top of page

Search Results

328 results found with an empty search

  • Perhatikan 3 Jurus Ini Agar Tidak Gagal Panen saat El Nino

    Indonesia diprediksi akan menghadapi El Nino di mana fenomena cuaca ini akan berdampak langsung pada pertanian. Pasalnya, akibat dari fenomena cuaca ini adalah kekeringan yang bisa mengakibatkan gagal panen. Fenomena El Nino dapat menyebabkan curah hujan berkurang dan cuaca panas ekstrem. Kondisi ini tentu tidak menguntungkan bagi para petani karena bisa mengakibatkan gagal panen. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif agar pertanian tetap bisa berproduksi. Dalam ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kepulauan Bangka Belitung membagikan tips dan saran agar para petani bisa mengantisipasi dampak El Nino. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah petani dianjurkan untuk segera melakukan penanaman mengingat saat ini volume air masih memadai. Dengan mempercepat masa tanam, diharapkan saat El Nino datang, tanaman sudah dalam keadaan kuat. "Kami sudah mengimbau petani di lapangan agar mempercepat pergerakan masa tanam padi guna mengantisipasi El Nino. Dengan demikian, pada saat musim kemarau, petani di Belitung tinggal memanen padi," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Belitung Tenny Meireni. Tips kedua adalah petani dianjurkan untuk memperbaiki saluran irigasi sawah sehingga sistem pengairan di area tanam dapat berjalan dengan lancar. Langkah ini juga termasuk memperbaiki sumber air yang rusak. Pompa air juga perlu disiapkan karena pada saat kemarau, ada sumber air yang harus dinaikkan dengan pompa," ucap Tenny Meireni. Ketiga, sebelum menanam, petani diharapkan memilih varietas tanaman yang kuat dan unggul sehingga dapat toleran dengan cuaca ekstrem atau kekeringan. Dengan begitu, petani tak lagi khawatir mengenai ketahanan tanaman mereka. "Bisa memilih jenis padi yang toleran terhadap kekeringan, sehingga produksi panen nantinya tetap terjaga," ucap Tenny Meireni. Mengenai kapan El Nino akan berlangsung di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena cuaca ini akan berlangsung sampai akhir tahun 2023. Dengan indikasi bahwa telah terjadi intensitas El Nino lemah menuju El Nino Moderat yang berlangsung sejak Juni 2023 yang mengakibatkan suhu tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia. Meski El Nino lemah telah berlangsung, namun nyatanya hujan masih mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia, seperti yang berlangsung di beberapa wilayah Pulau Jawa. Walaupun belum masuk musim penghujan, namun daerah DKI dan Jawa Barat sering diguyur hujan.

  • Kementan Magangkan Petani Milenial Kalsel untuk Tingkatkan Daya Saing

    Kementerian Pertanian serta International Fund for Agricultural Development (IFAD) telah mengambil langkah progresif untuk mendukung upaya regenerasi petani dan mendorong lebih banyak pebisnis muda di bidang pertanian. Pasalnya, generasi milenial memainkan peran yang sangat penting dalam pembangunan sektor pertanian. Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Services (YESS), Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai National Project Management Unit (NPMU) berperan aktif dalam mendorong munculnya generasi penerus dalam sektor pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengungkapkan harapannya yang besar pada generasi milenial, mengingat pentingnya peran mereka dalam pembangunan pertanian. SYL mendorong generasi milenial untuk berani menjadi petani atau bahkan mendirikan startup di bidang pertanian. Menurutnya, usaha pertanian menjanjikan peluang yang pasti untuk dilakukan. Selain memberikan kontribusi pada perekonomian, pertanian juga dapat membuka lapangan kerja. Dalam perbandingan dengan usaha tambang yang memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil, pertanian menawarkan peluang yang lebih cepat dan berkesinambungan, dengan catatan adanya kemauan dan kecerdasan dalam membaca peluang. Dilansir dari website yeskementan.org, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi memandang sektor pertanian sudah saatnya dikelola oleh generasi milenial dengan kreativitas dan inovasi. Dengan demikian, pertanian di masa depan dapat menjadi sektor yang modern, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berorientasi pada ekspor, sehingga dapat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan memajukan sektor pertanian secara global. Salah satu langkah konkret yang diambil untuk mencetak generasi muda di bidang pertanian terutama di Kalimantan Selatan adalah melalui program YESS. Dalam program ini, BPPSDMP Kementan memaksimalkan peran Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Negeri (SMK-PP Negeri) Banjarbaru sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) untuk Provinsi Kalimantan Selatan. PPIU Kalsel melaksanakan pemagangan bagi calon penerima manfaat (CPM) Program YESS di wilayah-wilayah seperti Kabupaten Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu. Pembekalan dan pelepasan pemagangan bersertifikat dalam negeri Program YESS 2023 dilakukan di Kantor Bupati Kabupaten Tanah Bumbu. Sebanyak 23 orang petani milenial dari wilayah Tanah Bumbu turut ambil bagian dalam program ini. Pemagangan ini tidak terlepas dari kerjasama dengan dinas terkait di Tanah Bumbu, seperti Dinas Pertanian, Bappedalitbang, dan Dinas Nakertrans yang memfasilitasi penerima manfaat program YESS untuk melakukan magang. Pemagangan melalui program YESS memberikan kesempatan bagi generasi milenial untuk meningkatkan kompetensi mereka sebagai petani yang handal dan berwirausaha di daerah masing-masing. Pemerintah Daerah dan BPPSDMP berharap agar program pemagangan ini terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi petani milenial di Tanah Bumbu dan wilayah lainnya. Dengan dukungan dan kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian dan IFAD melalui program YESS, diharapkan generasi milenial akan semakin termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembangunan sektor pertanian, membawa kreativitas dan inovasi untuk membuat pertanian menjadi lebih maju, berkelanjutan, dan berdaya saing global.

