top of page

Search Results

328 results found with an empty search

  • Ujang Solehudin, Petani Lulusan SMK Hasilkan Omset Ratusan Juta Per Panen

    Pemuda asal Ciamis, Jawa Barat memutuskan untuk menanggalkan stigma negatif yang melekat pada insan pertanian. Usai resign dari salah satu perusahaan, ia memilih pulang kampung dan menjadi petani. Dia adalah Ujang Solehudin, seorang pria asal Desa Mandalae, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis hanya lulusan SMK dan baru berusia 21 tahun. Namun perjuangannya di dunia pertanian sudah bisa ia nikmati hasilnya. Dalam sebulan saja, ia bisa mengumpulkan 42 juta rupiah. Bermodalkan uang hasil kerja selama dua bulan di sebuah perusahaan, Ujang memilih menekuni budidaya cabai pada tahun 2019. Ia memilih tanaman cabai karena di samping mempunyai nilai jual yang tinggi, cabai termasuk bahan pangan primer yang sangat dibutuhkan, terutama dalam lingkup rumah tangga dan kuliner. Ketika memulai budidaya cabai, Ujang menanam sebanyak 2.200 batang pohon cabai dalam satu lahan. Hingga dalam waktu tiga tahun tearkhir, usaha budidayanya ini berkembang dan sudah memiliki lahan yang luas. Ujang saat ini telah menanam 20.000 batang pohon cabai di tanah seluas 1,5 ha dengan modal 100 juta rupiah untuk membeli batang cabe dengan harga 5000 rupiah per batang. Satu pohon cabai mampu memproduksi sebanyak 1 kg cabai, dengan durasi dua kali panen dalam waktu satu tahun. Bila dirata-rata, ia bisa menghasilkan 20.000 kilogram atau 20 ton cabai. Taruhlah harga harga cabai adalah 20.000 rupiah, maka Ujang bisa mendapatkan omset 400 juta rupiah per satu kali lain. Bila kita kalkulasi, keuntungan bersih yang diperoleh Ujang bisa mencapai 300 juta per satu panen atau tujuh bulan sehingga pendapatan bulanan dia rata-rata 40 juta rupiah. Di samping itu ia juga menyelingi lahan kebun atau sawahnya dengan menanam sayuran. Ia memilih menanam mentimun dan tomat karena perawatannya mudah dan tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat dipanen. Ujang Sholehudin pun mengaku menjadi petani tidak selamanya mulus. Jika rugi, bisa buntung namun jika berhasil, bisa sampai mendapatkan keuntungan berlipat. Namun keputusan dia meninggalkan dunia perusahaan dan memilih terjun ke dunia tani telah ia rasakan manfaatnya. Alih-alih bekerja untuk memperkaya orang lain, Ujang lebih memilih bekerja sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya terlebih dahulu secara mandiri. Keren!

