top of page

Search Results

328 results found with an empty search

  • Gula Aren Cair Sumut Mendunia: Tembus Pasar Global dengan Prestasi Gemilang

    Gula aren cair asal Sumatera Utara (Sumut) telah berhasil mengukir prestasi gemilang yang membanggakan. Produk ini tidak hanya berhasil menembus pasar domestik, tetapi juga telah merambah pasar ekspor di berbagai belahan dunia. Prestasi ini tidak hanya sekadar impian, tetapi merupakan hasil dari upaya gigih dan komitmen yang tak kenal lelah. Puri Food & Healthy, yang dikelola oleh Putri Nasution, berhasil menuai omzet yang mengesankan dari produk olahan gula aren cair Sumut, mencapai angka Rp 800 juta per tahun. Pemilik Puri Food & Healthy, Putri Nasution mengakui bahwa pengembangan gula aren cair tidaklah sederhana. Perusahannya melakukan uji coba berulang kali untuk menciptakan produk berkualitas dengan cita rasa yang khas, agar bisa diminati oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri. Produk gula aren cair ini tidak hanya mendapatkan perhatian dari pasar internasional, tetapi juga telah tampil dalam berbagai pameran, termasuk di Arab Saudi. Puri Food & Healthy juga telah meraih pengakuan dari berbagai ajang kompetisi dan penghargaan, termasuk sebagai juara 1 produk ekspor Kota Medan pada Mei 2022. "Produksi bisa mencapai 1.500-2.000 botol aren cair (500 mililiter). Ini bisa memasok kebutuhan sekitar 50 supermarket di wilayah Sumut. Direncanakan juga akan masuk dunia perhotelan," tutur Putri, dikutip dari Kompas, Senin (7/8). Dosen Bahasa dan Kewirausahaan di Universitas Sumatera Utara dan Universitas Potensi Utama itu menjelaskan bahwa produk-produk gula aren cair yang diolah perusahaannya saat ini telah tersebar di berbagai di swalayan, market place, dan toko-toko cendera mata di kota Medan. Keberhasilan Puri Food & Healthy tidak hanya bermanfaat bagi bisnis itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat sekitar. Putri berkomitmen untuk memberikan pelatihan wirausaha kepada petani dan anak muda di lingkungannya, serta terus berupaya mengedukasi generasi muda tentang pentingnya bidang perkebunan. Dalam mengembangkan produk turunan seperti gula aren cair, kerja sama antara produsen dengan petani menjadi kunci keberhasilan. Puri Food & Healthy bekerja sama dengan pekebun aren untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkualitas. Meskipun proses produksi memerlukan waktu dan pengawasan yang teliti, hasil akhirnya adalah produk gula aren cair yang berkualitas tinggi, murni, dan bebas dari bahan kimia. "Produk gula aren cair kami juga herbal dan bermanfaat bagi tubuh. Ini efisien mempermudah ibu-ibu ketika mengolah makanan atau minuman, jadi agar lebih praktis," imbuhnya. Putri berharap, Puri Food & Healthy bisa berekspansi menjadi bentuk saset atau produk gula semut. Karenanya, dia memerlukan sinergi antara Ditjenbun, mitra usaha, dan petani milenial untuk mendukung inovasi ini. "Diharapkan ke depannya aren bisa terus dikembangkan, sehingga bentuk bahan baku tetap tersedia, semakin luas akses pasarnya, bisa menembus pasar global, dan menyejahterakan petani," tuturnya. Putri juga memberikan pelatihan wirausaha bisnis aren kepada petani dan anak muda di lingkungan sekitar. Posisinya sebagai Pendamping Wirausaha Muda sejak 2022 memudahkan dia untuk mengedukasi anak-anak muda agar menggeluti bidang perkebunan. "Tentu dibutuhkan komitmen, ketekunan yang kuat, inovasi, serta kreativitas, karena pengolahan aren tidaklah mudah. Harus dijaga kualitasnya supaya tidak berbuih dan mengkristal serta aman untuk dikonsumsi," tuturnya. Usaha untuk memajukan perkebunan seperti yang dikembangkan oleh Putri Nasution itu mendapatkan perhatian serius dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL). Dia terus memacu dan mendorong pelaku usaha perkebunan untuk berinovasi ciptakan produk turunan yang lebih beragam. Menurut SYL, produk turunan yang dikembangkan dengan baik memiliki daya saing yang bertambah sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. "Pengembangan pertanian, termasuk perkebunan, juga bisa lebih maju, mandiri, dan modern," tutur Politisi Partai NasDem itu. Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu menjelaskan, pemerintah perlu mendorong pekebun secara on farm menuju off farm lewat hilirisasi produk-produk perkebunan untuk memberi nilai tambah. Maka diperlukan kerja sama antara pekebun dan pelaku UMKM guna mengakselerasi hilirisasi produk-produk perkebunan yang ada. "Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung hal tersebut. Kami menggerakan jajaran kami, khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) agar meningkatkan produk potensial yang perlu dibina dan membantu UMKM yang membutuhkan bahan baku atau ekspansi,” terang Syahrul.

