Search Results
328 results found with an empty search
- Tips Menyimpan Sayur Tetap Segar tanpa Kulkas
Sayur memang lebih enak diolah dalam keadaan segar. Masalahnya, usia sayur sangat terbatas, tidak seperti usia buah yang lebih tahan lama. Untuk itu perlu cara khusus untuk menyimpan sayur agar tetap segar. Lemari es atau kulkas memang merupakan tempat yang paling cocok untuk mempertahankan usia kesegaran sayur. Namun kondisi tidak selalu baik, terkadang ada kalanya listrik padam. Nah lantas, bagaimana caranya menyimpan sayur agar tahan lama tetapi tidak menggunakan mesin pendingin? Simak tips berikut ini: Jangan dicuci Jenis sayur seperti kangkung, bayam, sawi atau pakcoi akan lebih tahan lama jika disimpang dengan cara merendam bagian akar ke dalam air. Jadi, jika Anda membeli jenis sayuran tadi, dan tidak buru-buru untuk dimasak, jangan dicuci dulu ya. Namun, jika mendapatkan sayur-sayur itu sudah tidak ada akarnya, maka jangan buru-buru dicuci kalau tidak mau langsung diolah. Sayuran akan lebih cepat membusuk kalau daunnya terkena air. Makin segar makin baik Semakin segar sayur, semakin tahan lama. Maka, jika Anda ingin sayur yang dibeli tahan lama, carilah sayur yang paling segar. Pilih sayur tidak pucat, tidak ada bagian daun yang menguning, dan tidak ada goresan atau cacat. Selain itu, sayur yang lebih segar juga memiliki kandungan vitamin lebih tinggi. Nah, sayur yang segar ini pastinya akan menambah usia kesegarannya. Dengan begitu, Anda tidak perlu langsung mengolah sayur saat baru beli. Potong bagian yang busuk dan kering Jika ada bagian sayur yang sudah membusuk atau kering, segera dipotong dan dibuang. Karena kondisi itu akan menular ke bagian lainnya. Selain memisahkan bagian yang busuk, kamu juga perlu memisahkan sayur yang sudah layu dengan yang masih segar. Agar sayur yang masih segar tidak terkontaminasi. Manfaatkan paper towel Melapisi sayuran hijau menggunakan paper towel akan menambah usia kesegaran sayur karena akan menyerap kelembaban dengan lebih baik lagi. Kondisi yang lembap tentu akan membuat usia sayur makin pendek. Jauhkan dari paparan matahari Sayur yang daunnya lembek seperti kangkung, sawi atau bayam akan mudah menguning jika terkena paparan sinar matahari. Hal itu akan membuat usia kesegaran sayur tidak bertahan lama. Selain itu, jenis umbi-umbian seperti kentang dan ketela juga lebih baik dijauhkan dari sinar matahari karena akan menimbulkan jamur. Jauhkan dari tempat lembap Jenis umbi-umbian seperti kentang, wortel, ketela atau singkong akan mudah ditumbuhi jamur jika diletakkan di tempat yang lembap. Dengan begitu, otomatis usia kesegarannya tidak bisa lama. Maka carilah tempat yang kering. Tapi ingat, tempat kering yang dimaksud ini bukan juga diletakkan di bawah terik matahari, karena ini juga akan mengurangi kesegarannya.
- Kelompok Tani Jogja Kembangkan Budidaya Lele Cendol Program Dinas Pertanian
Kelompok Tani Suryo Farm di Kelurahan Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron, Jogjakarta membudidayaan ikan lele dalam lahan yang terbatas dengan memanfaatkan media drum plastik. Program budidaya ini diberi nama lele cendol. Feri Irawan, Ketua Kelompok Tani Suryo Farm mengatakan budi daya lele cendol merupakan program yang digagas Dinas Pertanian dan Pangan Kota Jogja, Harian Jogja melaporkan. Dalam program ini, anggota kelompok tani menerima sarana produksi untuk budidaya lele, berupa 30 drum plastik kapasitas 200 liter, 4.800 bibit lele ukuran 5-7 cm yang diberikan secara terpisah dalam dua periode, serta alat filtrasi. Terbatasnya lahan di wilayah perkotaan disadari betul oleh Feri. Menurut dia, program lele cendol ini menjadi solusi budi daya ikan di perkotaan. Dengan adanya program ini, warga mendapatkan pemberdayaan dan bisa menambah pendapatan. Dalam kelompok tani tersebut, ada 34 anggota yang secara bersamaan membudidayakan lele mulai dari pembibitan, pembesaran hingga pemijahan. Lele dapat dipanen dalam kurun waktu sekitar 2,5 bulan. Hasil panen sebagian dikonsumsi penduduk setempat dan sebagian lainnya dijual. Ia mengatakan, “Setelah adanya kegiatan ini, teman-teman tahu dan punya kegiatan untuk rutinitas pemberian pakan, pengenalan penyakit ikan lele, dari siklus pertumbuhan ikan lele.” Anggota Kelompok Tani Suryo Farm sekarang membudidayakan ikan wader untuk dijadikan bahan dasar makanan olahan. Selain itu, ada pula ikan sidat dan ikan gabus yang sedang dikembangkan. “Ke depannya kami ingin membuat kerja sama, mungkin bagian pemasaran dan iklan.” kata Feri.