  • Kisah Sukses Peternak Sapi Kuningan, Kirim Sapi ke Istana Presiden

    Di tengah kesulitan dan tantangan yang menghadang, kisah sukses peternak muda Asep Abdurahman ini patut menjadi inspirasi bagi kita. Berusia 31 tahun, Asep adalah seorang peternak sapi yang berdomisili di Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bisnis peternakannya, yang diberi nama "Belakang Rumah Fam," telah memberikan hasil yang luar biasa dan membuka peluang bagi peternak lokal lainnya. Asep memulai peternakan sapi pada tahun 2018. Tujuan dia bukan hanya untuk mendulang keuntungan pribadi, tetapi juga untuk membina dan meningkatkan pendapatan para peternak lokal. Ia berhasil membangun kerjasama dengan lebih dari 10 peternak lokal di daerah Kuningan, sehingga mereka dapat bermitra dan saling mendukung dalam mengembangkan usaha peternakan. Belakang Rumah Fam telah menjadi tempat bagi puluhan sapi berkualitas tinggi, baik jenis lokal maupun limosin. Asep berusaha menjaga sapi-sapi tersebut agar hidup sehat dengan memberikan pakan berkualitas tinggi, termasuk rumput dan campuran pakan istimewa. Hal ini membuat sapi-sapi tersebut mencapai bobot maksimal sebelum akhirnya dipotong. Namun kesuksesan Asep tidak didapatkan dengan mudah. Ia harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk pandemi Covid-19 yang pernah menghantam usahanya. Di samping itu, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga sempat mengganggu bisnisnya dan mengakibatkan penurunan omzet hingga 80 persen. Meski demikian, Asep tidak menyerah dan tetap gigih mengatasi setiap hambatan yang dihadapinya. Berbekal ketekunan dan keuletan, Asep mencari solusi untuk mempertahankan usahanya. Ia memutuskan untuk mengadopsi sistem penjualan daring, yang ternyata berhasil meningkatkan popularitas dan permintaan produk sapi dari peternakannya. Sebagai contoh, menjelang Idul Adha lalu, sudah ada 30 ekor sapi yang dipesan oleh konsumen dari berbagai daerah. Salah satu faktor kesuksesan Asep adalah kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi digital. Ia menyadari pentingnya menjalin komunikasi dengan keluarga muda sebagai target konsumen, sehingga strategi pemasaran yang mengarah ke digitalisasi menjadi langkah yang tepat. Dengan cara ini, Asep cukup menunjukkan video dan foto sapi di peternakannya kepada calon pembeli, dan kesepakatan harga serta pembelian dapat dilakukan dengan mudah melalui platform online. Kesuksesan Asep sebagai peternak muda tidak lepas dari latar belakang keluarganya. Ayah dan ibunya juga telah berpengalaman di dunia peternakan, tetapi Asep memutuskan untuk membesarkan sapi daripada ayam seperti yang biasa dilakukan keluarganya. Keputusannya membuktikan bahwa sapi dapat menjadi pilihan yang menguntungkan, dan dengan metode open reseller yang diterapkan, banyak sales yang tertarik untuk bermitra dengannya. Prestasi luar biasa Asep sebagai peternak muda tak hanya menghasilkan keuntungan bagi bisnisnya, tetapi juga mengantarkan dia mendapatkan kesempatan istimewa. Pada tahun 2019, Asep berhasil mengirim empat ekor sapi dengan bobot 660 kilogram ke Istana Kepresidenan, yang kemudian dijadikan hewan kurban. Meskipun pandemi menghalangi kesempatan serupa pada tahun berikutnya, Asep tidak patah semangat dan berhasil mendapatkan pesanan sapi kembali dari Istana Kepresidenan pada tahun yang akan datang. Dengan semangatnya yang pantang menyerah dan semakin banyaknya peternak lokal yang bermitra dengannya, Asep berharap usaha peternakan "Belakang Rumah Fam" dapat terus berkembang. Keterlibatan lebih banyak peternak lokal juga menjadi upaya untuk memperkuat pemberdayaan peternak di daerah Kuningan dan mendorong pertumbuhan ekonomi komunitas peternak setempat. Asep Abdurahman telah membuktikan bahwa kesuksesan sebagai peternak muda bukanlah isapan jempol belaka. Melalui ketekunan, keuletan, dan inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital, ia berhasil mencapai puncak kesuksesan dalam bisnis peternakannya. Kisah Asep, peternak muda asal Kuningan ini memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjalani usaha dengan penuh dedikasi dan semangat pantang menyerah, serta menjadi contoh bagi peternak lain untuk saling berkolaborasi dan bermitra guna mencapai kesuksesan yang lebih besar.

