Search Results
328 results found with an empty search
- Menjaga Tanaman Tetap Segar Walau Udara Panas Menyerang
Setiap tahun, kita dihadapkan pada serangkaian masalah dalam menjaga kebun tetap hijau dan sehat di tengah teriknya musim kemarau. Maka harus dilakukan langkah-langkah yang tepat agar tanaman tidak layu, kering, dan bahkan mati. Curah hujan yang berkurang dan suhu yang tinggi menyebabkan tanah menjadi kering dengan cepat. Tanaman membutuhkan air untuk bertahan hidup, tetapi dalam musim panas, penyiraman saja tidak cukup. Oleh karena itu, menjadi penting untuk meningkatkan frekuensi penyiraman dan memastikan bahwa air meresap hingga ke akar tanaman. Selain itu, panas yang ekstrem dapat menyebabkan stress termal pada tanaman. Daun-daun yang terpapar langsung oleh sinar matahari dapat mengalami kerusakan dan mengering. Selain itu, kelembaban udara juga menjadi faktor penting. Udara yang kering dapat menyebabkan penguapan air yang lebih cepat dari daun tanaman, menyebabkan tanaman menjadi kering dan rapuh. Menjaga tanaman tetap segar di tengah serangan udara panas adalah tantangan yang harus dihadapi oleh para pecinta tanaman. Salah satu langkah penting yang harus kita lakukan adalah memberikan penyiraman yang cukup. Pada cuaca panas, tanaman cenderung menguapkan air lebih cepat, sehingga kita perlu meningkatkan frekuensi penyiraman. Pastikan tanah di sekitar akar tanaman tetap lembab, tetapi hindari terjadinya genangan air yang berlebihan. Selain penyiraman, perlindungan dari sinar matahari langsung juga sangat penting. Sinar matahari yang terik dapat menyebabkan daun tanaman menjadi kering dan bahkan terbakar. Tempatkan tanaman di tempat yang mendapatkan sinar matahari pagi atau sore yang lebih lembut, atau berikan naungan tambahan dengan menggunakan payung taman atau kain penutup. Jika memungkinkan, pindahkan tanaman ke tempat yang lebih teduh selama periode panas yang ekstrem. Memberikan lapisan penutup tanah seperti mulsa juga dapat membantu menjaga kelembaban dan mengurangi penguapan air dari tanah. Mulsa berfungsi sebagai lapisan pelindung yang mengurangi suhu tanah dan menghambat pertumbuhan gulma. Pilihlah mulsa organik seperti serbuk gergaji, jerami, atau daun kering yang dapat memperkaya nutrisi tanah seiring waktu. Selain itu, memberikan pupuk secara teratur juga akan membantu tanaman tetap kuat dan tahan terhadap panas. Pilihlah pupuk yang kaya akan nutrisi. Pupuk organik dapat membantu meningkatkan kualitas tanah dan memperbaiki struktur tanah, sehingga tanaman lebih mampu menyerap air dan nutrisi yang diperlukan. Terakhir, jangan lupa untuk memantau kondisi tanaman secara rutin. Perhatikan apakah ada tanda-tanda kekeringan atau stres panas pada tanaman, seperti daun menguning, kerut, atau layu. Jika ada tanda-tanda tersebut, segera lakukan tindakan seperti penyiraman lebih intensif atau memberikan naungan tambahan. Kesimpulan: 1. Menjaga tanaman tetap segar di musim panas adalah tantangan yang harus dihadapi oleh para pecinta taman. 2. Penyiraman yang cukup dan meningkatkan frekuensi penyiraman sangat penting untuk menjaga kelembaban tanah. 3. Perlindungan dari sinar matahari langsung dengan memberikan naungan tambahan atau memindahkan tanaman ke tempat yang lebih teduh dapat mencegah kerusakan akibat panas yang berlebihan. 4. Penggunaan mulsa sebagai penutup tanah dapat membantu menjaga kelembaban dan mengurangi penguapan air. 5. Pemberian pupuk secara teratur dapat memperkuat tanaman dan meningkatkan kemampuannya untuk menyerap air dan nutrisi. 6. Memantau kondisi tanaman secara rutin penting untuk mengidentifikasi tanda-tanda kekeringan atau stres panas sehingga tindakan yang tepat dapat diambil. 7. Dalam merawat tanaman di musim panas, kesabaran, perhatian, dan kasih sayang terhadap tanaman sangat diperlukan untuk menciptakan kebun yang indah di tengah tantangan musim panas yang sulit.