- Sukses Budidaya Emas Hijau, Petani Milenial Sukabumi Ekspor Vanili ke Luar Negeri
Vanili (vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang umum digunakan sebagai pengharum makanan. Ia kini menjadi penyedap rasa paling populer di dunia. Selain karena rasanya, aroma vanili juga menenangkan. Bubuk vanili dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Ekstraknya inilah yang digunakan sebagai rempah dalam berbagai makanan dan minuman. Tanaman vanili pertama kali dikenal oleh orang-orang Indian di Meksiko. Daerah asal tanaman ini adalah Panili atau Perneli. Ada tiga varian vanili yang umumnya dibudidayakan, yaitu planifolia, pompona dan black tahiti. Petani Indonesia biasanya membudidayakan vanili varian vanilla planifolia. Harga vanili di Indonsia sangat fantastis. Dengan harga yang mencapai 5-6 juta rupiah per kilogram, tidak salah bila ia disebut-sebut sebagai emas hijau. Harga vanili yang sangat menggiurkan ini bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi generasi milenial. Inilah yang ditangkap oleh Riady dan Abdullah asal Sukabumi Jawa Barat ketika memutuskan untuk menggeluti budidaya vanili dalam kelompok tani Riady Vanilla & Abdullah sejak tahun 2017. Harga vanili sangat mahal karena membutuhakn proses pengolahan yang rumit dan memakan waktu lama. Untuk mengeluarkan kandungan vanilin dengan aroma dan rasanya yang khas, buah vanili harus melewati proses pengeringan. Pemrosesan memakan waktu berbulan-bulan untuk keluar aroma yang diinginkan. Itu meliputi pengeringan awal, pembungkusan untuk mengeluarkan cairan, dan kembali menjalani penjemuran, penyekapan, dan penyimpanan dalam hitungan bulan. Bisnis Menggiurkan Budidaya Vanili Budidaya vanili terbilang cukup terbatas, karena tanaman ini hanya bisa dikembangkan di negara dengan iklim tertentu semisal Indonesia. Budidaya vanili juga masih minim kompetitor sehingga tidak berdampak pada perang harga di pasaran. Bagi Riady, vanili mempunyai potensi besar untuk dikembangkan. Dengan proses pasca panen yang depat, vanili bisa mendatangkan keuntungan yang lebih besar. “Salah satu motivasi saya mengembangkan vanili karena sebagai rempah termahal (disebut emas hijau) setelah Safron membuat harga vanili Internasional terutama dalam bentuk kering sangat stabil," kata Riady dikutip dari mediaperkebunan.id Riady bersama Abdullah mengaku sudah dapat merasakan keuntungan harga vanili walau dengan trial and error pasca panen yang cukup lama. Dia pernah menjual vanili ke hotel bintang 5 di Jakarta, cafe dan bakery, bahkan mengekspor vanili sebanyak 50 kg ke luar negeri seperti Singapura, Jepang, Thailand, Amerika Serikat dan Belanda. Dia berharap hasil vanili dapat lebih berkualitas dan citra vanili Indonesia semakin positif di pasar global, dan petani vanili semakin sejahtera. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah mengatakan, potensi vanili cukup besar dan perlu memperhatikan strategi pasar yang tepat. Di antaranya memperhatikan mutu dan kemasan produk agar dapat bersaing di pasar global, serta memanfaatkan e-commerce atau digital marketing platform. Saat ini, harga vanili basah berada di kisaran Rp 200-300 ribu per kg, sedangkan vanili kering kualitas biasa atau asalan mencapai Rp 1-3 juta per kg tergantung mutu grading. Bila sudah memiliki kualitas ekspor, harganya bisa mencapai RP 5- 7 juta per kg. Sebagai emas hijau perkebunan Indonesia, Kementerian Pertanian terus mendorong generasi muda agar terjun bekerja di sektor pertanian dan perkebunan yang semakin dilirik pasar global.