  • Panduan Bertani Kangkung dengan Metode Hidroponik

    Bertani menjadi salah satu kegiatan yang semakin diminati di kalangan masyarakat modern, terutama dengan semakin berkembangnya metode-metode bertani yang inovatif. Salah satu metode bertani yang tengah menjadi perbincangan adalah metode hidroponik. Metode ini menawarkan solusi bagi mereka yang ingin menanam tanaman dengan lebih efisien dan ramah lingkungan, salah satunya adalah kangkung. Kangkung, sayuran hijau yang kaya akan nutrisi, dapat tumbuh subur dan sehat dalam sistem hidroponik. Sebelum memulai penanaman kangkung dengan metode hidroponik, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan. Anda memerlukan wadah atau tempat tumbuh hidroponik, seperti bak plastik atau pipa PVC yang dapat dijadikan sistem tanam. Selain itu, pastikan Anda memiliki media tanam hidroponik, seperti substrat atau batu kerikil. Untuk mengoptimalkan pertumbuhan kangkung, Anda juga perlu menyediakan nutrisi hidroponik yang mengandung unsur-unsur penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain itu, pastikan Anda memiliki benih kangkung berkualitas tinggi untuk ditanam dalam sistem hidroponik. Setelah semua alat dan bahan tersedia, langkah berikutnya adalah melakukan penanaman kangkung dalam metode hidroponik. Pertama, siapkan media tanam dalam wadah yang telah disiapkan. Letakkan benih kangkung dengan jarak yang tepat di atas media tanam, lalu tutup dengan lapisan tipis media tanam lagi. Selanjutnya, pastikan wadah hidroponik terhubung dengan sistem nutrisi. Nutrisi hidroponik harus disiapkan sesuai petunjuk pada kemasan, dan pastikan untuk memantau tingkat pH nutrisi secara teratur. Tempatkan wadah hidroponik di tempat yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup atau menggunakan lampu tumbuh jika diperlukan. Bertani kangkung dengan metode hidroponik memerlukan perawatan harian yang cermat. Pastikan nutrisi disuplai secara teratur sesuai jadwal yang dianjurkan, dan periksa tingkat pH nutrisi serta media tanam secara rutin. Jaga kebersihan lingkungan tanam untuk mencegah pertumbuhan hama dan penyakit. Apabila terdapat daun atau bagian tanaman yang tidak sehat, segera lakukan pemangkasan untuk menjaga pertumbuhan yang optimal. Berikut adalah 7 langkah untuk menanam kangkung dengan metode hidroponik: 1. Persiapan Alat dan Bahan Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan, termasuk wadah hidroponik (bak plastik atau pipa PVC), media tanam (substrat atau batu kerikil), nutrisi hidroponik, benih kangkung berkualitas, dan alat pengukur pH. 2. Persiapan Media Tanam Isi wadah hidroponik dengan media tanam yang telah disiapkan. Media ini akan menjadi tempat tumbuhnya akar kangkung dan menyediakan dukungan nutrisi. 3. Penanaman Benih Letakkan benih kangkung dengan jarak yang tepat di atas media tanam. Tutup dengan lapisan tipis media tanam lagi untuk menutupi benih. Pastikan benih tertanam dengan baik. 4. Nutrisi Pastikan wadah hidroponik terhubung dengan sistem nutrisi. Campurkan nutrisi hidroponik dengan air sesuai petunjuk pada kemasan. Pastikan larutan nutrisi memiliki pH yang sesuai (umumnya sekitar 5.5-6.5). 5. Perawatan Monitor dan pertahankan tingkat pH dan nutrisi dalam larutan secara teratur. Pastikan tanaman mendapatkan cahaya matahari yang cukup atau pertimbangkan penggunaan lampu tumbuh. Pantau pertumbuhan tanaman dan lakukan pemangkasan jika diperlukan. 6. Penanganan Hama dan Penyakit Jaga kebersihan lingkungan tanam. Lindungi tanaman dari hama dan penyakit dengan menjaga area tanam bersih dan bebas dari gulma. Gunakan pestisida organik jika diperlukan. 7. Panen Pantau perkembangan kangkung. Setelah tanaman mencapai ukuran yang sesuai untuk dikonsumsi (biasanya sekitar 3-4 minggu setelah penanaman), panen dengan hati-hati. Potong kangkung di atas permukaan media tanam dan siapkan untuk dikonsumsi.