  • Cara Merawat Tanaman yang Benar di Musim Hujan

    Musim hujan merupakan waktu yang tepat untuk merawat tanaman, namun juga menjadi tantangan tersendiri. Terlalu banyak air dapat mengakibatkan akar tanaman rusak karena terendam genangan. Untuk itu, perlu dilakukan cara merawat tanaman yang benar agar tetap sehat dan subur meskipun musim hujan. Pertama perhatikan drainase media tanam. Pastikan tanaman Anda ditanam pada media tanam yang baik dan memiliki drainase yang baik. Gunakan campuran tanah, pupuk kompos, dan pasir agar tanah tidak terlalu padat dan air dapat mengalir dengan baik. Kalau pot yang Anda pakai menanam belum ada lubangnya, itu akan berbahaya bagi pertumbuhan akar. Pastikan juga ada lubang drainase pada pot atau wadah tempat menanam agar air tidak tergenang di dalamnya. Kedua, perhatikan ketinggian tanaman. Pastikan tanaman tidak terlalu dekat dengan permukaan tanah yang tergenang air. Pindahkan pot atau wadah tempat menanam ke tempat yang lebih tinggi jika diperlukan, agar akar tidak terlalu lama terendam air dan membusuk. Ketiga, kurangi intensitas penyiraman. Air hujan sudah cukup untuk kebutuhan tanaman. Maka tanaman di musim hujan tak perlu disiram lagi. Terlalu sering menyiram tanaman dapat menyebabkan akar menjadi terlalu basah dan membusuk. Baca juga: Ini 6 Tanaman Buah yang Subur Saat Musim Hujan Tips Menyimpan Sayur Tetap Segar tanpa Kulkas Namun, jika intensitas hujan dirasa tidak cukup untuk membuat tanaman lembab, cukuplah menyiram tanaman satu atau dua kali seminggu. Keempat, sinar matahari penting bagi tanaman. Tanaman membutuhkan sinar matahari untuk fotosintesis. Pertumbuhan tanaman akan terganggu bila terlalu sedikit mendapat paparan sinar matahari. Juga jika tanaman Anda ditanam di tempat yang terlalu teduh, pertumbuhannya dapat terhambat. Kelima, kurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia. Saat musim hujan, tanah dan udara menjadi lembab, sehingga tanaman lebih mudah terserang hama dan penyakit. Namun, penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan dapat merusak kesehatan tanaman dan lingkungan sekitar. Gunakan pestisida dan pupuk organik secukupnya, atau bisa juga dengan menanam tanaman pengusir hama. Terakhir, rawat tanaman dengan baik. Cabut rumput liar dan daun-daun yang sudah kering, potong ranting-ranting yang menghalangi pertumbuhan tanaman. Lakukan pemangkasan jika diperlukan agar tanaman tetap subur dan sehat. Merawat tanaman di segala musim jika dilakukan dengan benar maka akan menghasilkan tanaman yang subur dan sehat. Dengan memperhatikan langkah-langkah di atas, Anda dapat memastikan tanaman tetap sehat dan subur. Ingatlah untuk tetap sabar dan konsisten dalam merawat tanaman, sehingga hasilnya dapat memuaskan.

  • Biostimulan, Inovasi BRIN yang Akan Meningkatkan Produksi Beras di Lahan Berkadar Garam Tinggi

    Lahan padi di dekat laut dapat berpotensi pada buruknya hasil panen karena kadar garam yang tinggi dalam tanah. Ini disebabkan adanya intrusi air laut ke dalam sistem irigasi, yang dapat meningkatkan kadar garam dalam tanah. Kadar garam berpengaruh buruk terhadap kemampuan tanaman menyerap air dan nutrisi dari tanah. Dengan begitu, tanaman akan mengalami stres dan berdampak buruk pada pertumbuhannya. Selain itu, kadar garam yang tinggi juga dapat merusak akar. Menyiasati hal itu, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi biostimulan berbasis bakteri halotolerant untuk meningkatkan toleransi tanaman padi terhadap tingginya kadar garam di lahan pertanian. Periset Mikrobiologi Terapan BRIN Sulastri mengatakan teknologi tersebut sedang diimplementasikan oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal bersama petani milenial kota itu. "Implementasi teknologi biostimulan bertujuan untuk meningkatkan toleransi tanaman padi terhadap cekaman salinitas, sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya," katanya, Senin (6/3/2023). Dengan memanfaatkan bakteri halotolerant, tanaman akan terpacu untuk tumbuh karena bakteri tersebut mengandung pelarutan fosfat, penghasil 1-Aminocyclopropane-1-Carboxylate (ACC) deaminase dan penambatan nitrogen. Penerapan teknologi biostimulan ini, tingkat toleransi tanaman terhadap kadar garam pada air di lahan pertanian akan meningkat. Menurutnya, kadar garam tinggi dalam tanah dapat menjadi racun terhadap tanaman padi yang dapat mengganggu pertumbuhannya dan menurunkan hasil panen. “Bakteri halotoleran pemacu tumbuh akan meningkatkan toleransi tanaman terhadap cekaman salinitas melalui beberapa mekanisme," paparnya. Baca Juga Petani Milenial asal Pasuruan Gerakkan Pemuda untuk Terjun Bertani Kisah Inspiratif Muslin, Sarjana Matematika yang Pilih Jadi Petani Kata dia, mekanisme tersebut mulai dari menurunkan produksi etilen tanaman melalui produksi enzim ACC deaminase. Menghasilkan enzim antioksidan dan osmoprotektan, serta meningkatkan ketersediaan hara pada tanaman. Selain itu, pemanfaatan biostimulan juga merupakan langkah mitigasi dan adaptasi terhadap ancaman tingginya kadar garam di lahan khususnya di lahan pertanian di pesisir pantai utara Jawa. Dengan begitu, diharapkan produksi beras dapat meningkat. Lebih lanjut Sulastri menyampaikan bahwa penerapan teknologi biostimulan berbasis bakteri halotolerant mampu meningkatkan perkecambahan benih padi dan pertumbuhannya di lahan sawah salinitas Desa Kaligangsa, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Saat ini tanaman telah berumur 76 hari dan menunjukkan ketahanan terhadap genangan atau banjir selama tiga hari. Ketinggian tanaman rata-rata 40 centimeter pada fase vegetatif dan menghasilkan malai produktif. Jumlah bulir per malai lebih banyak dibandingkan petak tanpa perlakuan. "Selanjutnya pengamatan akan terus dilakukan hingga pemanenan. Implementasi teknologi itu diharapkan dapat mengatasi permasalahan lahan salin pada lahan persawahan," pungkas Sulastri.