- Tumpangsari, Tips Multitanam untuk lahan sempit
Tumpangsari merupakan sistem tanam yang sudah sejak dahulu dipraktekkan masyarakat petani Indonesia. Prinsip utamanya adalah memadukan dua tanaman untuk menjadi tanaman induk dan tanaman tumpang. Rotasi dua jenis tanaman dalam sistem tanam tumpang sari mampu mengoptimalkan pengolahan lahan dan meningkatkan hasil produksi. Setidaknya ada dua manfaat tumpangsari dalam pertanian, pertama untuk menunjang produksi pertanian dan pemanfaatan lahan tersisa, serta meningkatkan pertumbuhan tanaman utama. Dua hal ini dapat diraih sekaligus dengan mengaplikasikan teknik multitanam ini. Istilah tumpangsari sendiri sudah dikenal lama di dunia pertanian Indonesia. Semula teknik penanaman ini hanya bertujuan untuk memanfaatkan lahan kosong di sela-sela tanaman utama. Namun, seiring perkembangan ilmu pertanian, sistem tumpangsari ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman utama karena menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan tanah. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis tanaman dapat bersanding dengan semua jenis tanaman. Karena ada karakter tertentu pada tanaman yang jika disandingkan justru menghambat pertumbuhan tanaman. Sebagai contoh, tanaman bawang-bawangan tidak bisa disandingkan dengan kacang-kacangan. Ini disebabkan karena zat aliin dalam akar bawang tidak membuat bakteri rhizobium tidak mau singgah di akar kacang. Kondisi tersebut dapat membuat pertumbuhan tanaman kacang-kacangan terganggu. Lantas, apa saja tanaman yang cocok disandingkan dengan tanaman lainnya untuk mendapat manfaat yang lebih baik lagi? Berikut adalah beberapa contoh tanaman yang dapat disandingkan dengan tanaman lain dalam teknik tumpangsari. Bawang-bawangan Tanaman bawang-bawangan dapat disandingkan dengan wortel, tomat, tanaman buah, sayuran daun, dan mawar. Manfaatnya dapat menghalau aphid, kumbang, lalat dan penggerek batang. Tanaman bawang-bawangan ini tidak cocok jika disandingkan dengan tanaman kacang-kacangan karena akan menghambat pertumbuhan karena mencegah melekatnya bakteri rhizobium ke bintil akar. Buncis Tanaman buncis dapat disandingkan dengan jagung, bayam, bit, lobak dan mentimun. Dengan manfaat menyediakan unsur N dalam tanah, menghalau kumbang parasit. Tanaman buncis tidak bisa disandingkan dengan, kubis, sawi, tomat, merica, dan bawang-bawangan karena akan menjadikan rentan penyakit lantaran menyediakan terlalu banyak unsur N. Jagung Tanaman jagung dapat disandingkan dengan tanaman kacang-kacangan. Ini akan menghalau hama yang terbang rendah seperti aphid, kutu putih, dan mealy bugs, juga menjadi tambatan sulur. Kacang tanah Kacang tanah cocok disandingkan dengan jagung, labu dan sayur. Karena akan bermanfaat membantu unsur N dalam tanah sehingga dapat membantu pertumbuhan kacang. Kemangi Tanaman kemangi dapat disandingkan dengan tomat, asparagus dan merica. Ini akan bermanfaat untuk menghalau lalat, kumbang perusak dan nyamuk. Menarik kupu-kupu membantu penyerbukan, membuat tomat lebih renyah dan kering. Kemangi tidak cocok disandingkan dengan daun minggu Ruta graveolens dan daun saga Salvia officinalis. Karena akan mempengaruhi rasa hasil panen tanaman utama.
- Olah Limbah Jadi Pupuk Organik, PT Widodo Makmur Perkasa Kembangkan Ekonomi Sirkular
Di tengah harga pupuk kimia yang tinggi, banyak kalangan mulai berpikir untuk beralih menggunakan pupuk organik. Kandungan unsur hara yang ada dalam pupuk kandang, mampu menunjang kesuburan lahan pertanian, dan tidak kalah dengan pupuk kimia. Langkah agronomis, ekonomis dan ramah lingkungan ini sudah dijalankan oleh PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga ekonomi sirkular jangka panjang. PT Pasir Tengah, salah satu anak usaha WMPP memanfaatkan inovasi tekonologi untuk mengolah kotoran sapi dan unggas menjadi bahan pupuk material yang kaya manfaat. Sesudah diolah menjadi pupuk organik, kotoran ternak akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pupuk internal perusahaan dalam budidaya tanaman hijau bahan pakan ternak. Penghematan secara ekonomis betul-betul dapat dirasakan oleh PT Pasir Tengah setelah menjalankan inovasi ini. Biaya produksi dapat ditekan secara efisien. Perusahaan menerapkan prinsip Reduce, Reuse, Recyle, Recovery, dan Repair (5R) dalam konsep ekonomi sirkuler