  • Inovasi SYL dalam Memajukan Pertanian Indonesia

    Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah diakui sebagai tokoh inspiratif dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan peningkatan produktivitas pertanian. Salah satu inovasinya yang mendapat apresiasi adalah program taksi alsintan, yang telah membantu petani meningkatkan produksi dan kemandirian mereka tanpa tergantung pada pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Inovasi ini telah membawa perubahan besar dalam memajukan sektor pertanian Indonesia dan membuatnya lebih mandiri dan modern. Taksi alsintan merupakan program dari Kementerian Pertanian dalam rangka membantu menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui program taksi Alsintan, SYL berharap petani bisa dengan mudah memiliki alsitan tanpa harus lagi mengandalkan bantuan dari pemerintah. Program taksi alsintan menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Mentan SYL dalam memajukan pertanian. Dengan inovasi ini, petani dapat menyewa alsintan (alat mesin pertanian) untuk jangka waktu tertentu, seperti per jam atau per hari. Dengan adanya program taksi alsintan, petani semakin mengenal teknologi pertanian dan beban APBN dalam meningkatkan kemandirian dan produktivitas petani dapat dikurangi, karena petani memiliki akses lebih mudah dan terjangkau terhadap peralatan pertanian yang dibutuhkan. Tak hanya itu, Mentan SYL juga berhasil meningkatkan persentase ekspor produk pertanian Indonesia secara signifikan. Selama periode awal pandemi, pendapatan dari ekspor pertanian meningkat secara mencolok, melampaui angka 0,5 miliar dolar AS dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selain itu, persentase ekspor pertanian terus mengalami pertumbuhan positif dalam tiga tahun berturut-turut, mencapai angka 14 persen pada tahun 2020, 5,8 persen pada tahun 2021, dan 10,52 persen pada tahun 2022. Inisiatif lain dari Politisi Partai NasDem itu dalam memajukan pertanian Indonesia adalah meningkatkan cadangan pangan nasional dengan mengimplementasikan program food estate atau lumbung pangan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian secara massif dan berkelanjutan di wilayah-wilayah strategis guna menjaga kestabilan pasokan pangan dalam negeri. Dalam benak pemikiran Mentan SYL, petani Indonesia berperan penting sebagai penyangga makanan bagi populasi sekitar 280 juta orang, terutama dalam menghadapi krisis dunia yang mungkin terjadi di masa mendatang. Sebagai informasi, produktivitas pertanian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, telah mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai Tukar Petani (NTP) naik sebesar 111,8 persen dan pertumbuhan ekspor pertanian mencapai lebih dari 15 persen. Syahrul Yasin Limpo berharap agar semua pihak terlibat dalam pembangunan sektor pertanian dan mendukung inisiatif pemerintah seperti kredit usaha rakyat (KUR) pertanian, yang akan menjadi modal penting dalam menguatkan usaha tani dan mendorong pertumbuhan sektor pertanian Indonesia secara berkelanjutan. Sejak menjabat Menteri Pertanian pada Oktober 2019, SYL menggelorakan semangat “Pertanian Indonesia Maju, Mandiri, Modern”. Semangat ini bisa diartikan sebagai komitmen beliau untuk membenahi dan memajukan sektor pertanian. Keseriusan SYL untuk memajukan sektor pertanian Indonesia tidak isapan jempol belaka. Pengalamannya menjadi kepala daerah selama 25 tahun di Sulawesi Selatan tidak hanya menjadikan SYL memahami sektor pertanian, tapi turut terlibat dalam sektor pertanian dan pencapaian Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan Nasional. SYL sering mengatakan, sektor pertanian menyangkut hajat hidup rakyat banyak, sehingga dibutuhkan pemikiran-pemikiran yang tidak hanya berbasis pada teori, tapi juga diperkaya dengan pengalaman di lapangan.