  • Kementan Siapkan Asuransi Pertanian untuk Petani Cabai dan Bawang Merah

    Pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan menyiapkan asuransi pertanian bagi petani cabai dan bawang merah dalam rangka meminimalisir kerugian akibat gagal panen. Sejauh ini, asuransi pertanian yang dikelola Kementan masih diperuntuk untuk sektor tanaman padi. "Terkait bawang merah dan cabai masih dibicarakan," kata Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto ketika menyalurkan bawang merah dan cabai dari panen petani di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (6/3). Saat ini Kementan tengah melakukan diskusi secara teknis dengan pihak asuransi namun Prihasto belum dapat memastikan kapan hal tersebut akan diputuskan. "Masih diolah," tambahnya dikutip dari kontan.co.id Baca juga: Kementan Mudahkan Sistem Perizinan bagi Pelaku Usaha Pupuk dan Holtikultura Kementan Dampingi Petani Akses Dana KUR Rp 450 Triliun Sebelumnya pemerintah telah memberikan program Asuransi Usaha Pertanian terhadap Tani Padi (AUTP) guna memberikan perlindungan kepada petani jika mereka mengalami gagal panen akibat risiko banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan. Resiko yang dijamin dalam asuransi tani ini meliputi banjir, kekeringan, serangan hama dan OPT. Hama pada tanaman padi antara lain, wereng cokelat, penggerek batang, walang sangit, keong mas, tikus dan ulat grayak. Sedangkan penyakit pada tanaman padi antara lain, tungro, penyakit blas, busuk batang, kerdil rumput, dan kerdil hampa. Serangan hama dan penyakit ini akan mengakibatkan kerusakan yang dapat mengakibatkan gagal panen sehingga petani akan mengalami kerugian. Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menjelaskan bahwa petani yang terdaftar sebagai peserta AUTP dapat mengajukan klaim untuk memperoleh ganti rugi senilai Rp 6 juta per hektar (ha), apabila lahan sawahnya mengalami kerusakan tanaman yang disebabkan oleh salah satunya banjir.

  • Dengan Inovasi Packing House, Petani Banyuwangi Optimalkan Hasil Panen Hingga Ekspor ke Mancanegara

