk terus meningkatkan produktivitas peternakan ayamnya. Target dia, peternakannya menjadi yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 140 ribu ekor. “Respons PLN sangat baik, dalam tempo waktu kurang dari 1 bulan, peternakan ayam kami sudah teraliri listrik,” ungkap dia. Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo menyatakan PLN berkomitmen untuk mendorong pendapatan dan produktivitas petani melalui program Electrifying Agriculture. Salah satunya dengan terus meningkatkan jumlah petani dan peternak yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture. “Program Electrifying Agriculture adalah komitmen kami untuk mendukung para pengusaha di bidang agrikultur, seperti peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan. Program ini juga merupakan upaya PLN dalam mendukung pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” kata Darmawan. Tercatat jumlah pelanggan per Desember 2022 mencapai 198.028 pelanggan dengan daya tersambung pelanggan EA sebesar 3.248 Mega Volt Ampere (MVA). Manfaat serupa juga dirasakan oleh Darmawan, anak pelaku usaha penggilingan padi asal Yogyakarta. Ia menceritakan pengalaman ibunya yang beralih menggunakan mesin penggilingan padi berbasis energi listrik. Sebelumnya, usaha penggilingannya mengandalkan mesin diesel. Sejak menggunakan mesin penggilingan padi listrik, produktivitasnya naik menjadi 5 ton per jam dari sebelumnya 7 ton per hari. Penghasilan ibu Darmawan pun naik menjadi Rp 14 juta per bulan dari Rp 4,5 juta per bulan. “Electrifying Agriculture ini betul-betul membantu petani,” kata Darmawan.

  • Dua Aturan Terbaru Kementan untuk Atasi Keterbatasan Pupuk

    Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan strategi baru guna mengatasi keterbatasan pupuk subsidi di tengah meningkatnya kebutuhan pupuk di kalangan petani. Kementan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Ada beberapa perubahan yang bisa dilihat dari Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Sekarang pupuk subsidi dialokasikan untuk sembilan komoditas utama bahan makanan pokok, meliputi Padi, Jagung, Kedelai, Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, Kopi, Tebu, dan Kakao, serta diperuntukkan bagi petani dengan batas kepemilikan lahan maksimal 2 hektar. Sebelumnya penyaluran pupuk subsidi mencakup lebih dari 60 jenis komoditas. Perubahan selanjutnya menyangkut jenis pupuk bersubsidi. Berdasarkan Permentan terbaru, pupuk yang disubsidi ada dua jenis saja, yaitu Urea dan NPK. Kedua pupuk ini diprioritaskan karena mengandung unsur hara makro esensial yang dibutuhkan dalam proses metabolisme dan biokimia sel tanaman, sehingga dianggap cukup untuk meningkatkan produktivitas dari 9 komoditas utama yang disubsidi. Sebelumnya pupuk yang disubsidi meliputi pupuk ZA, Urea, SP-36, NPK, Pupuk Organik, dan Pupuk Organik Cair. Baca juga: Mentan SYL Dorong Coklat Lokal Tembus Pasar Global Mentan SYL Dorong Peternak Kambing Terapkan Model Closed-Loop Perubahan peraturan pupuk bersubsidi ini diyakini akan mengalami kendala di tengah masyarakat, ditambah alokasi pupuk subsidi tahun 2023 ini hanya sekitar 9 juta ton. Jumlah ini sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan petani di seluruh Indonesia. Direktur Jenderal Prasana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menyarankan masyarakat memanfaatkan dua program Kementan atasi keterbatasan pupuk subsidi. Pertama, dengan memanfaatkan program KUR Pertanian dan yang kedua dengan program Unit Pengelolan Pupuk Organik (UPPO). "Karena anggaran kita terbatas sehingga ada beberapa cara yang tentu sudah kita laksanakan berdasarkan apa yang sudah disampaikan oleh pak Menteri melalui program yang namanya Kredit Usaha Rakyat (KUR)," papar Ali Jamil dalam keterangan kepada media di Jakarta, Selasa (7/3). Program KUR Pertanian mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kementerian Pertanian. Kemudian petani juga akan mendapatkan banyak manfaat dengan program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) terutama dapat memperbaiki kualitas tanah pertanian sehingga dapat mencegah degradasi lahan serta meningkatkan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. "Kementerian Pertanian (mendorong) kepada petani melalui para penyuluh untuk bisa menghasilkan pupuk organik," pungkas Ali Jamil.

bottom of page