  • Dari Petani Hingga Pengusaha Kentang: Kisah Sukses Agus Wibowo

    Agus Wibowo adalah seorang petani yang berasal dari Kabupaten Magelang, tepatnya dari desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, di lereng Gunung Merbabu. Pria yang akrab disapa Bowo itu adalah founder dari PT Agro Lestari Merbabu, sebuah perusahaan pertanian yang berfokus khusus pada komoditas tanaman kentang. Latar belakang Agus Wibowo sebagai petani tidak terlepas dari lingkungan keluarganya, di mana orang tua dan keluarganya juga berprofesi sebagai petani. Melihat potensi pertanian yang luar biasa di sekitar lingkungannya, terutama tanaman hortikultura seperti kentang, cabe, tomat, brokoli, dan kubis, Agus Wibowo tertarik untuk mengambil kuliah jurusan pertanian. "Petani menurut saya memang salah satu profesi yang mulia karena kita memikirkan perut banyak orang," kata Bowo dalam video yang diunggah di akun Youtube Kementerian Pertanian. Dengan tujuan awal untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tinggi, seperti mengubah tomat menjadi saus atau mengolah kentang menjadi keripik atau stik kentang, Agus Wibowo memutuskan untuk kuliah di Agroteknologi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta (UNS). Baca juga: Lia Dahlia, Petani Milenial Raup Ratusan Juta dari Bertani Timun Organik Agung Wedhatama, Petani Bali yang Sukses Bertani dengan Pupuk Organik Pada tahun 2019, Agus Wibowo berhasil menginjakkan kaki di Singapura sebagai salah satu peserta kompetisi bisnis pertanian dalam acara Global Student Entrepreneur Award. Di sana, ia mempresentasikan konsep bisnisnya terkait pertanian kentang, dan berhasil membawa nama Indonesia dengan bangga. Agus Wibowo memiliki visi untuk mengembangkan PT Agro Lestari Merbabu menjadi penyedia bibit kentang berkualitas dan bermutu untuk kalangan petani, termasuk pasar lokal dan nasional. Saat ini, bisnis Bowo tidak hanya fokus pada pembibitan kentang, tetapi juga memproduksi kentang untuk konsumsi, seperti kentang untuk industri keripik dan kentang untuk konsumsi sayur. Dalam mengembangkan bisnisnya, Agus Wibowo melibatkan lebih dari 200 petani mitra dengan total lahan sekitar 55 hektar untuk mengamankan pasokan kentang. Ia juga berusaha untuk mengembangkan usaha di bidang pengolahan pasca panen, seperti pembuatan keripik kentang dan stik kentang untuk memperluas nilai jual produk pertaniannya. Menurut Agus Wibowo, dunia pertanian menawarkan banyak peluang dan potensi, tidak hanya terbatas pada penanaman dan produksi saja, tetapi juga mencakup sektor perdagangan, pengolahan, dan pemasaran. Ia berharap bahwa pertanian tidak lagi dipandang sebelah mata dan para generasi muda dapat melihat potensi besar yang ada dalam dunia pertanian. Dengan tekad, visi, dan dukungan pemerintah serta mitra petani, Agus Wibowo terus mengembangkan PT Agro Lestari Merbabu untuk menjadi perusahaan yang berkontribusi besar dalam mengembangkan pertanian kentang di Indonesia.