dengan cara memakai kembali pengolahan limbah kotoran ternak yang hasilnya kemudian dipakai kembali dalam proses produksi. “Perusahaan mencurahkan perhatian dan komitmen yang besar terhadap penerapan praktik-praktik berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular dalam operasional sehari-hari perusahaan,” ujar CEO PT Widodo Makmur Perkasa, Tbk, Mega Nurfitriyana, dilansir dari mediatani.co. Kotoran sapi milik WMPP dikelola secara mandiri di Instalasi Pengolahan Air (IPAL) yang dibangun sesuai ketentuan yang berlaku. Jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dikelola oleh WMPP dengan pihak ketiga. “Semua itu dilakukan agar perusahaan meminimalisir dampak lingkungan dari operasinya,” imbuh Mega. Mega menjelaskan, kotoran ternak perusahaan yang diolah menjadi pupuk organik telah termanfaatkan kembali dengan baik melalui kerjasama dengan petani maupun dalam skala industri. WMPP juga memproduksi pupuk organik dari olahan kotoran unggas. WMPP memiliki Rumah Potong Unggas (RPHU) yang mampu menyembelih 12.000 ekor per jam. Limbah kotoran unggas dari RPHU terbesar di Indonesia merupakan sumber nutrisi tanah yang kaya bagi perusahaan. Pupuk organik yang berasal dari olahan limbah unggas juga disalurkan kepada para petani mitra WMPP, seperti petani sayuran di wilayah Dieng atau Wonosobo Jawa Tengah. “Hampir tidak ada limbah ternak yang tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Mega. WMPP tidak sekadar mengolah kotoran ternak untuk pupuk organik. Pihaknya tengah mengembangkan pengolahan kotoran ternak menjadi Bio-CNG (Biomethane-Compressed Natural Gas) sebagai bagian dari pemanfaatan energi terbarukan. Untuk itu, WMPP akan membangun pabrik pengolahan Bio-CNG di Cianjur Jawa Barat guna mengkonversi limbah kotoran sapi dan pengolahan daging menjadi bahan bakar dengan kapasitas hingga 300 ton per hari. Pihak WMPP bekerja sama dengan akademisi terkemuka di bidang peternakan dan pertanian, untuk melakukan riset biopelet yang berpotensi menjadi bahan bakar terbarukan lainnya. “Diharapkan, bahan bakar terbarukan ini dapat menggantikan batu bara ke depannya. Kami juga berharap semua inisiatif ekonomi sirkuler ini bisa memberikan kontribusi pada pencegahan efek rumah kaca dalam jangka panjang,” papar Mega. Dengan memanfaatkan dan mengolah limbah secara berkelanjutan dan tanggung jawab, perusahaan WMPP telah berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam.
- Peran Pemerintah dalam Mendukung Petani Milenial
Petani milenial diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mensukseskan kemajuan sektor pertanian nasional. Petani milenial dianggap mampu memajukan pertanian melalui pemanfaatan teknologi. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan sebanyak 1 juta petani milenial setiap tahun. Target ini sesuai dengan road map pembangunan sumber daya manusia sektor manusia. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi optimistis jika setiap tahun dapat menghasilkan 1 juta petani muda, maka Indonesia akan semakin maju. "Jika ini terlaksana, maka kami yakin, Indonesia ke depan akan makmur," ujar Dedi saat menghadiri Jambore Nasional Petani Milenial di Kawasan Cibodas, Cianjur, Jumat (18/10). Dedi melanjutkan, sektor pertanian merupakan menjadi prioritas pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional. Sektor pertanian juga disebut mempunyai peluang besar di kancah global. Untuk mempercepat agenda besar tersebut, pertanian Indonesia harus didukung oleh SDM unggul di bidang pertanian yang mampu berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. “Ke depan petani milenial harus mampu merefleksikan semangat kebangkitan dan kejayaan negara agraris sebagai jalan dan upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” kata dia. Dedi menambahkan, Kementerian Pertanian melalui berbagai perangkat kerjanya sejak lima tahun terakhir sudah menerapkan mekanisasi teknologi untuk menggenjot produksi. Penerapan ini mulai membuahkan hasil, di mana ekspor pertanian Indonesia meningkat secara signifikan. "Bukan hanya itu saja, PDB pertanian kita juga meningkat, inflasi terkendali dan banyak capaian lain yang dibangun melalui mekanisasi. Karena itu, pemerintah berharap petani Milenial mampu mengimplementasikan keilmuan dan kemampuannya untuk kejayaan pertanian Indonesia." imbuhnya.