- Pecahkan Rekor Dunia dan MURI, Kementan Dorong Pelestarian Ayam Kukuak Balenggek
Kementerian Pertanian mendorong pengembangan pelestarian Ayam Kukuak Balenggek sebagai salah satu plasma nutfah lokal, dengan tujuan meningkatkan produksi ternak serta pendapatan dan kesejahteraan peternak. Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah, Ayam Kukuak Balenggek telah memecahkan rekor Nasional dan juga rekor Dunia. Ayam Kukuak Balenggek adalah ayam lokal Indonesia yang memiliki potensi sebagai ayam hias. Ayam ini hanya dapat ditemukan di Sumatra Barat dan tidak ada di tempat lain baik di Indonesia maupun di dunia. "Saat ini kita harus bangga karena Indonesia memiliki plasma Nutfah lokal," ujar Nasrullah saat penyerahan piagam penghargaan Rekor Dunia MURI pada Kegiatan PENAS ke XVI di Padang, Minggu (11/6). Untuk mencegah pengambilan ilegal rumpun ayam ini di suatu wilayah, pemerintah telah memberikan perlindungan hukum. Hal ini bertujuan untuk memastikan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetik hewan secara berkelanjutan. Pemerintah berharap agar Ayam Kukuak Balenggek segera didaftarkan sebagai plasma nutfah Indonesia di FAO. Dengan demikian, daerah lain atau negara lain tidak dapat mengklaim plasma nutfah ini karena sudah diakui secara internasional dan tercatat di Website FAO. Selama acara tersebut, Kukuak Ayam Balenggek berhasil memecahkan Rekor Dunia dalam kategori Superlatif. Terdapat sekitar 939 ekor ayam Kukuak Balenggek yang tampil, jumlah terbanyak yang pernah diadakan di Sumatra Barat. Direktur Marketing MURI, Awan Rahargo, menyampaikan bahwa Ayam Kukuak Balenggek merupakan ayam lokal Indonesia yang memiliki keseragaman fisik dan komposisi genetik. Ayam ini juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap lingkungan. Keberhasilan Ayam Kukuak Balenggek dalam memecahkan Rekor Dunia disambut baik oleh MURI. Pihaknya berharap pemecahan rekor ini dapat memperkenalkan plasma nutfah lokal secara internasional. "Hari ini menjadi sangat meriah dengan penampilan ayam kukuak Balenggek terbanyak di Dunia dan menjadi sebuah harapan Tim Rekor MURI dalam memperkenalkan plasma nutfah lokal mendunia, sehingga plasma Nutfah ini menjadi lestari bahkan dapat menjadi daya tarik pariwisata, ini sejatinya esensi pemecahan rekor." ujar Awan Rahargo.
- Sumber Dana Kelompok Tani dan Kemudahan Mendapatkan Bantuan Kementan
Sumber keuangan kelompok tani (Poktan) sangat penting peranannya dalam pemupukan modal untuk kelembagaan petani yang kuat dan mandiri. Ada beberapa sumber keuangan yang bisa diperoleh kelompok tani dalam mengembangkan usahanya. 1. Iuran Anggota. Salah satu sumber keuangan kelompok tani adalah melalui iuran anggota. Setiap anggota kelompok tani diharapkan berkontribusi dengan membayar iuran sebagai modal usaha bersama. 2. Penyisihan Hasil Kegiatan Usaha Bersama. Selain iuran anggota, sumber keuangan kelompok tani juga berasal dari penyisihan hasil kegiatan usaha bersama. Bagian dari keuntungan yang diperoleh dari usaha bersama dapat dialokasikan sebagai modal usaha kelompok tani. 3. Dana Simpanan Anggota. Dana bersama kelompok tani juga dapat terdiri dari dana simpanan yang ditempatkan oleh anggota. Simpanan ini dapat digunakan sebagai modal usaha kelompok. 4. Hutang. Dalam beberapa kasus, kelompok tani dapat mengambil pinjaman atau hutang sebagai sumber keuangan. Namun, penting untuk memastikan bahwa pinjaman tersebut dapat dikelola dengan baik dan dibayar tepat waktu. 5. Dana Milik Kelembagaan. Dana kelompok tani juga dapat berasal dari kepemilikan aset atau sumber daya lain yang dimiliki oleh kelompok, seperti tanah atau sarana produksi lainnya. 6. Sumber Lainnya yang Sah dan Tidak Mengikat. Kelompok tani juga dapat mencari sumber keuangan lain yang sah dan tidak mengikat, misalnya melalui dukungan pemerintah, donasi, atau kerjasama dengan pihak lain. Selanjutnya, sumber keuangan kelompok tani harus dikelola secara transparan dan tertib. Hal itu bisa dimulai dari pengurus dana bersama kelompok tani harus dipilih secara demokratis dan memiliki kemampuan dalam pengelolaan keuangan. Kemudian pembukuan keuangan yang rapi dan akurat juga penting untuk mencatat semua transaksi yang terjadi. Selain itu, penting untuk memiliki aturan yang jelas dalam pengelolaan dana bersama, termasuk aturan pinjaman dan syarat peminjamannya. Sangsi atau denda dapat diterapkan untuk menjaga disiplin anggota dalam pengembalian pinjaman. Tujuan pengelolaan dana bersama kelompok tani adalah untuk pertanggungjawaban kepada semua pihak yang memerlukan, terutama kepada anggota kelompok tani. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, kelompok tani atau Gapoktan dapat membangun kelembagaan yang kuat dan mandiri serta mendukung keberlanjutan usaha pertanian. Melalui organisasi dan kelembagaan seperti kelompok tani, para anggota akan lebih mudah mengembangkan usaha dan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Telah banyak bantuan disalurkan Kementerian Pertanian kepada kelompok tani. Seperti program bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang selama ini diberikan oleh Kementan terbukti bermanfaat bagi petani.