  • Cara Praktis Memiliki Tanaman Herbal Aromatik di Rumah

    Tanaman herbal biasanya ditanam karena manfaat aromatik, rasa, atau sifat penyembuhan mereka. Tanaman ini sering digunakan dalam masakan, minuman, obat-obatan herbal, atau untuk menghasilkan minyak esensial. Contoh tanaman herbal yang populer ditanam adalah mint, rosemary, basil, thyme, dan lavender. Pemilihan tanaman ini didasarkan pada kualitas aromatik atau rasa yang terkandung dalam daun, batang, atau bijinya. Umumnya, tanaman herbal cenderung memerlukan paparan sinar matahari yang cukup, terutama tanaman yang berasal dari daerah tropis atau subtropis. Soal perawatan, umumnya tanaman herbal lebih tahan terhadap tanah yang agak kering dan cenderung tidak memerlukan pemupukan berlebihan. Pemupukan yang terlalu banyak bisa mengurangi kualitas aromatiknya. Selain memberikan sentuhan hijau yang menyegarkan, tanaman herbal aromatik juga mengeluarkan aroma wangi yang dapat meningkatkan suasana di dalam ruangan. Berikut adalah beberapa cara praktis untuk memiliki tanaman herbal aromatik di rumah Anda: 1. Kenali Jenis-jenisnya: Pertama-tama, pilihlah jenis tanaman herbal aromatik yang ingin Anda tanam. Tentunya sesuaikan dengan kondisi tanah dan cuaca di mana tanaman itu akan ditanam. Beberapa pilihan yang populer termasuk daun mint, rosemary, lavender, basil, dan thyme. Pastikan untuk memilih tanaman yang cocok untuk lingkungan di dalam ruangan dan bisa tumbuh dengan baik di pot. 2. Media Tanam: Seperti disebutkan di atas, tanaman herbal ini memiliki kecenderungan lebih tahan terhadap kondisi panas. Namun demikian perlu disiapkan media tanam yang baik. Anda bisa menanamnya di dalam pot atau di tanah. Namun, pastikan pot memiliki lubang drainase untuk mencegah akumulasi air berlebih yang dapat merusak akar. Sama seperti di pot, di tanah juga perlu dipastikan sistem aliran airnya biar tidak menggenang. 3. Butuh Cukup Cahaya: Tanaman herbal aromatik umumnya membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Letakkan tanaman Anda di tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung atau sinar matahari terang. Jika pencahayaan alami terbatas, Anda juga bisa menggunakan lampu pertumbuhan atau lampu LED spektrum penuh. 4. Pemupukan: Gunakan campuran tanah yang cocok untuk tanaman herbal, biasanya campuran tanah pot dan pasir. Pastikan untuk memberikan pemupukan yang tepat agar tanaman tetap subur. Anda bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk khusus untuk tanaman herbal. 5. Pengairan: Jangan terlalu banyak atau terlalu sedikit menyiram tanaman herbal. Namun Anda perlu memastikan tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air. Lakukan penyiraman secara teratur dan periksa kelembaban tanah sebelum menyiram lagi. 6. Perawatan: Agar tanaman tetap rimbun dan sehat, lakukan pemangkasan rutin. Ini juga membantu memastikan bahwa tanaman tumbuh dalam bentuk yang diinginkan dan tidak tumbuh terlalu lebat. 7. Tips Saat Memanen: Satu keuntungan besar memiliki tanaman herbal aromatik adalah Anda dapat memanen dan menggunakan daun atau bunga yang segar dalam masakan atau minuman Anda. Pastikan untuk memanen secara hati-hati agar tanaman tetap tumbuh subur. Seperti saat memanen daun mint. Anda harus menyisakan daun yang cukup pada tanaman mint agar pertumbuhan selanjutnya dapat berjalan dengan baik. Ini juga bisa diterapkan pada tanaman sereh. 8. Perlindungan dari Hama: Perhatikan tanda-tanda serangan hama atau penyakit pada tanaman Anda. Jika diperlukan, gunakan metode alami atau produk perlindungan tanaman yang aman untuk mengatasi masalah ini. Mempelajari pertanian, walaupun hanya di pekarangan rumah, tetap membutuhkan ketekunan. Maka dari itu, Anda disarankan untuk terus memperkaya pengetahuan mengenai pertanian, khususnya pertanian tanaman herbal. Setelah mendapatkan pengetahuan yang cukup, Anda masih perlu mempraktikkan ilmu pengetahuan tersebut. Memang butuh waktu untuk menjadi ahli dalam menanam tanaman herbal, namun Anda harus pelan-pelan memulainya, dengan penuh kesabaran. Karena tidak ada yang instan dalam pertanian.