- Mentan SYL Dorong Coklat Lokal Tembus Pasar Global
Produksi coklat dalam negeri sangat besar, tak kalah dengan produk-produk coklat di luar negeri. Di Jawa Timur saja, produksi coklat banyak dikembangkan oleh kelompok tani dan UMKM di berbagai daerah, seperti Vicco Jawa Heritage di Jember, Glen Choco / Doesoen Kakao di Banyuwangi dan Madcho di Madiun. Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan perlu upaya bersama untuk mendekatkan UMKM pertanian agar bisa menembus pasar global karena Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 dunia, dengan potensi pertaniannya yang cukup besar. Itu diungkapkan Mentan SYL saat melakukan pertemuan dalam rangka kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan hotel-hotel di bawah Accor Group untuk bisa memasarkan produk cokelat dalam negeri menembus pasar perhotelan. “Apa yang kita lakukan hari ini adalah bukti bahwa Indonesia adalah negara ke-4 terbesar, kita punya 27ribu pulau, masyarakat kita hampir 280 juta jiwa, ini bagian dari upaya kita bersama dalam mendekatkan UMKM Pertanian pada kebutuhan global,” kata Mentan SYL di Atrium Tunjungan Plaza, Surabaya, Kamis (15/2/2023). Menurut dia, potensi besar pertanian Indonesia tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada upaya-upaya besar bersama antara pemerintah pusat, daerah dan industri agar produk-produk turunan pertanian bisa menembus pasar yang lebih luas lagi. “Ini merupakan bagian dari upaya-upaya kita untuk mengkanalisasi berbagai potensi yang ada di Indonesia, pertanian kita membutuhkan ruang-ruang untuk bisa berakselerasi lebih kuat dan masif, dan ini membutuhkan tangan-tangan kita semua,” kata politisi Partai NasDem itu. Pada kesempatan yang sama, Senior Vice President Operations and Government Relations Accor Indonesia & Malaysia, Adi Satria, mengungkapkan bahkan pihaknya bersama Kementan terus berkomitmen dalam memperluas upaya - upaya hilirisasi dari produk - produk pertanian dalam negeri. “Dengan menggunakan produk - produk Indonesia, kami harapkan pada saat yang bersamaan, kerja sama ini juga turut membantu pariwisata yang ada di Indonesia, dengan menggunakan ekosistem dan produk di Indonesia yang bisa kita kembangkan menjadikan produk yang ada di hotel,” jelasnya. Melanjutkan pengembangan kerja sama sektor pertanian dengan accor group, dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Movenpick Hotel Surabaya City dengan sejumlah Kelompok Tani dan UMKM Cokelat yang berada di Jawa Timur seperti Glen Choco / Doesoen Kakao (Banyuwangi), Vicco Java Heritage (Jember), Madcho (Madiun), Tigco (Trenggalek), Moodco Fine Chocolate (Batu), Cokelat Majapahit (Mojokerto), Korte (Surabaya). “Jadi ini kita coba dulu di Jawa Timur, karena kita mempunyai beberapa hotel juga di Jawa Timur, dan nanti kita akan perluas ke daerah lain seperti biasa,” tutup Adi.
- Bedda Lotong Karya Mahasiswa Polbangtan Bogor Ini Bisa Bikin Kamu Glowing
Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor berhasil menciptakan produk kosmetik tanpa bahan kimia. Walaupun tidak menggunakan bahan pengawet, produk kosmetik tersebut dapat tahan lama jika disimpan dengan cara yang benar. Produk kosmetik bernama Bedda Lotong itu dikembangkan oleh mahasiswa tingkat 3 Jurusan Pertanian Polbangtan Bogor, yaitu Adalah Rudi Ruswanto, Fahad Hilmy, Hana Rafiyana, dan Hunafa Imania Aditya. Empat mahasiswa tersebut mengembangkan Bedda Lotong menggunakan hasil pertanian yang mereka kelola sendiri. Kosmetik ini sebenarnya adalah pengembangan dari lulur khas Bugis Makassar yang berbahan baku beras ketan hitam. Kunyit. Asam jawa dan rempah rempah pilihan khas Bugis Produk ini dipercaya dapat mencerahkan dan melenturkan kulit sehingga terlihat glowing dan lebih menarik. Kosmetik ini tidak hanya bisa dipakai oleh kaum hawa saja, pria juga bisa memakainya. Proses pembuatan Bedda Lotong ini tergolong sederhana. Hana, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan produk ini membeberkan cara membuatnya. Tahap pertama adalah penyaringan yang memakan waktu kurang lebih satu jam. Kedua adalah tahap penepung. Pada tahap ini beras ketan yang selesai disangrai dihaluskan sehingga beras ketan halus dan menghasilkan bulir scrab. “Kemudian dilanjutkan dengan tahap pencampuran bahan. Semua bahan yang sudah siap (kunyit asam jawa, dan rempah pilihan di campur kemudia di mix, red),” ujar Hana. Setelah produk ini jadi, tahap selanjutnya adalah pengemasan dan penyimpangan. Menurut Hana, proses dari awal hingga akhir hanya memakan waktu satu hari. Setelah itu produk ini siap dipasarkan. Produk ini sekarang sudah bisa dipesan lewat berbagai platform online seperti Instagram dan sejumlah marketplace seperti Shopee. Saat ini, mahasiswa kelompok mahasiswa ini sedang mencari perusahaan yang mau bekerja sama mengembangkan produk ini lebih jauh lagi. Ini merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaring wirausahawan muda lewat program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) lewat Polbangtan Bogor sebagai Project Provider Implementation Unit (PPIU) di Jawa Barat. Program vokasi seperti ini diyakini oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo punya peran penting untuk menghasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur. “Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru. Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian,” ujar Syahrul.