    Kelompok Tani asal Banyuwangi membuat packing house sebagai tempat untuk mengolah hasil panen. Berangkat dari keinginan untuk mengoptimalkan hasil panen supaya tidak ada yang terbuang, hasil olahan panen mereka bisa tembus ke pasar luar negeri. Kelompok Tani Pucangsari yang berada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur ini menjadi sentra untuk menampung hasil panen para anggota, mulai dari buah naga, jeruk dan hasil panen yang lain. Di sana dilakukan seleksi dan pemilahan kualitas hasil panen secara maksimal. Ada yang untuk diekspor ke mancanegara, ada yang untuk kebutuhan pasar domestik dan ada pula yang untuk dijadikan bahan baku industri. Rukiyan selaku Ketua Kelompok Tani Pucangsari mengatakan bahwa sumber daya petani semakin kuat dengan adanya Packing House ini. Para anggota sekarang memiliki pengetahuan dan keahilan untuk memodernisasi cara bertani. Baca juga: Kelompok Tani Sumut Ciptakan Pupuk Fermentasi Atasi Kelangkaan Pupuk Kelompok Tani Santri Pangandaran Kembangkan Budidaya Melon Menjadi Wisata Holtikultura Salah satu manfaat yang dirasakan anggota dengan keberadaan Packing House ini adalah hasil panen pertanian mereka mampu mencapai standar kualitas yang diminta pasar luar negeri. "Sejak tahun lalu, kami rutin mengekspor buah naga ke Hongkong, Singapura dan beberapa negara di Eropa," kata Rukiyan dikutip dari detik.com. Selain itu, para anggota juga diajarkan untuk mengolah hasil panen menjadi aneka macam produk jadi. Terutama dari hasil panen yang tidak memenuhi standarisasi pasar global ataupun nasional seperti dodol, kripik, sari buah, selai, dan sebagainya. “Semuanya bisa dimanfaatkan sehingga petani mendapat penghasilan lebih," imbuh dia. Apa yang dilakukan Kelompok Tani Pucangsari mendapatkan apresiasi dari Bupati Bojonegoro, Ipuk Fiestiandani saat melakukan kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang berlokasi di Jambewangi. "Para petani ini awalnya kita pertemukan dengan program CSR (Coorporate Social Responbility) sebuah perusahaan. Kemudian dengan serangkaian pelatihan, pemodalan dan perluasan akses pasar, bisa dikembangkan lebih jauh," papar Ipuk. Ia mengharap semangat kolaborasi dan inovasi tersebut, mampu menjadi contoh bagi kelompok tani di desa-desa yang lain. "Pemerintah Daerah sangat terbuka untuk membantu para petani meningkatkan kemampuannya dan memperluas akses pemasaran dan lain sebagainya," imbuhnya.

  • Tips Menanam Tomat di Musim Hujan Biar Panen Melimpah

    Kadar air yang terlalu tinggi dan kondisi tanah yang terlalu lembap bisa menjadi kendala tersendiri saat menanam tomat. Itu biasanya terjadi saat musim hujan tiba. Menanam tomat di musim hujan memang menantang, tapi bila dilakukan beberapa penyesuaian dan perawatan yang benar, tanaman pun akan menghasilkan buah yang bagus. Langkah pertama yang perlu diperhatikan adalah memilih bibit yang tepat. Bibit yang unggul lebih tahan dengan kondisi cuaca kurang menguntungkan. Selain itu, pastikan juga untuk memilih varietas tomat yang tahan terhadap penyakit dan hama yang sering muncul selama musim hujan. Langkah selanjutnya, siapkan lahan dengan benar. Pilih lokasi yang punya drainase agar tidak menimbulkan genangan air saat hujan. Ini penting dilakukan agar tanaman tidak terlalu basah. Jika lahan tanam tidak memiliki drainase yang baik, Anda bisa membuat bedengan untuk menaikkan tanaman agar tidak terkena genangan air. Setelah itu, berikan pupuk yang tepat untuk tanah agar tomat dapat tumbuh dengan subur. Pastikan tanaman tomat tetap terjaga dari kelembaban berlebih. Siram secukupnya, jangan terlalu banyak karena akan membuat akarnya membusuk. Sebaiknya, siram tomat pada saat-saat yang dibutuhkan dan hindari menyiram pada malam hari. Langkah yang tak kalah penting adalah memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar tanaman. Ini untuk menghindari serangan hama dan penyakit yang kerap datang di musim penghujan. Jika terjadi serangan, segera lakukan tindakan yang tepat untuk menghindari penyebaran dan kerusakan lebih lanjut. Terakhir, pastikan bahwa tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pilihlah lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung dan hindari menanam di tempat yang terlalu teduh. Dari semua itu, menanam tomat di musim hujan dapat kita rangkum sebagai berikut: Pilih bibit unggul, perhatikan drainase, kelembaban tanah terjaga, menjaga kebersihan tanaman, dan mendapat paparan sinar matahari yang cukup. Perawatan: - Penyiraman dilakukan di pagi hari, hindari penyiraman di sore dan malam hari. - Berikan mulsa (material penutup tanaman untuk menjaga kelembapan tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit) 5 minggu setelah tomat ditanam. - Berikan pupuk atau kompos setiap 2 minggu. Mulai lakukan saat buah tomat berdiameter sekitar 2,5 cm. - Pangkas daun di bagian bawah pohon saat mulai tumbuh untuk membantu mencegah penyakit menyebar dari tanah ke daun.