  • Digitalisasi Kios Permudah Petani Tebus Pupuk Subsidi

    PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan bahwa pihaknya terus meningkatkan kemampuan dan pelayanan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Salah satunya adalah dengan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman distributor dan kios terkait regulasi, hingga mendukung penerapan digitalisasi kios untuk memudahkan petani menebus pupuk bersubsidi. SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menyatakan peningkatan kemampuan dan pelayanan penyaluran pupuk bersubsidi akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari distributor, kios, hingga dinas pertanian di berbagai daerah. Hal ini sejalan dengan rekomendasi Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Polri terkait pupuk bersubsidi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, yang disampaikan oleh Ketua Tim Satgassus Mabes Polri, Hotman Tambunan. "Pada prinsipnya kami selalu memberikan sosialisasi kepada kios dan distributor secara berkala, karena memang kami memiliki kantor perwakilan di sejumlah provinsi. Selain itu kami juga memiliki ratusan petugas pemasaran lapangan yang tersebar di seluruh kabupaten," jelas Wijaya seperti diberitakan liputan6.com pada Selasa (1/7). Pupuk Indonesia sebagai produsen menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Hingga 28 Juli 2023, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi secara nasional telah mencapai sebesar 3,83 juta ton, rinciannya Urea sebesar 2,25 juta ton dan NPK 1,55 juta ton. Sementara stok pupuk bersubsidi secara nasional yang tersedia di gudang lini III atau tingkat kabupaten tercatat 853.255 ton atau setara 353 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah. Dengan rincian urea sebesar 513.604 ton dan NPK sebesar 339.651 ton per 31 Juli 2023. Penyerapan pupuk bersubsidi biasanya akan meningkat saat memasuki musim hujan pada akhir tahun sehingga kios-kios akan kembali meningkatkan stoknya. Selanjutnya, kemampuan dan pelayanan penyaluran pupuk bersubsidi juga ditingkatkan dengan menerapkan digitalisasi kios. Hingga saat ini, Pupuk Indonesia telah melakukan uji coba digitalisasi kios di lima provinsi, yaitu Bali, Aceh, Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan. "Dalam waktu dekat, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus memperluas wilayah penerapan digitalisasi kios," tegasnya. Menurut Wijaya, digitalisasi kios akan mengubah secara drastis proses administrasi kios, dari sebelumnya mengisi banyak formulir kertas, kini semua terekam secara digital dan online dalam sebuah aplikasi. Nanti setiap transaksi penebusan pupuk bersubsidi tercatat secara real time, sehingga meningkatkan transparansi hingga ketepatan penerima pupuk bersubsidi. "Selain itu juga dapat meningkatkan pelayanan kepada petani, karena petani cukup membawa KTP untuk menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi," pungkas Wijaya.

  • Sektor Pertanian Paling Terdampak El Nino, Begini Strategi Kementan

    Sektor pertanian menjadi yang paling terdampak cuaca ekstrem El Nino. Untuk itu para petani di Indonesia diharapkan agar meningkatkan kewaspadaan atas perubahan iklim yang diprediksi bakal berdampak pada produksi pertanian ini. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan, pola perubahan curah hujan dan kenaikan suhu udara hingga banjir maupun kekeringan, menyebabkan produksi pertanian menurun signifikan. "Dampak perubahan iklim yang demikian besar memerlukan upaya aktif untuk mengantisipasinya melalui strategi mitigasi dan adaptasi. Jika tidak, maka ketahanan pangan nasional akan terancam," kata Dwikorita, Selasa (1/8/2023). Dwikora mengingatkan agar petani memiliki bekal yang cukup berupa ilmu pengetahuan agar dapat memahami fenomena iklim yang terjadi sehingga diharapkan dapat melakukan langkah mitigasi. “Dengan mengetahui lebih dini, petani dapat melakukan perencanaan mulai dari penyesuaian waktu tanam, penggunaan varietas unggul tahan kekeringan, pengelolaan air, dan lain sebagainya," dia menjelaskan. Lebih lanjut, dirinya mengatakan, El Nino yang disertai Indian Ocean Dipole (IOD) positif di musim kemarau kali ini kondisinya lemah hingga moderat. Menurut dia, dampak El Nino ke Indonesia diperkirakan lebih lemah dari wilayah lain karena memiliki wilayah laut yang lebih luas. “Tapi, karena dua-duanya (El Nino-IOD) berperan bersama, maka dikhawatirkan kemarau ini relatif lebih kering dibanding kemarau tahun lalu 2022, kemarau 2021 dan kemarau 2020,” jelasnya. Ia menegaskan, kondisi El Nino yang menyebabkan kondisi Indonesia lebih kering perlu diwaspadai. Apalagi, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki dampak El Nino di Juli dan lebih semakin parah hingga Oktober. “Saat ini 63 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Jadi kalau di Kalimantan masih hijau, masih hujan, ini mohon berkah ini, jadi kalimantan ini sebagian beberapa provinsi beberapa provinsi ini masih hujan, mohon dilakukan pemanenan hujan,” kata dia. Dijelaskan sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bahwa Kementan telah menyiapkan 9 strategi dalam menghadapi El-Nino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam. Selanjutnya, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi. "Kemudian, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukan Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan," kata politisi Partai NasDem tersebut, Rabu (19/7/2023). Strategi yang lain, mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode ini menjelaskan, yaitu dengan memaksimalkan koordinasi antar daerah terkait kondisi pertanian di masing-masing daerah.