  • Petani Wajib Waspada, Begini Modus Terbaru Penipuan Bantuan Alsintan

    Penipuan terjadi di mana-mana, tak terkecuali di dunia pertanian. Baru-baru ini marak penipuan terkait bantuan alat mesin pertanian (alisintan) yang telah merugikan petani hingga jutaan rupiah. Petani patut waspada terkait penipuan ini, karena korbannya bisa siapa saja. Belum lama ini yang menjadi korban adalah Kepala Desa di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng). "Ada salah seorang kepala desa (kades) yang telah tertipu dengan mengirimkan uang via transfer senilai Rp 2,5 juta dengan alasan untuk membayar biaya pengiriman alsintan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Yaya di Kapuas, Sabtu (29/7/2023). Untuk itu Yaya meminta kepada seluruh petani di wilayahnya agar terus meningkatkan kewaspadaan dengan penipuan bermodus pemberian bantuan alsintan. Menurut Yaya, kasus serupa juga terjadi di kabupaten lain. Kali ini petani tertipu dengan modus pemberian alsintan via telepon. Si penelepon mengaku dari Dinas Pertanian yang ingin memberikan bantuan alsintan. Langkah konkret yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas untuk mengantisipasi kejadian serupa, adalah dengan menginstruksikan kepada seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar memberikan pemahaman kepada para petani di masing-masing wilayah. "Kami sudah menyampaikan imbauan melalui PPL dan ternyata salah satu kades ada yang belum mengetahui informasi tersebut sehingga tertipu Rp 2,5 juta," kata Yaya. Banyak petani yang sudah melaporkan ke Dinas Pertanian setempat atas aksi penipuan dengan modus telepon menawarkan bantuan alsintan. "Kami bersyukur karena banyak petani yang sudah mengetahui imbauan dari dinas, sehingga terhindar dari penipuan. Tetapi ternyata malah salah satu kades yang sempat tertipu," ungkapnya. Lantas bagaimana bagaimana cara mengetahui apakah bantuan alsintan itu benar-benar dari Kementan? Yaya menjelaskan, bahwa dirinya memastikan bantuan alsintan itu hanya bisa diperoleh lewat prosedur yang jelas. Yaitu dimulai dari pengajuan petani dengan membuat proposal, kemudian ada proses verifikasi, dan jika prosedur tersebut sudah memenuhi syarat, maka Dinas Pertanian setempat, dalam hal ini Kabupaten Kapuas akan mengajukan ke Kementan. Setelah disetujui, maka petani yang mengajukan tadi akan menerima bantuan alsintan yang akan diserahkan secara resmi oleh Dinas Pertanian Kapuas. "Saya tegaskan semua jenis bantuan alsintan itu tidak berbayar alias gratis," ujarnya. Atas kejadian tersebut pihaknya kembali mengingatkan masyarakat, khususnya petani maupun aparat desa, untuk selalu berhati-hati dan waspada. Selalu waspada agar kejadian serupa tidak terulang.