- Polbangtan Gowa Kenalkan Teknologi Smart Farming Ramah Kantong
Kemajuan teknologi telah berdampak banyak terhadap proses produksi pertanian khususnya dalam hal mekanisasi dan otomatisasi. Namun, biaya untuk menjalankan pertanian pintar atau smart farming masih relatif mahal. Namun, kini telah hadir teknologi smart farming yang berbiaya rendah yang dihadirkan oleh Polbangtan, Gowa, Sulawesi Selatan. Kemudahan ini memungkinkan para petani dapat mengakses teknologi pertanian lebih mudah. Teknologi smart farming merupakan sebuah konsep pertanian yang memanfaatkan teknologi digital dan informasi. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam produksi pertanian maupun peternakan. Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, Detia Tri Yunandar mengatakan teknologi smart farming tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Startup TaburTuai. “Kami membuat konsep teknologi berbiaya rendah, karena ingin teknologi ini dapat dengan mudah diterapkan pada level petani apapun dan disesuaikan dengan komoditas, luas lahan, kebutuhan dan teknologi apa yang ingin mereka gunakan.” katanya. Smart farming hasil kreasi Polbangtan Gowa ini diperkenalkan ke masyarakat di acara Pekan Nasional (PENAS) XVI Petani Nelayan Indonesia tahun 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Detia menyebut bahwa latar belakang dibuatnya teknologi smart farming ini karena biaya yang harus dikeluarkan petani cukup mahal. Kondisi ini menurutnya sangat menyulitkan petani. “Pada level petani cabai yang tidak punya lahan yang besar, mengeluarkan biaya hingga Rp 50 juta tentunya belum mampu, dan teknologi yang ada pada perangkat tersebut banyak yang berlebihan fiturnya, untuk itu kami menyesuaikan kebutuhan termasuk sensor yang ada," jelasnya. Namun, lanjut dia, dengan TaburTuai, maka biaya bisa ditekan ke harga Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Dia berharap dengan adanya kerjasama antara Polbangtan Gowa dan Startup TaburTuai dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi pertanian. “Tentunya dengan menyesuaikan fitur dengan kebutuhan dapat menekan biaya," katanya. Dia menyebut, dengan pertanian modern ini, petani dapat meningkatkan kualitas produksi dengan cara efisien dan berkelanjutan sehingga berdampak baik pada lingkungan. Penerapan pertanian pintar memang sudah sejalan dengan keinginan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan nilai tambah bagi para petani dengan menaikkan jumlah produksi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, smart farming adalah solusi pasti bagi peningkatan nilai tambah produk pertanian. Sekaligus meningkatkan efisiensi sehingga perbaikan ekonomi dan peningkatan produksi bisa diwujudkan. Politisi Partai NasDem ini mengatakan program smart farming dapat diwujudkan secara cepat jika dikembangkan dengan maksimal. Bagian terpenting dari pertanian modern ini, katanya, adalah efisiensi tenaga, waktu dan biaya produksi harus bisa diturunkan hingga 30 persen. “Dengan efisiensi, marginnya bisa kita naikkan. Saya kira semua bisa kita wujudkan dengan kebersamaan. Dan ingat pertanian itu memberi keuntungan dan memberi kebaikan,” katanya.
- Syva Dila Kharisma, Jebeng Banyuwangi yang Jadi Young Ambassador Agriculture 2023
Syva Dila Kharisma, atau yang akrab disapa Risma, adalah seorang putri asli Banyuwangi yang baru-baru ini meraih gelar Young Ambassador Agriculture 2023 dari Kementerian Pertanian. Setelah meraih gelar tersebut, Risma mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan pesanan produk pertanian dari Banyuwangi yang sangat banyak, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Sebelumnya, Jebeng atau putri asli Banyuwangi ini memenangi Jagoan Tani 2022, sebuah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk membangkitkan semangat kewirausahaan di bidang agribisnis bagi generasi muda di Banyuwangi. Kompetisi ini setiap tahun diikuti oleh lebih dari seribu generasi muda dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga kehutanan. "Alhamdulillah, setelah terpilih banyak produk durian lokal Songgon diminati para wisatawan hingga mancanegara. Kami juga dapat kontrak dari outlet luar kota seperti Jakarta dan lainnya," kata Risma, dikutip dari detik.com. Risma menceritakan bahwa salah satu penilaian penting dalam terpilih sebagai Young Ambassador Agriculture 2023 adalah tidak hanya kemajuan bisnis Durian Garden Songgon yang