  • Nilai Tukar Petani Bulan Juli Naik Tinggi, BPS: Tren Positif Sejak 2021

    Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Juli 2023 menunjukkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional mencapai 110,64. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen dari bulan Juni 2023 yang hanya sebesar 104,38. Kenaikan ini merupakan salah satu tren positif dalam daftar panjang kenaikan NTP nasional sejak tahun 2021. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa kenaikan NTP bulan Juni 2023 dipengaruhi oleh empat komoditas unggulan, yaitu gabah, kelapa sawit, kopi, dan kakao. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kenaikan NTP tersebut adalah indeks harga yang diterima oleh petani (It) yang naik sebesar 0,34 persen. Lebih menarik lagi, kenaikan It ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayarkan kepada petani (Ib), yang hanya naik sebesar 0,13 persen. Subsektor tanaman perkebunan rakyat menjadi salah satu yang mengalami peningkatan NTP tertinggi pada bulan Juni 2023, mencapai 1,34 persen. Peningkatan NTP ini tentu memberikan dampak positif bagi para petani di sektor tersebut. Sementara itu, kenaikan yang sama juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Juli 2023, mencapai 111,41 atau naik 0,27 persen dibandingkan bulan Juni 2023. Kenaikan NTUP ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) yang mencapai 0,34 persen. Ternyata, It juga lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM). Pudji Ismartini menambahkan bahwa subsektor tanaman perkebunan rakyat juga mencatat peningkatan NTUP tertinggi, yaitu sebesar 1,49 persen pada bulan Juli 2023. Hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,52 persen, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan BPPBM yang hanya naik 0,03 persen. Beberapa komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan BPPBM pada sektor tanaman perkebunan rakyat adalah ongkos angkut, cuka getah, dan upah menuai atau memanen. Kenaikan BPPBM ini memberikan dampak positif bagi sektor tersebut dan menjadi salah satu pendorong meningkatnya NTUP pada bulan Juli 2023. Menanggapi kenaikan NTP dan NTUP, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan berbagai strategi dan program jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyediaan benih unggul, alsintan (alat mesin pertanian), dan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis pertanian. Dengan adanya KUR, para petani dapat mengembangkan skala usaha mereka dari waktu ke waktu, membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Upaya pemerintah melalui Kementan ini diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi para petani, terutama di sektor tanaman perkebunan rakyat, yang telah memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan NTP dan NTUP pada bulan Juli 2023.

  • Duta Petani Andalan, Kisah Sukses Petani Milenial Terapkan Smart Farming

    Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menggerakkan regenerasi petani dengan memberikan perhatian khusus kepada generasi milenial yang menunjukkan kinerja positif di sektor pertanian. Salah satu contohnya adalah Mashuda, seorang petani komoditas cabai di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, yang merupakan salah satu petani milenial sukses dalam menggeluti sektor pertanian. Prestasi dan dedikasi Mashuda dalam bidang pertanian membuatnya diangkat sebagai Duta Petani Andalan (DPA) oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP). Kinerja Mashuda mendapat perhatian dari Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, yang mengunjungi Kebun Cabai Wonosari Farm milik Mashuda di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, bersama tim PPIU YESS Jatim pada 26 Juli 2023 lalu. Mashuda telah berhasil meraih Juara ke-3 pada acara Maslahat Award Inovasi dan Teknologi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan berkat inovasinya yang diberi nama Budi Cakep, yang merupakan singkatan dari Budi Daya Cabai Petani Kabupaten Pasuruan. Mashuda adalah salah satu petani milenial binaan DPA Kementan yang didukung oleh Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Programme (YESS). Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang mendorong generasi milenial untuk berperan aktif dalam pembangunan pertanian. Tidak sedikitnya pemuda dan pemudi yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian menunjukkan bahwa pertanian bukan lagi identik dengan kotoran dan kemiskinan, tetapi telah menjadi sektor modern dan menjanjikan berkat mekanisasi dan inovasi pertanian. Dalam kunjungannya ke Kebun Cabai Wonosari Farm, Dedi Nursyamsi mengapresiasi capaian dan kinerja Mashuda dalam mengembangkan pertanian. Mashuda menerapkan konsep Smart Farming dengan menggunakan rumah kaca sederhana yang terbuat dari bahan bertiang bambu dan beratap plastik. Meskipun sederhana, rumah kaca ini memberikan manfaat maksimal bagi pertanian. Dalam 1 rumah kaca seluas 1000 m2 dengan 3.000 tanaman cabai, Mashuda mampu menghasilkan total estimasi produksi hingga 15 ton dalam satu tahun. Dengan harga jual cabai yang bervariasi, seperti Rp25.000/kg, Mashuda dapat memperoleh omzet hampir Rp400 juta dari satu unit rumah kaca. Jika skala luas hingga satu hektar, omsetnya bahkan mencapai Rp4 miliar per tahun. Dedi Nursyamsi menilai bahwa pilihan varietas yang tepat dan penerapan teknologi irigasi tetes (drip irrigation) serta pemupukan yang optimal merupakan kunci keberhasilan Mashuda dalam menghasilkan hasil pertanian yang maksimal. Rumah kaca memberikan keuntungan dengan mengendalikan micro climate (suhu, cahaya, kelembaban), sehingga hama penyakit tidak dapat masuk, dan memberikan pengaruh positif terhadap hasil pertanian. Selain itu, kolaborasi dengan Pasar Komoditas Nasional (Paskomnas) telah membantu Mashuda dalam menghadapi fluktuasi harga cabai di pasar. Dengan kerjasama antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Provinsi Jawa Timur, dan Paskomnas, Mashuda dapat menyalurkan hasil pertaniannya dengan baik melalui Pasar Induk Agribisnis di Palembang, Tangerang, dan Surabaya. Dukungan sistem informasi dalam pasar ini memudahkan distribusi komoditas pertanian dari produsen hingga ke konsumen. Keberhasilan Mashuda sebagai petani milenial di Jawa Timur merupakan bukti nyata bahwa generasi muda yang inovatif dan kreatif mampu membawa pembangunan pertanian menuju arah yang maju, mandiri, dan modern. Dengan adopsi teknologi dan pemahaman tentang pasar, petani milenial seperti Mashuda akan terus menjadi pilar utama dalam perkembangan sektor pertanian di Indonesia.