  • Petani Milenial asal Pasuruan Gerakkan Pemuda untuk Terjun Bertani

    Gelisah melihat generasi muda menganggur dan kerap distigma negatif, seorang pemuda asal kota Pasuruan bernama Moch. Faizin Afdila sukses menggerakkan mereka lewat kegiatan positif di bidang pertanian. Berbekal semangat dan tekad yang kuat, Faizin dan kawan-kawan membentuk Kelompok Pemuda Tani “Berkah Mandiri”. Aksinya mendapatkan dukungan baik dari Ketua RT/RW, Lurah dan penyuluh pertanian setempat. Kegiatan utama kelompok pemuda tani ini antara lain pemanfaatan pekarangan yang dimiliki oleh salah satu anggota. Faizin dkk menanam jenis tanaman holtikultura yang mudah dikembangkan seperti sawi, kangkung, bayam, cabai dan terong. Sebanyak 70 % dari hasil panen dari lahan pekarangan ini dijual kepada masyarakat sekitar dan untuk memenuhi permintaan atau pesanan dari pedagang sayur keliling. Adapun sisanya, 30 % digunakan untuk konsumsi sendiri dan diberikan kepada warga sekitar yang kurang mampu. Atas dukungan dan pendampingan Kelompok Pemuda Tani “Berkah Mandiri”, Faizin dkk berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Bahkan mereka juga menerima bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan, mulai dari benih, media tanam, pupuk organik, polibag dan pendampingan dari penyuluh pertanian setempat mulai dari persiapan lahan hingga panen. Pada saat bersamaan, Walikota Pasuruan saat ini memiliki program prioritas antara lain urban farming yang menyasar langsung kehidupan masyarakat, terutama kepada petani dan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan pangan. Untuk itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Pasuruan memberikan bantuan kepada Kelompok Pemuda Tani “Berkah Mandiri” yang berada di Kelurahan Bakalan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan berupa benih tanaman sayuran, pupuk organik, polibag serta media tanam untuk bisa dimanfaatkan. Apa yang dilakukan Faizin ini sejalan dengan kampanye yang tidak berhenti digaungkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa petani muda sangat penting peranannya untuk melanjutkan pertanian Indonesia di masa mendatang. “Pertanian bertanggung jawab menjaga kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia di masa sekarang dan masa depan serta diharapkan juga bisa memberikan kontribusi bagi pangan dunia secara positif,” ujar Mentan SYL.