- Yosep Permana, Lulusan Polbangtan Bogor Sukses Kembangkan Pertanian Organik
Yosep Permana, salah satu lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, sukses mengembangkan pertanian organik usai lulus pada tahun 2020 lalu. Ia kini menjabat sebagai manajer Nara Kupu Village (NKV). Yosep mendirikan Nara Kupu Village pada tahun 2019 sebagai usaha yang bergerak di bidang pertanian organik. NKV mempunyai dua lokasi; satu di Sawangan Depok dan satu lagi di Sleman DIY. Karyawan yang dimilikinya sekarang berjumlah 16 orang. Komoditas yang Yosep produksi di Nara Kupu Village adalah jenis tanaman hortikultura seperti Tanaman Selada Keriting, Selada Keriting Merah, Pakcoy, Caisim, Sawi Samhong, Selada Siomak, Pagoda, Bayam, Sawi Putih, Timun, Buncis, Terong Ungu, Kale, Bumbu dapur, Sirih, Daun pandan wangi. Selain itu produksi tanaman sayuran, Nara Kupu Village juga bergerak di bidang peternakan, salah satunya Ternak Ayam Kampung, Ayam Kate, Ayam Cemani, Angsa, Rusa dan lainnya. Yosep memiliki harapan besar Nara Kupu Village dapat merangkup banyak petani muda. “Harapan saya, NKV bisa bermanfaat untuk masyarakat terkhusus petani milenial dalam rangka mendukung regenerasi petani yang berjiwa wirausaha berkelanjutan,” kata dia dilansir dari Antara. Nara Kupu Village memiliki sejumlah program yang sudah berjalan sebagai berikut: Pertama, pertanian sayuran organik yang hasilnya telah masuk pasar Modern Jakarta melalui toko “Sayur Kendal”, dan Tokopedia. Kedua, agroeduwisata pertanian dimana NKV mendidik pemuda untuk memiliki keterampilan dalam mengembangkan pertanian organik. Ketiga, agrikultur. Selain tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan untuk kebutuhan kota Jakarta, NKV juga mengembangkan peternakan ayam dan budidaya ikan untuk menopang kebutuhan resto dan hotel di Jakarta. Kemudian sistem pertanian yang dilakukan di Nara Kupu Village terdiri dua metode. Pertama, Pertanian Sistem Hidroponik dan kedua, menggunakan Sistem On Farm di lahan terbuka. Produksi pertanian di NKV menggunakan 100 persen pupuk organik buatan asli NKV dari bahan-bahan sisa tanaman yang diproduksi NKV, metode Pertanian Hidroponik menggunakan sistem DFT, proses produksi on farm di lahan terbaru teknologi. Memberdayakan Komunitas Pertanian Yosep Permana menggalakkan pemberdayaan komunitas yang bergerak di bidang Pertanian untuk bergabung di Nara Kupu Village. Ia tidak segan mengajak komunitas yang berminat untuk bekerjasama dengan NKV di bidang pertanian berkelanjutan ramah lingkungan yang berintegrasi dengan agroeduwisata pertanian perkotaan. Ia juga mengadakan pelatihan pertanian organik bagi petani milenial untuk menerapkan sistem pertanian organik masa kini. Ia juga mengembangkan Nara Kupu Village sebagai pusat kunjungan warga terbatas untuk wisata agro, memberi makan rusa, angsa, belajar mandiri di perpustakaan dan makan makanan sehat di resto kebun NKV. Nara Kupu Village juga mengembangkan sistem digital market di mana hasil produksi dipromosikan melalui digital market yang akan menciptakan pasar modern di antara stakeholder UMKM. Mulai dari supply bibit ke petani, penanaman berbasis organik sampai dengan pemasaran dan mempertemukan pembeli dari Jakarta dan kota lainnya, digunakan sistem digital marketing yang sudah dirintis dengan nama sayur Kendal Sawangan dan sayur Kendal Jogjakarta. Yosep juga mengadakan pelatihan pertanian organik bagi petani milenial untuk terus mengembangkan dan menerapkan sistem pertanian organik masa kini yang bisa mensejahterakan petani beserta pelaku utama guna mendukung proses pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di memiliki harapan supaya NKV bisa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pemerintah, dalam mendukung proses perubahan guna mengembangkan SDM yang berkualitas. Seperti diketahui, melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian untuk mengembangkan produktivitas dan mencanangkan pertanian dengan tingkat kewirausahaan tinggi. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memiliki komitmen besar dalam menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha. “Polbangtan diharapkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan misi Lulusan Sekolah Vokasi Politeknik Pembangunan Pertanian Kementerian Pertanian,” ujar Mentan Syahrul dikutip dari radarbogor.id.