dikelolanya, tetapi juga keterlibatan masyarakat sekitar dalam pengembangan bisnisnya. Ia juga ikut menjual hasil panen petani melalui pasar online. Saat ini, Risma dan mitranya mengelola sekitar seribu pohon durian di Kecamatan Songgon. "Yang menjadi poin penilaian bukan hanya aspek bisnis namun juga apa yang bisa diberikan kepada masyarakat," ungkap jebeng Banyuwangi berusia 22 tahun tersebut. Risma menjadi salah satu dari 50 Young Ambassador Agriculture yang dipilih oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian. Awalnya, kompetisi ini diikuti oleh 1.051 peserta. Setelah beberapa tahap seleksi, 50 generasi muda dipilih untuk mewakili setiap daerah di Indonesia. "Banyak bekal yang kami dapat dari kompetisi Jagoan Tani untuk berkompetisi dalam Young Ambassador Agriculture. Saat ini tugas saya meresonansi anak muda Banyuwangi mengenai peluang yang ada di sektor pertanian. Saya ingin pertanian yang awalnya di pandang sebelah mata, dan berkat pertanian saya bisa menjadi seperti sekarang," ujar Rism la bercerita. Prestasi Risma ini tidak luput dari apresiasi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, terutama dedikasinya dalam mempromosikan nama Banyuwangi di bidang pertanian. "Risma adalah bukti bahwa Jagoan Tani bukan kompetisi semata. Program ini memang kami sediakan untuk inkubasi anak muda yang menggeluti sektor pertanian seperti Risma ini," kata Bupati Ipuk. Saat mengukuhkan 50 Young Ambassador Agriculture 2023 yang diselenggarakan di IPB Internasional Convention Center, Bogor, Kamis (4/5), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak anak muda untuk tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian. Mentan Syahrul meyakini kemampuan generasi muda dalam mengembangkan bisnis jauh lebih efisien dan modern jika dibandingkan dengan kaum tua yang mendominasi profesi petani saat ini. "Petani milenial itu lebih open mind, tinggal harus di-trigger lebih kuat. Yang muda itu punya militansi tinggi, aku mau lihat kamu kaya," ujar politisi Partai NasDem ini.
- Kementan Teken MoU dalam Temu Usaha Agribisnis untuk Promosikan Komoditas Pertanian
Kementerian Pertanian menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa pemangku kepentingan dalam Temu Usaha Agribisnis di Padang, Sumatra Barat. Dalam pertemuan yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam Penas Petani Nelayan XVI, beberapa MoU diteken dengan tujuan untuk memasarkan hasil komoditas pertanian dalam skala yang lebih luas. Sejumlah MoU yang dihasilkan dalam Temu Usaha Agribisnis tersebut antara lain kontak bisnis dan transaksi bisnis produk tanaman pangan milik kelompok tani, serta kontak bisnis dan transaksi bisnis produk hortikultura milik kelompok tani. Ketua Temu Usaha Agribisnis, Bambang Supartoko mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan petani dan nelayan dengan pihak pengusaha atau perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, perikanan dan kehutanan. Selain itu, diharapkan akan terjalin kerja sama untuk hasil olahan komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan, sekaligus mempromosikan secara langsung komoditas hasil olahan komoditas pertanian, perikanan dan kehutanan. "Ini menjadi peluang kerja sama dalam bidang pemasaran hasil-hasil pertanian, perikanan dan kehutanan antara petani, nelayan dengan pengusaha untuk mengembangkan sistem agribisnis dan agroindustri yang saling menguntungkan," terang Bambang Supartoko. Bambang menambahkan, dalam rangka mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan, Temu Usaha Agribisnis ini memiliki tiga misi besar. Pertama, memastikan ketersediaan pangan nasional dalam kondisi cukup bahkan lebih. "Kita bisa berswasembada, dan kita memiliki ketahanan pangan yang kuat," ujarnya. Kedua, penghasilan para petani, petani hutan, dan nelayan seiring berjalannya waktu terus meningkat. Ketiga, seluruh masyarakat Indonesia bisa membeli makanan, mendapatkan kecukupan pangan dengan harga yang terjangkau. Direktur Pembiayaan Pertanian Indah Megahwati menambahkan dengan kegiatan Temu Usaha Agribisnis ini, diharapkan terjadinya kontak bisnis dan transaksi bisnis antara petani-nelayan dengan pengusaha atau perusahaan di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan. Temu Usaha Agribisnis yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam Penas Petani Nelayan XVI, dilaksanakan selama 3 hari ini, mulai dari tanggal 11-13 Juni 2023.