  • Kementan Mudahkan Sistem Perizinan bagi Pelaku Usaha Pupuk dan Holtikultura

    Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan proses perizinan berusaha bagi para pelaku usaha di bidang pupuk dan benih hortikultura dilakukan melalui proses yang sudah terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS). Melalui OSS, Kementan berharap dapat terus meningkatkan layanan prima. "Ke depan, semua layanan perizinan kita akan melalui OSS dimana portal P3T (Pelayanan Perizinan Terintegrasi) dilakukan secara baik dalam memudahkan pelaku usaha," ujar Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono saat membuka Sosialisasi dan Workshop Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Berusaha (PB UMKU) Pupuk dan Benih Hortikultura, Kamis, 2 Maret 2023 dilansir dari pertanian.go.id. Kasdi mengatakan, sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19 tumbuh meyakinkan dengan capaian PDB triwulan II 2020 sebesar 16,24 persen. Selain itu, capaian ekspor dan kesejahteraan petani terus meningkat. Kondisi tersebut, kata Kasdi membuka peluang usaha bagi pembuatan pupuk maupun ekspor benih hortikultura. Baca juga: Program YESS Kementan Bekali Petani Milenial Berbagai Skill Sederet Kemudahan bagi Pelaku Usaha Pertanian dalam Perppu Cipta Kerja "Produktivitas padi atau gabah Indonesia dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-2 dari 9 negara di Asia. Jadi pertanian itu sangat menjanjikan," kata dia. Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP), Leli Nuryati, mengatakan bahwa peningkatan kualitas pelayanan merupakan fasilitasi yang diberikan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang sehat serta mengembangkan sektor pertanian secara baik. "Yang pasti kami ingin meningkatkan ekosistem dan iklim usaha dengan proses perizinan yang lebih efektif dan mengubah dari pendekatan ex-ante atau pemenuhan persyaratan di muka, menjadi ex post atau verifikasi," katanya. Meski demikian, kata Leli, pihaknya juga terus melakukan evaluasi terhadap layanan yang ada saat ini. Misalnya dengan memberi ruang bagi masyarakat, khususnya para pelaku usaha untuk memberi masukan seperti yang dilakukan pada kegiatan ini. "Tapi kita terus tekankan bahwa pelayanan prima harus dilakukan secara terus-menerus. Karena itu kami lakukan evaluasi terhadap layanan pendaftaran pupuk maupun pemasukan dan pengeluaran benih hortikultura. Kita juga melakukan pengawasan guna mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel," jelasnya. Leli menambahkan bahwa selama ini pemerintah juga membuka ruang pengawasan bersama baik dengan pemerintah daerah maupun kementerian dan lembaga negara lainnya. "Kebetulan kami baru saja melakukan uji coba pengawasan bersama dengan BKPM dan direktorat teknis di salah satu perusahaan di Blitar dan Malang," katanya.

  • Manokwari Jadi Lumbung Pangan Pertama di Tanah Papua, Yuk Bisa!

    Manokwari memiliki bekal yang memadai di masa mendatang untuk menjadi lumbung pangan di Provinsi Papua Barat. Bahkan bisa menjadi lumbung pangan pertama di tanah Papua. Kekuatan kota Manokwari untuk menjadi lumbung pangan terutama padi, setidaknya bisa dilihat dari panen raya yang dilakukan di distrik Prafi pada Senin 20 Februari lalu. Panen raya Manokwari ini merupakan buah hasil dari pencanangan penanaman bersama antara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dengan Penjabat Gubernur Papua Barat dan Bupati Manokwari pada masa tanam II 2022-2023. Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw mengatakan bahwa lahan subur yang dimiliki Manokwari membutuhkan semangat kerjasama dalam rangka mengantisipasi krisis ekonomi seperti arahan Presiden Joko Widodo. Waterpauw tengah berkomunikasi dengan lembaga terkait untuk membangun satu waduk untuk mendukung persawahan di Papua Barat. Dia juga mengharapkan agar petani yang sudah kompeten bertani dapat menjadi tutor dan pembimbing untuk petani masyarakat asli Papua Barat. Baca juga: Briket Ampas Kopi Wujudkan Inovasi Produk Perkebunan Pertanian Kalbar Hadirkan Inovasi Program Smart Farming Garden “Harapan saya, kepala dinas dan kelompok tani terus meningkatkan stok bahan pangan bagi masyarakat Papua Barat. Sisa lahan nanti kita bangun lumbung pangan pertama di Monokwari ini.” ujar Waterpauw dikutip dari mediaindonesia.com. Berdasarkan laporan dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, luas padi sawah yang ada di Papua Barat sebanyak 5.015 hektar dari luas potensial ditanam. Seluas 277 ha di antaranya sudah dicanangkan penanaman oleh Menteri Pertanian beberapa waktu lalu dan telah dipanen sejak 6 Februari 2022. Kemudian kebutuhan beras di Papua Barat setiap tahun mencapai 49.098 ton sementara jumlah penduduknya sebanyak 577.460 jiwa. Perolehan berat saat ini masih di angka 30.691 ton sehingga produksi padi membutuhkan genjotan yang lebih besar lagi.