  • Panduan Memelihara Ikan Lele Agar Cepat Besar dengan Hasil Melimpah

    Ikan lele banyak digemari masyarakat Indonesia lantaran rasanya yang gurih dan harganya yang relatif terjangkau. Ikan air tawar ini biasanya disantap bersama dengan sambal pedas dan lalapan. Pecel lele adalah hidangan populer yang hampir ada di semua daerah. Jumlahnya sangat banyak sehingga membutuhkan jumlah produksi lele yang memadai. Untungnya, ikan berwarna hitam ini cepat berkembangbiak dan mudah dibudidayakan. Permintaan pasar ikan lele begitu besar. Dari data yang dipaparkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada 2021 Indonesia mampu memproduksi sebanyak 1,06 juta ton dengan nilai Rp18,93 triliun. Jumlah tersebut tentu menggiurkan. Maka tak heran jika banyak peternak yang berani menggantungkan hidupnya pada ikan yang tubuhnya licin ini. Nah, jika ingin mendapat hasil yang maksimal, berikut tips dan triknya. 1. Pilih Lokasi yang Tepat Langkah pertama dalam memelihara ikan lele adalah memilih lokasi kolam yang tepat. Pastikan kolam terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung, ini agar suhu air tetap stabil dan tidak berfluktuasi secara drastis. Selain itu, pastikan juga kolam memiliki akses yang baik terhadap sumber air bersih dan saluran pembuangan yang memadai. Karena bau air kolam lele ini bisa mengganggu orang lain. 2. Persiapan Kolam dan Air Sebelum memasukkan ikan lele ke dalam kolam, bersihkan terlebih dahulu kolam dari kotoran dan benda-benda asing lainnya. Pastikan juga kualitas air kolam sesuai dengan kebutuhan ikan lele. Sebaiknya gunakan air bersih yang telah didiamkan selama minimal 24 jam untuk menghilangkan kandungan klorin yang dapat berdampak negatif pada ikan. 3. Kualitas Air yang Terjaga Kualitas air yang baik adalah kunci keberhasilan dalam beternak ikan lele. Pastikan pH air berada dalam kisaran 6,5 hingga 7,5 dan suhu air berkisar antara 26°C hingga 30°C. Selain itu, perhatikan kandungan oksigen terlarut agar ikan lele mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk bernafas. 4. Pemberian Pakan yang Tepat Pakan merupakan sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan ikan lele. Berikan pakan berkualitas tinggi yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang cukup. Pakan ikan lele dapat berupa pelet ikan, cacing, atau limbah organik lainnya. Pemberian pakan yang tepat dan teratur akan meningkatkan pertumbuhan ikan lele dengan cepat. 5. Pengelolaan Kepadatan Populasi Hindari mengisi kolam terlalu padat kolam ikan lele, karena kepadatan populasi yang tinggi dapat menyebabkan stres dan penyebaran penyakit. Pastikan setiap ikan memiliki ruang yang cukup untuk bergerak dan mendapatkan akses ke pakan dengan mudah. Umumnya di kolam terpal ukuran 2 meter x 1 meter x 0,6 meter dapat dibudidayakan 100 ekor ikan lele ukuran 5 cm sampai 7 cm. Tinggal sesuaikan dengan jumlah kolam yang Anda miliki. 6. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan lele tak bebas hama, meski ikan ini memang terkenal kuat. Maka, perhatikan kesehatan ikan lele secara rutin dan lakukan tindakan pencegahan untuk mengendalikan hama dan penyakit. Jika terjadi kasus penyakit, segera isolasi ikan yang terinfeksi dan konsultasikan dengan ahli perikanan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 7. Pemantauan Lakukan pemantauan secara rutin terhadap pertumbuhan ikan lele dan kondisi lingkungan kolam. Catat perkembangan pertumbuhan ikan dan reaksi ikan terhadap pakan yang diberikan. Hal ini dapat membantu dalam mengidentifikasi permasalahan dan mengambil tindakan korektif dengan cepat. 8. Masa Panen Tunggu hingga ikan lele mencapai ukuran dan berat yang optimal sebelum melakukan panen. Jangan buru-buru memanen. Hal ini dapat meningkatkan hasil panen yang maksimal dan nilai jual yang lebih tinggi. Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Sedangkan ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.

  • Porang: Terobosan Inovatif untuk Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan

    Porang, sebuah tanaman yang telah menerima dukungan penuh dari pemerintah melalui program pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), kini menjadi salah satu inovasi pertanian yang menjanjikan di Indonesia. Indah Megahwati, Direktur Pembiayaan Pertanian, menyatakan bahwa pengembangan budidaya porang memiliki peran penting dalam membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah, terutama dalam meningkatkan ketahanan pangan dan mengembangkan industri pertanian di negara ini. Tanaman porang ini memiliki keunikan yang sangat menarik. Porang mampu tumbuh subur di berbagai jenis tanah dan kondisi iklim, sehingga bisa menjadi solusi yang menjanjikan dalam mengatasi tantangan lingkungan dalam sektor pertanian. Selain itu, porang memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi. Dengan kandungan serat tinggi, rendah kalori, dan mengandung zat prebiotik, tanaman ini menjadi pilihan yang tepat untuk mendukung gaya hidup sehat dan mengurangi risiko penyakit degeneratif. Program pembiayaan melalui KUR telah mendorong para petani untuk menanam dan merawat porang dengan semangat kolaborasi bersama para pemangku kepentingan. Dukungan pemerintah ini menciptakan momentum bagi pengembangan budidaya porang di Indonesia. Langkah konkret telah diambil untuk memperkuat sektor pertanian dan memberikan pilihan pangan alternatif yang lebih beragam bagi masyarakat. Selain manfaat pangan yang dihasilkan, pengembangan porang juga memiliki dampak besar dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia. Dalam upaya strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, budidaya porang dan pengembangan industri pertanian menjadi bagian integral dari visi ke depan. Dalam kunjungannya ke lokasi panen porang di Singajaya, Garut, Jawa Barat pada Juli lalu, Indah Megahwati menekankan pentingnya kolaborasi dan semangat bersama dalam menyambut masa depan yang cerah. Porang diharapkan menjadi simbol keberhasilan dalam menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan semangat kolaborasi, inovasi porang akan memberikan kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia. Sejak tahun 2021, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menggarap porang sebagai program super prioritas. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) diminta secara khsusu oleh Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan porang, karena nilai ekspornya yang tinggi. Tanaman porang menjadi primadona karena fungsinya yang beragam. Kandungan terbesar berupa glukomanan dapat digunakan sebagai pangan fungsional untuk diet, anti diabetes dan kolesterol, farmasi, media tanam, kosmetik, dan masih banyak manfaat lainnya. Mentan SYL berharap porang bisa menjadi booster baru untuk menjadi pendapatan baru sektor pertanian. “Porang ini sebelumnya adalah komoditas di kehutanan dan tahun lalu kita ambil alih menjadi komoditas binaan Kementerian Pertanian. Alhamdulillah setelah kita ambil alih terjadi peningkatan budidayanya, seperti porang ini dari luas tanam semula 19 ribu hektar naik jadi 47 ribu hektar,” ujar SYL dikutip dari pertanian.go.id.