- Kang Feri Sukses Budidaya Tomat Beef melalui Smartphone
Ferry adalah seorang penyuluh pertanian yang tinggal di Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat. Dengan adanya teknologi pertanian, dia sudah tidak lagi kotor-kotoran karena budi daya tomat Beefnya sudah bisa dikontrol lewat aplikasi yang ada di gawainya. Profesi Ferry sebagai penyuluh pertanian bisa dikatakan sebagai pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utamanya. Saat sedang liburan atau waktu luang, Ferry sering mengunjungi petani-petani lain dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahliannya di bidang pertanian. Ia ingin dapat mengedukasi petani lain dan berbagi informasi tentang tanaman yang populer, teknik perawatan, serta nutrisi yang dibutuhkan. Ferry memilih pertanian sebagai pekerjaan sampingan karena orangtuanya juga memiliki latar belakang sebagai petani. Selain itu, menurutnya, bisnis di bidang pertanian tidak akan pernah mati karena dengan bertambahnya jumlah penduduk, permintaan akan produk pangan seperti sayuran dan hortikultura juga akan terus meningkat. Bagi Ferry, pertanian merupakan bisnis yang cukup menjanjikan. Saat ini Ferry mencoba budidaya tomat Beef di sebuah kebun yang dinamainya Sukarasa Farm. Salah satu alasan memilihnya adalah karena peluang pasarnya masih terbuka dan minim kompetitor. Untuk menumbuhkannya, Ferry menggunakan greenhouse karena hasil tanamannya di lapangan terbukti kurang maksimal. Ia juga mencoba sistem grafting untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit layu fusarium. Ferry menjelaskan bahwa tanaman tomat Beef memerlukan perawatan khusus karena biaya per pohonnya cukup mahal, dan penyakit yang menyerang tanaman tersebut dapat mengurangi nilai ekonomi produksi. Dalam pemeliharaan rutin, Ferry melakukan penyiraman dan pemupukan setiap hari. Ia menggunakan sistem yang terjadwal, di mana penyiraman dilakukan beberapa kali sehari dengan kapasitas air atau nutrisi tertentu. Ferry juga menjelaskan bahwa dengan menggunakan sistem hidroponik, penyiraman dan pemeliharaan dapat dilakukan secara serentak bahkan saat ia sedang berada di luar kota. Namun, proses seperti penyiangan dan penyemprotan masih membutuhkan tenaga manusia. Kebun yang dikelola oleh Ferry memiliki luas 500 meter persegi dengan populasi tanaman sekitar 1500 pohon. Rata-rata hasil produksi per pohonnya mencapai 4 kilogram. Tomat-tomat dengan kualitas terbaik dikirim ke supermarket, sementara yang kelas b diperuntukkan bagi pasar lainnya. Ferry juga berusaha terus meningkatkan produksi dari pohon-pohonnya. Ferry menjelaskan bahwa pengelolaan kebunnya memanfaatkan teknologi, seperti akses Wi-Fi untuk menjalankan sistem penjadwalan nutrisi dan penyiraman. Sinyal Wi-Fi yang baik sangat penting agar sistem dapat berjalan dengan baik. Ferry juga menyebut adanya program dari pemerintah yang memberikan akses dana kredit untuk pengembangan pertanian, dan ia memanfaatkannya untuk mengembangkan bisnisnya. Ferry melihat peluang yang cukup besar dalam bidang pertanian, terutama dengan adanya teknologi yang semakin membantu. Menurutnya, pertanian bisa menggunakan sistem modern di mana petani dapat mengendalikannya melalui perangkat seluler, seperti smartphone, yang memungkinkan dia untuk mengontrol kebun dari mana saja, baik dari rumah, kantor, atau tempat lain. Dengan hanya beberapa klik di ponsel, semua operasional pertanian dapat berjalan dengan lancar. "Ini adalah peluang yang menarik bagi semua orang, karena dengan berkebun kita juga dapat melihatnya sebagai bisnis masa depan yang menjanjikan," ujar Ferry. Dia menyarankan agar memilih komoditas yang memiliki sedikit kompetitor di lapangan. Ferry sekarang sudah tidak lagi menganggap petani sebagai profesi yang kotor. Teknologi telah berkembang pesat di bidang pertanian dan memberikan bantuan yang signifikan.
- Kementan Tampilkan Komoditas Lokal Kualitas Ekspor di Ajang PENAS XVI
Berbagai kegiatan digelar selama Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XVI di Landasan Udara Sutan Syahrir Padang, Sumatera Barat pada 10-15 Juni 2023. Salah satunya pameran yang diadakan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian untuk mempromosikan komoditas lokal unggulan berkualitas ekspor. Ditjen Hortikultura Kementan mengusung tema Komoditas Unggulan Kualitas EKspor dan menghadirkan produk-produk lokal dengan kualitas ekspor. "Melalui PENAS, kami ingin menampilkan produk-produk terbaik ini yang akan segera merajai pasar ekspor,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, Sabtu (10/6). Produk hortikultura segar berkualitas ekspor yang ditampilkan antara lain adalah manggis, salak, paprika, durian asal Parigi Moutong hingga tomat ceri organik. Selain itu, produk hasil olahan hortikultura berkualitas ekspor juga turut dipamerkan, seperti bawang goreng, durian beku, bubuk abon cabai dan minuman serbuk herbal. Prihasto menerangkan produk-produk hasil hortikultura yang diolah oleh UMKM binaan Ditjen Hortikultura telah dapat menembus pasar ekspor, seperti bubuk cabai dan minuman herbal. "Untuk membedakan produk hasil binaan kami dengan lainnya dan menjaga kualitasnya, kami memiliki logo khusus UMKM Hortikultura,” tambah Prihasto. Selain produk lokal kualitas ekspor, dipamerkan juga aneka buah jumbo dan buah tropis khas Indonesia. Ada buah merah asal Papua, Nanas Nawu seberat 4 kilogram dari Sulawesi Tenggara, durian asal Parigi Moutong dan Jeruk Pamelo asal Pesisir Selatan yang beratnya mencapai lebih dari 3 kilogram. Buah jumbo dan buah tropis ini menarik minat banyak pengunjung yang hadir. Mereka menyatakan kagum dengan kekayaan hortikultura Indonesia. PENAS Petani Nelayan merupakan forum bagi petani, nelayan, dan petani hutan sebagai wadah belajar, tukar menukar informasi, hingga pengembangan kemitraan dan jejaring kerja sama. Beragam kegiatan hadir di PENAS XVI. Seperti Gelar Percontohan Pengembangan Agribisnis, Temu Wicara, Peragaan, Unjuk Tangkas, dan Asah Terampil (PUA), hingga Pameran Pembangunan Pertanian. Diperkirakan jumlah peserta yang hadir mencapai 40.000 orang.