  • Kementan Sukses Dongkrak Kenaikan Luas Panen Padi

    Terjadi peningkatan luas panen padi pada 2022 yang mencapai 10,45 juta hektar atau kenaikan sebesar 0,39 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan luas panen padi ini, menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismarini, disebabkan karena pendampingan petani dalam penggunaan pupuk di musim hujan yang dilakukan secara intensif dan sejumlah lahan sawah di Indonesia sudah mulai terairi. Pudji Imsarini mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) mempunyai peranan besar dalam peningkatan luas panen padi, Tempo melaporkan. Di samping pendampingan petani, Kementan juga menggalakkan gerakan pengendalian hama bersama petani, peningkatan kualitas bibit padi dan pemberian benih yang disalurkan Kementan. Baca juga: Bantuan Pompa dan Asuransi Kementan untuk Petani Gagal Panen Karena luas panen meningkat, produksi padi dalam kualitas gabah kering giling (GKG) pada tahun 2022 juga meningkat. Produksi padi 2022 mencapai 54,75 juta ton, naik 0,61 persen dari capaian produksi 54,42 juta ton pada tahun 2021. Tiga provinsi penyumbang utama kenaikan produksi terbesar pada tahun 2022 adalah Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatra Selatan. Kenaikan Luas Panen Padi Berlanjut pada 2023 Pudji mengatakan potensi luas panen pada 2023 diperkirakan akan mengalami penambahan bila melihat penghitungan Kerangka Sampel Area (KSA). Selama Januari hingga April mendatang (kuartal I/2023), potensi luas panen bisa mencapai 4,51 juta hektar. Terjadi kenaikan sebesar 0,09 juta hektar atau 2,13 persen jika dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang hanya 4,41 juta hektar. Pudji memberi catatan, potensi luas panen padi ini dapat berubah disebabkan adanya pengaruh cuaca yang bisa berdampak pada panen yang berlangsung pada bulan Februari. Kemudian produksi padi pada kuartal I/2023 juga berpotensi mengalami peningkatan 130 ribu ton atau 0,53 persen bila dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu. Produksi padi Januari–April 2023 disebut bisa mencapai 23,94 juta ton. Baca juga: Briket Ampas Kopi Wujudkan Inovasi Produk Perkebunan Untuk itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menyerap gabah petani menjelang puncak panen raya. "Panen raya 2023 saat ini perlu dikawal untuk mengisi cadangan beras pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Kuntoro.