  • Udara Panas: Tanaman Tetap Butuh Pupuk, Begini Triknya

    Musim panas adalah saat yang kritis bagi tanaman, karena suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah dapat menyebabkan stres pada pertumbuhan tanaman. Pemupukan yang efisien menjadi sangat penting pada musim ini, karena tanaman memerlukan nutrisi yang mencukupi untuk tetap sehat dan produktif. Nutrisi yang tepat dapat membantu tanaman mengatasi stres panas, meningkatkan ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit, serta meningkatkan produksi dan kualitas hasil panen. Selain itu, pemupukan yang efisien juga dapat mengurangi pemborosan sumber daya dan dampak negatif terhadap lingkungan, karena tanaman akan lebih efisien dalam menggunakan pupuk, air, dan energi. Musim panas adalah tantangan bagi para petani dan pecinta berkebun. Panas yang ekstrem dapat berdampak negatif pada pertumbuhan tanaman, menyebabkan tanaman menjadi kering dan stress. Di bawah sinar matahari yang menyengat, tanaman membutuhkan asupan nutrisi yang cukup agar tetap sehat dan produktif. Oleh karena itu, pemberian pupuk yang tepat pada musim panas menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tanaman. Berikut adalah beberapa trik untuk memberi pupuk yang efektif pada musim panas: 1. Pilih Pupuk yang Sesuai: Pupuk memiliki berbagai macam formula dan kandungan nutrisi yang berbeda. Pilihlah pupuk yang sesuai dengan jenis tanaman dan kebutuhan nutrisi mereka. Misalnya, pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi cocok untuk tanaman daun, sedangkan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium tinggi lebih baik untuk tanaman berbunga dan berbuah. 2. Pupuk Cair: Pupuk cair seringkali lebih mudah diserap oleh tanaman dibandingkan pupuk granul atau bubuk. Pupuk cair dapat diberikan melalui penyiraman langsung atau penyemprotan pada daun tanaman. Dengan memberikan pupuk cair, tanaman dapat lebih cepat mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan menjadi lebih tahan terhadap stres panas. 3. Pupuk Organik: Pupuk organik merupakan pilihan yang baik untuk memberi nutrisi pada tanaman di musim panas. Pupuk organik tidak hanya menyediakan nutrisi penting, tetapi juga membantu meningkatkan kesuburan tanah dan keseimbangan ekosistem di dalamnya. Kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau adalah beberapa contoh pupuk organik yang dapat digunakan. 4. Pupuk Pelepasan Lambat: Pupuk pelepasan lambat adalah jenis pupuk yang secara bertahap melepaskan nutrisi ke dalam tanah selama periode waktu tertentu. Dengan demikian, tanaman mendapatkan asupan nutrisi secara konsisten dan berkelanjutan. Pupuk pelepasan lambat sangat cocok untuk musim panas karena dapat mengurangi risiko kekurangan nutrisi pada tanaman akibat penguapan dan hilangnya nutrisi akibat sinar matahari. 5. Frekuensi Pemupukan: Di musim panas, tanaman cenderung membutuhkan lebih banyak nutrisi karena proses pertumbuhan yang lebih aktif. Oleh karena itu, lakukan pemupukan lebih sering dan sesuai dengan rekomendasi dosis pupuk yang dianjurkan untuk tanaman tersebut. 6. Jangan Pemupukan Berlebihan: Meskipun tanaman membutuhkan lebih banyak nutrisi di musim panas, hindari pemupukan berlebihan. Pemupukan berlebihan dapat menyebabkan akumulasi garam dalam tanah dan merusak keseimbangan nutrisi di dalamnya. 7. Waktu Pemupukan yang Tepat: Hindari memberi pupuk pada saat cuaca terlalu panas atau saat tanah dalam kondisi kering. Sebaiknya berikan pupuk pada pagi hari atau sore hari ketika suhu lebih rendah dan tanah lebih lembab. 8. Perhatikan Kondisi Tanaman: Perhatikan respons tanaman terhadap pemupukan. Jika terlihat ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan nutrisi, sesuaikan dosis dan frekuensi pemupukan.