- Tips Menanam Sayuran di Musim Kering, Jangan Sampai Salah Cara
Sayuran umumnya tumbuh lebih baik saat ditanam di musim penghujan. Musim penghujan cenderung memberikan pasokan air yang cukup untuk tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Pasokan air yang cukup dapat memungkinkan akar tanaman menyerap nutrisi dengan lebih efektif, dan mengurangi risiko kekeringan. Selain itu, musim penghujan juga sering kali memberikan cahaya matahari yang cukup dan tingkat kelembaban yang optimal. Ini merupakan faktor penting untuk proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Namun, menanam sayur di musim kemarau cenderung lebih menantang karena pasokan air yang lebih sedikit akibat curah hujan yang rendah. Namun, justru sebagian besar sayuran dapat tumbuh dengan baik di musim kemarau jika diberikan perhatian dan pengelolaan yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan memilih varietas atau jenis tanaman yang bagus. Ketika menanam sayuran di musim kering, sangat penting untuk memilih varietas yang tahan terhadap kekeringan. Beberapa varietas memiliki kemampuan yang lebih baik untuk bertahan dan tumbuh dalam kondisi kekurangan air. Saat ini pertanian di Indonesia juga telah mengupayakan untuk menghadirkan varietas unggulan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan teknologi yang berkembang saat ini telah membuat Indonesia memiliki varietas unggul dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada. “Saya mendapatkan banyak masukan dari apa yang kita lihat hari ini sebagai salah satu tantangan besar, terutama dalam menghadapi kekeringan. Oleh karena itu, varietas-varietas tanaman pangan kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa karena hasilnya, misal padi bisa rata rata di atas 10 ton bahkan ada yang 14 ton per ha," kata politisi Partai NasDem belum lama ini. Setelah menyiapkan bibit unggul, saatnya mempersiapkan tempat menanam. Persiapan tanah yang baik adalah langkah penting dalam menanam sayuran di musim kering. Pastikan tanah memiliki kandungan humus yang cukup dan struktur yang baik agar dapat menyimpan air dengan lebih baik. Kalau perlu, tambahkan kompos atau bahan organik lainnya ke dalam tanah untuk meningkatkan kemampuan menahan air. Untuk menghindari paparan sinar matahari yang terlalu panas, gunakan penutup di permukaan tanaman. Penutup ini biasanya disebut mulsa yang dapat menjaga kelembaban dan mencegah penguapan air. Gunakan mulsa organik seperti jerami, serbuk gergaji, atau daun kering untuk menutupi permukaan tanah di sekitar tanaman. Mulsa juga membantu mengendalikan pertumbuhan gulma yang dapat bersaing dengan tanaman untuk mendapatkan air. Tak kalah penting, yaitu menjaga pengairan atau irigasi pada lahan tanam. Sistem irigasi yang efisien menjadi sangat penting karena akan memberikan air langsung ke akar tanaman. Hindari irigasi semprotan atau sprinkler yang dapat menguapkan air terlalu banyak sebelum tanaman dapat menyerapnya. Berikut adalah langkah yang perlu dilakukan agar tanaman sayur Anda sehat dan sesuai harapan: Mengatur jadwal penyiraman Tentukan jadwal penyiraman yang tepat untuk tanaman Anda. Saat musim kering, tanaman membutuhkan air secara teratur, tetapi jangan berlebihan karena bisa menyebabkan pembusukan akar. Periksa kelembaban tanah secara teratur dan air hanya saat dibutuhkan. Teknik konservasi air Terapkan teknik konservasi air dalam kebun Anda untuk mengurangi kehilangan air yang tidak perlu. Tangkap air hujan dalam tong atau wadah lainnya untuk digunakan saat kekeringan. Buatlah aliran air yang tepat di sekitar tanaman untuk mengarahkan air langsung ke akar tanaman. Naungi tanaman biar tidak terlalu panas Beberapa sayuran lebih baik tumbuh di bawah naungan parsial saat musim kering. Pemberian naungan dapat membantu mengurangi evaporasi dan mencegah tanaman terbakar sinar matahari langsung. Gunakan terpal atau jaring naungan untuk memberikan perlindungan yang cukup. Pantau perkembangan tanaman Pantau tanaman dengan cermat dan tanggap terhadap tanda-tanda kekurangan air atau stres panas. Jika tanaman terlihat layu atau daunnya menguning, itu bisa menjadi tanda. Gunakan pupuk secara tepat Pupuk yang tepat dapat membantu tanaman tumbuh lebih kuat dan lebih toleran terhadap kekeringan. Gunakan pupuk organik yang kaya akan nutrisi dan membantu meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Hindari penggunaan pupuk berlebihan yang dapat mengganggu keseimbangan nutrisi tanah.