  • 5 Bumbu Dapur yang Bisa Kamu Tanam di Pot

    Apa jadinya kalau makanan yang Anda santap tidak memakai bumbu? Pasti rasanya kurang nikmat. Bumbu memegang peranan penting dalam setiap masakan. Bahan makanan sederhana jika dimasak menggunakan bumbu spesial, rasanya bisa lebih nikmat. Tanaman bumbu dapat memberikan aroma, rasa, dan cita rasa pada masakan yang disajikan. Namun, tidak semua orang memiliki lahan yang luas untuk menanam tanaman bumbu. Oleh karena itu, menanam tanaman bumbu di dalam pot menjadi solusi yang tepat untuk menghadirkan tanaman bumbu di rumah. Selain dapat menekan pengeluaran, kita juga dapat merasakan bumbu-bumbu yang fresh karena dipetik di rumah sendiri. Berikut adalah beberapa tanaman bumbu yang bisa kamu tanam di menggunakan pot: 1. Daun bawang Daun bawang merupakan salah satu tanaman bumbu yang paling mudah ditanam dan cocok untuk ditanam di dalam pot. Daun bawang termasuk bumbu pelengkap dalam masakan. Daun bawang dapat tumbuh dengan baik dalam pot yang cukup besar. Pastikan untuk memberikan sinar matahari yang cukup dan air yang cukup agar tanaman daun bawang tetap subur. 2. Kemangi Kemangi adalah salah satu tanaman bumbu yang memiliki aroma khas dan cocok untuk dijadikan pelengkap masakan. Kemangi dapat ditanam dalam pot kecil dan mudah dirawat. Merawat tanaman ini terbilang cukup mudah, cukup dengan memastikan pot kemangi tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari, dan diletakkan di tempat yang teduh. Jangan lupa memberikan air yang cukup secara rutin. Baca juga: Tumpangsari, Tips Multitanam untuk lahan sempit 3. Seledri Seledri adalah tanaman bumbu yang kaya akan nutrisi dan memiliki rasa yang segar. Seledri dapat ditanam di dalam pot dengan mudah. Pastikan untuk menempatkan pot seledri di tempat yang terkena sinar matahari pagi dan sore serta memberikan air yang cukup. 4. Lada hitam Lada hitam adalah salah satu bumbu masak yang sangat penting dalam masakan. Tanaman lada hitam dapat ditanam dalam pot dengan mudah. Pastikan untuk menempatkan pot lada hitam di tempat yang terkena sinar matahari dan memberikan air yang cukup. 5. Daun jeruk Daun jeruk adalah salah satu tanaman bumbu yang memiliki aroma yang khas dan sangat penting dalam memasak. Tanaman daun jeruk dapat ditanam di dalam pot dengan mudah. Pastikan untuk menempatkan pot daun jeruk di tempat yang teduh dan memberikan air yang cukup. Baca juga: Ramah Lingkungan dan Hemat Biaya, Ini Tips Membuat Pupuk Organik Dengan menanam tanaman bumbu di dalam pot, kita dapat menghadirkan tanaman bumbu di dalam rumah atau apartemen dengan mudah. Tanaman bumbu yang ditanam di dalam pot juga dapat memberikan keindahan pada dekorasi rumah dan dapat dijadikan sebagai solusi untuk menambah area hijau dalam ruangan. Selain itu, kita juga dapat memperoleh bumbu segar untuk memasak yang lebih lezat dan sehat.

  • Februari 2023, Nilai Tukar Petani Naik: Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

    Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai tukar petani (NTP) pada Februari 2023 mencapai 110,53 atau mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen. Kenaikan ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,89 persen atau lebih tinggi dari indeks harga yang dibayar petani, yaitu sebesar 0,26 persen. Kenaikan NTP terjadi di 24 provinsi dengan peningkatan tertinggi ada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sebesar 2,41 persen. Perlu diketahui, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa kenaikan NTP sejalan dengan program yang dicanangkan pihaknya dalam meningkatkan produktivitas. Program tersebut diimplementasikan melalui pendampingan petani, bantuan bibit unggul, dan intervensi teknologi mekanisasi. "Semua (program yang) kami kerjakan sesuai arahan dari Bapak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani terangkat," ujar Kuntoro dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/3/2023). Namun sayangnya, harga gabah yang mulai mengalami penurunan jelang puncak panen raya. Hasil dari data BPS menyebutkan harga gabah kering panen di tingkat petani rata-rata Rp 5.711 per kilogram (kg) atau turun 2,16 persen. ”Kami mengharapkan kerja sama semua pihak untuk menjaga harga gabah di tingkat petani. (Harga gabah) jangan sampai anjlok, sehingga petani bisa tetap menerima keuntungan dan menikmati hasil kerja keras mereka dalam berproduksi,” tutur Kuntoro. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa kenaikan tertinggi pada NTP terjadi pada subsektor tanaman pangan yang naik sebesar 1,23 persen. "Peningkatan terjadi karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen atau lebih tinggi daripada indeks harga yang dibayarkan petani, (yaitu) sebesar 0,28 persen. Kemudian komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikannya adalah gabah, jagung dan ketela pohon," katanya. Selain itu, nlai tukar usaha petani (NTUP) pada Februari 2023 juga mengalami kenaikan sebesar 110,74 atau naik 0,71 persen. Kenaikan NTUP terjadi di 26 provinsi dengan angka tertinggi berada di Sumsel sebesar 2,25 persen. Peningkatan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,89 persen atau lebih tinggi dari indeks biaya produksi dan penambahan barang modal, yakni sebesar 0,18 persen.

bottom of page