  • Strategi Pengendalian Hama di Musim Kemarau Agar Tanaman Tetap Sehat

    Di musim kemarau, ketika sinar matahari yang menyengat dan kelembaban udara menurun, tanaman menjadi lebih rentan terhadap serangan hama. Beberapa hama tanaman mulai berkembang biak dengan cepat dan menyebar dengan mudah. Hama-hama ini dapat menyerang berbagai jenis tanaman, dari tanaman pangan hingga tanaman hias. Kutu putih, ulat grayak, belalang, tungau merah, ulat bulu, dan penggerek batang adalah beberapa contoh hama tanaman yang sering muncul di musim kemarau. Pentingnya mengenali jenis-jenis hama ini dan mengamati tanda-tanda serangan sejak dini menjadi kunci dalam pengendalian yang efektif. Metode pengendalian hayati, penggunaan pestisida nabati, dan pengaturan sistem irigasi yang tepat dapat menjadi solusi untuk mengatasi hama-hama ini. Hama yang tidak dikendalikan dengan baik dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman dan tentu saja akan mengurangi hasil panen. Oleh karena itu, penting bagi para petani dan berkebun untuk memiliki strategi pengendalian hama yang efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama di musim kemarau: 1. Pengamatan dan Pemantauan: Lakukan pengamatan dan pemantauan secara rutin pada tanaman. Perhatikan adanya tanda-tanda serangan hama, seperti daun yang menguning, lubang-lubang pada daun, atau serangga yang terlihat berada di sekitar tanaman. Dengan melakukan pemantauan, Anda dapat mendeteksi hama sejak dini dan mengambil tindakan yang tepat. 2. Penerapan Pola Tanam dan Rotasi Tanaman: Pola tanam dan rotasi tanaman dapat membantu mengurangi risiko serangan hama. Usahakan untuk tidak menanam tanaman yang sama di lahan yang sama setiap musim. Rotasi tanaman membantu mengganggu siklus hidup hama dan mengurangi potensi penyebaran hama dari satu tanaman ke tanaman lainnya. 3. Penggunaan Varietas Tahan Hama: Pilih varietas tanaman yang tahan terhadap hama yang umum di musim kemarau. Beberapa tanaman telah dikembangkan dengan sifat ketahanan terhadap serangga tertentu. Pilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan hama yang ada di wilayah Anda. 4. Pemanfaatan Predator Alami: Beberapa hama memiliki musuh alami yang dapat membantu mengendalikan populasi hama secara alami. Predator alami seperti burung pemangsa, kumbang pemakan hama, dan laba-laba predator dapat membantu mengurangi jumlah hama pada tanaman. Untuk mendukung keberadaan predator alami, perhatikan keberadaan habitat alami mereka di sekitar area pertanian atau kebun Anda. 5. Penggunaan Pengendalian Hayati: Pengendalian hayati adalah teknik pengendalian hama yang menggunakan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, atau virus, sebagai agen pengendalian. Pengendalian hayati aman untuk lingkungan dan manusia serta efektif dalam mengendalikan populasi hama. 6. Penggunaan Perangkap dan Penghalang Fisik: Penggunaan perangkap dan penghalang fisik, seperti jaring perangkap dan jala penutup, dapat membantu mengurangi akses hama ke tanaman. Perangkap dapat menarik hama dan menjebak mereka sehingga dapat dikendalikan dengan lebih mudah. 7. Penggunaan Pestisida Nabati: Pestisida nabati adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti ekstrak tumbuhan. Penggunaan pestisida nabati dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada pestisida kimia sintetis.

  • Kelompok Tani Muda Wonosobo Sukses Beternak Domba hingga 250 Ekor

    Di tengah kemajuan sektor pertanian di Indonesia, terdapat kisah inspiratif tentang kelompok tani muda yang sukses dalam beternak domba di daerah Wonosobo, Jawa Tengah. Seorang pemuda bernama Miftah Farit bersama teman-teman kelompok taninya berhasil mengelola kurang lebih 250 ekor domba. Mereka membentuk kelompok tani yang tergabung dalam Young Farm Wulungsari, di mana dalam Sensus Pertanian 2023 tergolong dalam kategori Usaha Pertanian Lainnya (UTL). Usaha Pertanian Lainnya (UTL) adalah jenis usaha pertanian yang bukan dimiliki oleh perorangan maupun perusahaan pertanian. UTL didirikan atas dasar kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan sumber daya, serta keakraban antaranggotanya. UTL dapat berupa berbagai bentuk entitas, seperti kelompok tani, pondok pesantren, kantor pemerintah, dan sejenisnya. Pada kasus kelompok tani Young Farm Wulungsari, anggota kelompok tersebut bersatu untuk mengelola usaha pertanian bersama, khususnya dalam beternak domba, di suatu lahan yang sama. Hasil dari beternak domba tersebut kemudian sebagian atau seluruhnya dijual atau ditukar untuk memperoleh penghasilan. Keberhasilan kelompok tani Young Farm Wulungsari di bidang beternak domba menunjukkan bahwa melalui kolaborasi dan kesamaan visi, kelompok tani dapat mencapai kesuksesan dalam mengelola usaha pertanian. Semangat kewirausahaan dan semangat berkolaborasi antaranggota kelompok membawa manfaat baik bagi masyarakat setempat maupun sektor pertanian secara keseluruhan. Semoga kisah sukses kelompok tani Wonosobo ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda dan petani lainnya untuk berkontribusi dalam pengembangan pertanian Indonesia.