- Inovasi Biosaka Petani Milenial Dipamerkan di PENAS XVI Padang
Pekan Nasional (Penas) XVI Petani dan Nelayan yang diadakan di Lanud Sutan Sjahrir Tabing, kota Padang, Sumatra Barat menjadi momen yang berarti bagi kaum milenial untuk memamerkan inovasi-inovasi pertanian mereka. Salah satu inovasi yang dihadirkan dalam acara PENAS yang berlangsung pada 10-15 Juni 2023 adalah Biosaka, sebuah konsep yang digagas oleh seorang petani milenial asal Blitar, Jawa Timur, bernama Muhamad Ansar. Menurut Ansar, biosaka adalah sebuah gerakan dan pemberdayaan petani yang telah menyebar ke seluruh provinsi, ribuan kecamatan, dan desa di Indonesia. Biosaka telah banyak dirasakan manfaatnya oleh petani secara langsung. Sistem getok tular pun menyebar dengan cepat di kalangan petani saat mereka mengalami kesulitan dalam memperoleh pupuk. Salah satu keuntungan yang dirasakan oleh petani yang menerapkan Biosaka adalah peningkatan produksi dengan penggunaan pupuk kimia yang berkurang, sehingga biaya usaha tani menjadi lebih efisien. Pemanfaatan Biosaka telah menjadi teknologi yang mudah dan terjangkau bagi petani dalam menekan biaya produksi serta menciptakan efisiensi dalam usaha tani mereka. Penting untuk dicatat bahwa Biosaka bukanlah pupuk, pestisida, nutrisi hormon, enzim, atau suplemen vitamin. Biosaka adalah elisitor dan signaling yang memperbaiki pertumbuhan tanaman serta ekosistemnya. Dengan menerapkan Biosaka, tanaman tidak lagi bergantung pada pupuk kimiawi secara berlebihan. Baca juga: Bunga Pancar, Solusi Petani Tabanan Hadapi Kekeringan UAV Jadi Andalan Tingkatkan Produksi Pertanian saat Jumlah Petani Berkurang Inovasi Muhamad Ansar dalam menciptakan Biosaka mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Pada Jumat (9/6/23), di Kota Padang, buku tentang Biosaka diserahkan secara simbolis oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi kepada Menteri Pertanian, Gubernur Sumatera Barat, Gubernur Jambi, Gubernur Kalimantan Selatan, dan Walikota Padang. Buku ini disusun oleh Muhamad Ansar sebagai penggagas Biosaka, Prof. Robert Manurung Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Dokter Hanson sebagai Praktisi Hanara, Suwandi sebagai Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Prof. Rahmat Pambudi sebagai Guru Besar IPB University, dan Prof. Imam Mujahid sebagai Staf Khusus Menteri Pertanian. Muhamad Ansar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Tanaman Pangan Suwandi atas dukungan dan bimbingan mereka yang luar biasa terhadap Biosaka. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Robert Manurung, yang menjadi mentor dalam pengembangan Biosaka, dan kepada Dokter Hanson. Ansar menegaskan bahwa Biosaka bukanlah produk pabrikan yang dapat dibuat dengan mesin atau alat-alat seperti blender atau tumbuk. Biosaka dibuat oleh petani dengan tangan mereka sendiri. Biosaka bukan pupuk, pestisida, hormon, atau enzim, melainkan elisitor sebagai sinyal bagi tanaman. Dengan adanya Biosaka, sel-sel pada akar dan tanaman menjadi lebih aktif dalam pertumbuhan dan produksi. Biosaka dibuat secara mandiri oleh petani tanpa risiko bagi tanaman maupun manusia, serta dapat menghemat penggunaan pupuk kimia sintetis dan pestisida kimia sintetis. Selain itu, Biosaka juga membantu meminimalisir hama penyakit, mengoptimalkan kesuburan lahan, dan menjaga produktivitas pertanian. Muhamad Ansar mengajak untuk mewujudkan visi tanah Nusantara sebagai "land of harmony" dan cita-cita luhur Indonesia dalam menyediakan pangan untuk dunia pada tahun 2045. PENAS XVII Tani Nelayan 2023 saat ini tengah berlangsung di Padang dan dihadiri oleh petani dan nelayan dari seluruh Indonesia, termasuk para gubernur, bupati, dan wali kota. Diperkirakan jumlah peserta mencapai 40.000 orang. Penas Tani Nelayan merupakan forum pertemuan yang telah berlangsung sejak 1971 dan menjadi bagian strategis dalam membangun kesepahaman di antara berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian dan perikanan.