- Kementan Lepas Ekspor 32 Ton Cengkeh Sulsel ke Qatar
Sebanyak 32 ton komoditas cengkeh produksi petani Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil menembus pasar Timur Tengah. Komoditas cengkeh tersebut diharapkan memicu komoditas lain di Sulsel untuk bisa diekspor ke luar negeri. Ekspor cengeh ke Timteng itu dilepas oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Karantina Pertanian Makassar setelah memenuhi syarat untuk dilalulintaskan sesuai permintaan negara yang dituju. Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir mengatakan, sebelum diberangkatkan menuju Qatar, cengkeh yang dilalulintas melalui Pelabuhan Laut Makassar sudah melalui tahap pemeriksaan kesehatan yang menyatakan bebas dari OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) oleh pejabat Balai Besar Karantina Pertanian Makassar. “Harapan kami dengan adanya ekspor cengkeh ini dapat memberi stimulasi dan trigger bagi para eksportir lain untuk dapat membawa komoditas pertanian di Sulsel menembus pasar Timur Tengah sehingga ekspor komoditas pertanian ke Timur Tengah ini dapat sustainable,” kata Lutfie di Makassar saat melepas ekspor cengkeh ke Qatar, Jumat (10/2/2023). Lutfie berharap ekspor cengkeh tersebut dapat menjadi contoh bagi petani komoditas lainnya di Sulawesi sehingga terstimulasi untuk bisa menembus pasar Timur Tengah. Pemerintah melalui Balai Besar Karantina Pertanian Makassar sendiri terus berupaya untuk dapat terus meningkatkan ekspor komoditas pertanian di Sulsel ke luar negeri. “Kami terus melakukan pendampingan kepada para pengguna jasa salah satunya dengan membuka konsultasi di Klinik Ekspor kami,” terangnya. Selain itu, kata Lutfie, untuk mendorong komoditas pertanian setempat agar bisa tembus ke pasar luar negeri, Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Kementan telah membuka klinik ekspor yang bertempat di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 12. Lewat klinik ekspor ini, petani mendapatkan sejumlah kemudahan. Mulai dari konsultasi tata cara ekspor ke luar negeri, hingga mendapat informasi mengenai syarat yang harus dipenuhi petani agar komoditasnya bisa diekspor ke mancanegara. “Di Klinik Ekspor ini para pengguna jasa tidak hanya dapat melakukan konsultasi mengenai alur pelaporan karantina, tetapi juga mengenai persyaratan ekspor komoditas pertanian,” pungkasnya.
- Mentan SYL Dorong Peternak Kambing Terapkan Model Closed-Loop
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong setiap daerah di Indonesia punya peternakan kambing domba dengan model closed-loop. Peternakan berkelanjutan model ini dapat meningkatkan produktivitas peternak. Dengan begitu, menurut Mentan SYL, ekonomi kerakyatan dapat ditingkatkan karena model peternakan ini mendorong perkembangan agribisnis berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Itu disampaikan saat dirinya mengunjungi Rajendra Farm Peternakan Kambing Domba di Kabupaten Kulonprogo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Selasa (14/2/2023). “Model ini diharapkan dapat menjadi sistem pemberdayaan dan peningkatan skala usaha sekaligus menciptakan ekosistem, sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak yang berdampak pada kesejahteraan peternak,” kata dia. Politisi Partai NasDem ini mengapresiasi kinerja peternak yang tergabung dalam Perserikatan Peternak Kambing Domba Yogyakarta (PPKDY) dalam upaya pengembangan closed-loop Peternakan Kambing dan Domba yang telah dilakukan. Dirinya mendorong agar peternakan seperti ini dapat ditiru peternak di daerah lain. “Model pengembangan peternakan seperti di Rajendra Farm ini sungguh luar biasa dan bisa dijadikan contoh atau Role Model bagi peternak lainnya,” ungkapnya. Menurut dia, kebutuhan kambing dan domba di Indonesia sangat tinggi dan berkontribusi besar memenuhi kebutuhan protein hewani. Selain itu, komoditas ternak ini selalu dibutuhkan masyarakat dalam berbagai kegiatan budaya seperti saat pernikahan hingga kegiatan pemakaman orang meninggal. Kambing dan domba merupakan komoditas yang berorientasi ekspor, untuk itu, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode ini menyebut agar peternakan ini harus memberlakukan model peternakan berkelanjutan. “Sebagai komoditas orientasi ekspor tentunya harus berkelanjutan (sustainable) dengan menerapkan model yang tepat," ucapnya. Mentan SYL berharap peternakan kambing domba model closed-loop ini agar diterapkan ke semua jenis peternakan dan harus mendapat dukungan dari pemangku kebijakan agar model seperti ini makin banyak di Indonesia. “Harapan saya tiap 1 provinsi akan ada model seperti ini, sehingga tercapai kesejahteraan peternak dan ketahanan produk pangan asal ternak di Indonesia” terangnya. Syahrul melanjutkan, Kementan telah menggandeng perbankan agar peternak mendapatkan modal usaha melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya untuk penguatan akses pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam meningkatkan kualitas bibit, akselerasi peningkatan populasi untuk meningkatkan produktifitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi daging nasional. “Silahkan gunakan KUR yang telah difasilitasi oleh pemerintah untuk membantu para peternak khususnya kambing dan domba yang harapannya bisa menjadi booster pada pertanian,” ucapnya. Diketahui, peternakan model closed-loop merupakan konsep peternakan yang dirancang untuk meminimalkan limbah dan meningkatkan efisiensi produksi dengan memanfaatkan limbah yang dihasilkan sebagai input untuk produksi lainnya. Dalam peternakan model closed loop, kotoran hewan dan limbah organik lainnya dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk, biogas, atau bahan baku lainnya untuk produksi energi, pakan, dan produk pertanian lainnya. Dalam sistem closed loop, hampir semua input dan output dihasilkan dan dimanfaatkan di tempat yang sama, sehingga mengurangi dampak lingkungan dan biaya transportasi. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan kesehatan hewan dan kualitas produk yang dihasilkan. Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah menyebutkan, komoditas kambing dan domba punya peran strategis dalam meningkatkan nilai ekonomi. “Kebutuhan ternak domba/kambing hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan kurban semakin meningkat, dan disisi lain potensi ekspor domba/kambing juga sangat tinggi. Ekspor kambing dan domba hidup dan hasil-hasilnya tahun 2020 mulai tercatat sebesar Rp 10,2 Milyar,” katanya.
- 3 Cara Mudah Menyimpan Daun Bawang agar Tahan Lama
Daun bawang adalah salah satu jenis sayuran yang mudah rusak. Sayur berwarna hijau ini sangat mudah berlendir. Maka butuh perlakuan khusus untuk membuatnya tahan lama. Daun bawang yang disimpan dengan cara yang benar bisa bertahan cukup lama. Sebaliknya, jika asal meletakkan, sayur ini akan mudah rusak. Usia daun bawang ini bisa mencapai 5 hari hingga satu minggu jika disimpan dengan cara yang benar. Jika disimpan dalam kulkas, usianya bisa mencapai 2 minggu. Bahkan, jika disimpan dalam freezer, daun bawang ini bisa bertahan hingga 1 tahun. Lalu bagaimana cara menimpang daun bawang agar awet dan tidak mudah rusak. 1. Menyimpan daun bawang tanpa kulkas Cara menyimpang daun bawang dengan tanpa mesin pendingin atau kulkas adalah dengan cara memasukannya ke dalam toples. Siapkan toples bening berukuran sedang dan dapat memuat daun bawan. Masukan daun bawang ke dalam toples dengan posisi akar di bawah. Lalu basahi akar dengan air. Tutup toples dan simpan di dekat jendera. Penggantian air secara berkala sangat dibutuhkan untuk menjaga daun bawang dalam toples tetap terjaga kesegarannya. 2. Menyimpan daun bawang di kulkas Dengan memanfaatkan kulkas, daun bawang bisa bertahan lebih lama. Caranya, daun bawang harus dicuci dengan bersih, jangan ada sisa tanah. Biasanya tanah ini akan mengumpul di batang dan akar. Selanjutnya potong bagian akar daun bawang. Setelah itu, masukkan daun bawang ke dalam wadah kedap udara. Pastikan wadah tersebut menyisakan ruang untuk membuat kondisinya tetap lembab. Lalu Simpan wadah tersebut di bagian rak kulkas. 3. Menyimpan daun bawang di freezer Potong akar daun bawang dan bersihkan dengan air mengalir. Kemudian keringkan daun bawang yang sudah dicuci bersih. Potong daun bawang sesuai kebutuhan masak, misalnya satu batang diiris kecil-kecil dan beberapa batang lainnya potong besar-besar. Setelah itu rebus daun bawang selama 1 menit. Setelah tiris, masukkan daun bawang ke dalam wadah plastik kedap udara dengan ukuran sekali masak. Lalu masukan ke dalam freezer.