  • Tips Menanam Sayuran di Musim Kering, Jangan Sampai Salah Cara

    Kelembaban tanah yang tidak terjaga menjadi salah satu penyebab tanaman kurang sehat saat menanam di musim kemarau. Kendala ini terjadi akibat volume air yang rendah saat musim kering tersebut. Musim kering memang menjadi tantangan tersendiri bagi para petani dan berkebun. Terutama untuk tanaman jenis sayur. Iklim yang kering dan cuaca yang panas dapat menyulitkan pertumbuhan tanaman sayuran. Tanaman jenis sayuran memang butuh perawatan ekstra, khususnya dalam hal pengairan. Telat sehari menyiram, hasilnya tanaman Anda bisa kering dan mati. Apalagi di daerah yang cuacanya sangat panas. Nah, berikut kami rangkumkan beberapa tips dan cara merawat tanaman sayur di musim kering yang panas dan ketersediaan air terbatas. 1. Pilih Sayuran yang Tahan Kekeringan: Pilihlah varietas sayuran yang tahan terhadap kekeringan. Beberapa contoh sayuran yang tahan kekeringan adalah cabai, tomat, terong, bayam, dan kangkung. Sayuran-sayuran ini memiliki adaptasi yang lebih baik terhadap kondisi kering dan panas. 2. Lakukan Penyiraman yang Tepat: Meskipun musim panas, tetap lakukan penyiraman secara teratur dan tepat pada waktu yang tepat. Pilih waktu penyiraman pagi atau sore hari ketika suhu lebih rendah dan penguapan air lebih sedikit. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik sehingga air tidak tergenang dan dapat mencukupi akar tanaman. 3. Gunakan Mulsa: Mulsa berfungsi sebagai lapisan penutup tanah yang membantu menjaga kelembaban dan mengurangi penguapan air. Gunakan mulsa organik, seperti jerami atau serbuk gergaji, untuk menutupi permukaan tanah di sekitar tanaman. Ini akan membantu menjaga suhu tanah tetap sejuk dan mengurangi kehilangan air melalui penguapan. 4. Pemanfaatan Hidroponik atau Irigasi Tetes: Dalam musim kering, metode berkebun hidroponik atau irigasi tetes dapat menjadi pilihan yang lebih efisien untuk menanam sayuran. Metode ini memungkinkan Anda untuk mengatur suplai air secara lebih akurat dan efisien untuk setiap tanaman. 5. Gunakan Pupuk Organik: Pupuk organik membantu meningkatkan kualitas tanah dan ketersediaan nutrisi untuk tanaman. Pilih pupuk organik yang sesuai dengan tanaman sayuran Anda dan gunakan sesuai petunjuk. 6. Lindungi dari Sinar Matahari Langsung: Selama musim kering, suhu yang sangat panas dapat merusak tanaman. Lindungi tanaman dari sinar matahari langsung dengan memberikan naungan atau menanam sayuran di tempat yang teduh. 7. Jaga Kebersihan Tanaman: Jaga kebersihan tanaman dan sekitarnya dari gulma dan hama. Gulma dapat bersaing dengan tanaman untuk air dan nutrisi, sementara hama dapat merusak tanaman yang sudah lemah akibat kekeringan. 8. Pantau Secara Teratur: Perhatikan tanaman Anda secara teratur untuk mendeteksi tanda-tanda kekurangan air atau gejala lain yang mungkin timbul akibat musim kering. Tanggapi dengan cepat dan tepat untuk mengatasi masalah tersebut. 9. Jaga Kadar Kelembaban di Lingkungan: Selain menyiram tanaman, Anda juga dapat menjaga kelembaban di lingkungan sekitar dengan menyemprotkan air atau meletakkan wadah air di sekitar tempat berkebun.