- MoU Pertanian Indonesia dan Korea Selatan Bawa Angin Segar untuk Petani Milenial
Nota kesepahaman di bidang pertanian telah ditandangani Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Menteri Pertanian Pangan dan Desa Korea Selatan Chung Hwang-keun pada Selasa, 15 Mei 2023. Memorandum of Understanding (MoU) Indonesia-Korea Selatan ini akan mendatangkan angin segar bagi sektor pertanian tanah air terutama bagi petani milenial. Mentan Syahrul mengharapkan dibentuknya gugus tugas dari Kementerian Pertanian Indonesia dan Korea Selatan untuk dapat menjabarkan apa-apa yang telah dibicarakan. Salah satu pembicaraan yang intens dibahas adalah industri susu, pembiayaan sapi dan lain sebagainya yang investasinya akan dikucurkan Korea Selatan di Indonesia. Pembahasan selanjutnya adalah terkait smart farming dan teknologi pertanian. Terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan oleh petani milenial Indonesia di mana Menteri Korea Selatan membuka kesempatan bagi petani milenial yang sudah mendapatkan pelatihan dari Kementerian Pertanian untuk dapat magang di negeri ginseng tersebut. Mentan SYL juga berharap industri pertanian Korea Selatan dapat mengucurkan investasi ke Indonesia supaya Indonesia tidak lagi mengimpor alat dan mesin pertanian (alsintan) dan mampu diproduksi di Indonesia melalui skema kerjasama antar dua negara. "Saya kira itu beberapa hal yang Insya Allah akan kami tindak lanjuti, dan Kementerian Pertanian Korea Selatan juga mengundang kami untuk melihat langsung apa-apa yang mungkin bisa dicapai, dan perjanjian kerja atau teknisnya akan ditandatangani di Korea Selatan," ungkap Mentan SYL. Pada tahun 2021, Kementerian Pertanian pernah mengirimkan seratus petani milenial ke Korea Selatan dalam program magang ke luar negeri. Mereka yang diberangkatkan telah mendapatkan pelatihan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan. "Kita berharap ada transfer knowledge dengan mereka magang di beberapa negara nantinya agar pertanian kita semakin maju, mandiri dan modern,” ujar SYL.
- Program PWMP Bangun Petani Milenial di Pedesaan
Petani di Indonesia masih didominasi oleh generasi tua yang jumlahnya semakin berkurang seiring berkurangnya jumlah generasi penerus. Oleh karena itu, generasi muda atau generasi milenial terus didorong untuk terjun ke dunia pertanian. Dalam upaya menumpbuhkembangkan generasi milenial agar mau bergelut di sektor pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan sejumlah inovasi yang secara khusus dikendalikan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan pertanian modern membutuhkan perlakukan yang juga modern sesuai tuntutan zaman. Maka harus dikendalikan oleh generasi muda yang melek perkembangan teknologi. “Modern itu berarti di dalamnya kita bicara SDM. Bagaimana mau cepat kalau masih pakai kendaraan kemarin. Bagaimana mau maju kalau ilmunya, teknologinya, mekanisasinya masih seperti yang kemarin,” kata politisi Partai NasDem tersebut. Senada, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan perlu dilakukan penyiapan SDM pertanian unggul untuk membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern sesuai tuntutan zaman. “Pengusaha pertanian milenial diharapkan mampu menjadi resonansi penggebuk tenaga muda di sekitarnya," katanya. Dengan menghadirkan SDM pertanian unggul, maka sektor pertanian diharapkan maju, mandiri dan modern sehingga ketahanan pangan nasional dapat tercapai. Dia mengatakan, Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) merupakan program Kerjasama antara Kementan dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) yang bertujuan untuk regenerasi pada sektor pertanian. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur, melaksanakan workshop melalui Program YESS untuk pembimbing dan mentor. Kegiatan workshop ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) yang merupakan salah satu program Kementan. Workshop tersebut dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 5-7 Juni 2023, di Hotel Grand Dafam Signature, Surabaya. Setya Budhi Udrayana, Direktur Polbangtan Malang, membuka kegiatan tersebut dengan menekankan pentingnya Program PWMP dalam pembangunan sektor pertanian oleh pemuda dan pemudi di pedesaan. Kata dia, program ini bertujuan untuk mendorong pemuda menjadi petani milenial yang berwirausaha atau memiliki keterampilan yang cakap, serta memberikan kontribusi dalam pembangunan sektor pertanian untuk mencapai Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Menurut Setya Budhi Udrayana, PWMP memiliki tujuan meningkatkan keterlibatan pemuda dalam bisnis pertanian dan mendorong inovasi di sektor tersebut. Salah satu inisiatifnya adalah menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi para wirausaha muda pertanian. Pelatihan ini meliputi aspek penting seperti manajemen usaha, teknik pertanian modern, pemasaran produk pertanian, dan pengelolaan keuangan. Dalam workshop ini, mentor dan pembimbing berperan penting dalam memberikan pemahaman tentang PWMP dan mencapai kesamaan tujuan, visi, dan misi dalam pelaksanaan program ini. Setelah mengikuti workshop, diharapkan para pembimbing akan menjadi mitra yang kuat bagi para peserta program. Mereka akan mampu memberikan panduan berharga, membantu mengembangkan rencana bisnis yang solid, serta memberikan nasihat dan dukungan agar peserta berhasil berwirausaha di sektor pertanian.