  • Program Baru Kementan Tekan Impor Kentang untuk Potato Chips

    Untuk mengurangi tingkat ketergantungan impor kentang, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura menggulirkan program kemitraan produksi benih kentang industri antara petani champion dengan industri sekali produsen sekaligus offtaker. Program kemitraan ini ditargetkan akan mampu dipenuhi oleh petani dalam negeri, mengingat impor kentang untuk bahan baku industri potato chips pada tahun 2022 lalu mencapai 74.000 ton baik dalam bentuk benih maupun segar. Selama ini, sebagian besar bahan baku kentang olahan terutama potato chips dan french fries masih diimpor dari berbagai negara seperti Perancis, India, Jerman, Australia dan Amerika Serikat. Adapun untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional, telah dapat dipenuhi dengan produksi nasional yang saat ini mencapai 1,4 juta ton. Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, tahun 2023 dimulai penanaman 120 hektare kentang varietas Chitra kelas G2 di lahan seluas 70 hektare di Sembalun Lombok Timur, juga 50 hektare di Ngablak dan Pakis Kabupaten Magelang. Seluruh hasil panen kentang itu, ujar Prihasto, akan diserap oleh PT Indofood dan PT Calbee Wings selaku offtaker untuk dijadikan calon benih G3. Baca juga: Kementan Imbau Petani Berhenti Gunakan Pupuk Kimia Berlebihan Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan Lebih lanjut, Prihasto menjelaskan bahwa petani menanam dari benih G2 di mana hasil panennya diserap untuk disimpan dan diproses oleh offtaker sebagai calon benih G3. "Benih G3 inilah yang nantinya akan dibagikan lagi ke petani plasma Indofood dan Calbee untuk ditanam yang hasilnya akan diserap kembali oleh industri sebagai bahan baku olahan keripik atau chips," ungkapnya. Selama ini, pihak industri menjalin kemitraan tanam dengan petani lewat benih setara G3 asal impor. "Bahkan bahan baku kentangnya pun juga impor. Ini yang akan kita ubah, agar ketergantungan terhadap benih dan bahan baku segar untuk industri olahan keripik kentang atau chips ini bisa kita kurangi secara bertahap," paparnya. Untuk merealisasikan program ini, Kementan memberikan bantuan paket benih kentang varietas Chitra G2 beserta sarana produksinya kepada kelompok tani yang dikoordinir oleh Petani Champion. Dari luas area tanam 120 hektare di Lombok Timur dan Magelang, diharapkan bisa dihasilkan kentang calon benih G3 sebanyak 1.800 ton. Selanjutnya benih G3 akan ditanam petani plasma untuk menghasilkan kentang bahan baku chips. Apabila skema tersebut berjalan terus menerus, ketergantungan terhadap impor akan bisa dikurangi. Program kemitraan ini mendapatkan apresiasi dari pelbagai pihak. Di antaranya adalah petani champion kentang Sembalun Lombok Timur Nurdin Azis karena Kementan berinisatif untuk melibatkan petani dalam upaya mengurangi impor kentang bahan baku industri.

  • 4 Pesan Motivasi SYL untuk Petani Milenial dalam Sarasehan Local Champion 2023 di Makassar

    Sarasehan Petani Milenial Local Champion 2023 usai digelar di Makassar, Sulawesi Selatan. Kegiatan itu antara lain mempertemukan petani milenial dan dunia usaha. Puncak kegiatannya dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Jumat (21/7/2023). Kegiatan sarasehan ini dihadiri oleh 500 orang Petani Milenial dan 200 orang dari mahasiswa Polbangtan dan tamu undangan. Pelaksanaan sarasehan ini adalah kali kedua setelah sebelumnya digelar pada tahun 2022. Di hadapan ratusan peserta, SYL menyampaikan beberapa pesan penting terkait kebijakan pembangunan agraria, ketahanan pertanian dalam menopang ekonomi bangsa, serta kolaborasi petani milenial. Berikut, kami rangkumkan empat pernyataan penting SYL saat berbicara di hadapan peserta Sarasehan Petani Milenial di Makassar: 1. Menjadi Petani Adalah Pilihan yang Tepat SYL mengajak anak-anak muda Indonesia untuk berperan aktif dalam mengembangkan sektor pertanian. Terbukti dalam empat tahun terakhir, pertanian telah menjadi penopang utama dan pilar dalam menghadapi berbagai tantangan global. "Anak-anakku, kalian yang menggeluti pertanian telah berada di jalur yang benar, terutama untuk masa depan kalian dan masa depan negeri ini. Menjadi petani itu hebat dan keren, dan kita telah membuktikannya dalam empat tahun terakhir," ucap SYL. 2. Kolaborasi dan Konektivitas Ciptakan Peluang Usaha "Kolaborasi menjadi kata kunci model bisnis pertanian. Kita sudah tidak bicara wilayah, seperti Jawa, Sulawesi atau Kalimantan, tapi global. Jadi sangat penting konektivitas antar kalian (peserta sarasehan) untuk membangun ekosistem," tutur mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu. SYL berharap sarasehan ini dimanfaatkan oleh para peserta (petani milenial) dengan berkolaborasi antar sesama mereka dan dengan dunia usaha. 3. Hidup Tenang Menjadi Petani SYL mengakui mengurus pertanian mungkin tidak akan membeli kemewahan, tapi mendapatkan ketenangan. "Kalian akan tenang, tetap bisa makan dan hidup berkecukupan. Kalian di sini sudah di tempat yang benar untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Pertanian itu menguntungkan, pertanian itu tidak kotor itu citra dahulu, kalian yang bikin pertanian itu keren dan menguntungkan," kata politisi Partai NasDem itu. 4. Petani Milenial Itu Anak Muda Militan SYL mengatakan ciri-ciri petani milenial adalah militan, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan menguasai teknologi dan mempunyai jejaring yang luas. Hal ini sejarah dengan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern.

bottom of page