  • Antisipasi Gagal Panen Akibat El Nino, Surabaya Siapkan 9 Pangan Alternatif

    Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur menawarkan solusi konkret dalam menghadapi gagal panen di tengah fenomena El Nino yang mengakibatkan cuaca panas ekstrem dan kekeringan. Pemkot Surabaya telah bersiap menghadapi dampak terburuk dari El Nino dengan menghadirkan pangan alternatif pengganti padi. Yaitu dengan menyiapkan sembilan bahan pangan alternatif. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa sembilan bahan pangan yang dicanangkan itu akan ditanam di lahan pemkot yang saat ini sedang tidak terpakai alias idle. "Kita juga menanam pangan ya, ada sembilan bahan pengganti padi. Kami juga menanam jagung, sagu, di lahan-lahan punya pemkot yang idle. Tapi kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena memang wilayah pertaniannya lebih besar," kata Cak Eri, sapaan akrab Wali Kota Surabaya, Minggu (30/7/2023). Selain itu, dirinya juga akan bekerjasama dengan daerah lain yang menghasilkan bahan pokok untuk memangkas biaya karena akan mendapat harga langsung dari produsen. "Untuk mencegah adanya kenaikan barang, maka kita melakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk. Itu sudah kita lakukan," jelasnya. Kerjasama itu dilakukan karena Surabaya bukan merupakan tempat penghasil bahan pangan, melainkan sebagai kota pemakai. "Karena Surabaya ini bukan penghasil, tapi pemakai. Jadi kami kerja sama dengan daerah lain," tegasnya. Akan tetapi, apabila harga bahan pokok di Surabaya mengalami kenaikan karena disebabkan pupuk atau cuaca, maka pemkot tidak bisa mencegahnya. Namun, jika kenaikan harga barang itu disebabkan faktor Bahan Bakar Minyak (BBM), maka pemkot akan melakukan subsidi. "Kalau di sini naik dikarenakan pupuk atau lainnya, kami tidak bisa lagi menahan kenaikan harga. Tapi kalau transpor BBM yang naik, maka kami bisa melakukan subsidi. Tapi kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya," pungkasnya.

  • Kelompok Tani Melon di Kepulauan Meranti Peroleh Sertifikat Prima

    Di Kelurahan Selatpanjang Kota, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, terdapat sebuah Kelompok Tani yang dikenal dengan nama Balung Cilik. Kelompok ini berfokus pada budidaya dua komoditas yang menjadi andalan mereka, yaitu semangka dan melon. Kelompok Tani Balung Cilik telah berhasil meraih sertifikat Prima 3 sebagai pengakuan atas upaya mereka dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian. Sertifikat Prima 3 tersebut diterbitkan oleh Auditor Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) melalui UPT Pengawasan Mutu Dan Ketahanan Pangan (PMKP) Dinas Pangan Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau. Sertifikasi ini membuktikan bahwa kelompok tani Balung Cilik telah memenuhi syarat dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan, memberikan jaminan dan perlindungan kepada konsumen bahwa produk pangan mereka aman untuk dikonsumsi. Ketua Kelompok Tani Balung Cilik, Bagas, menjadi sosok yang tak kenal lelah dalam bercocok tanam dan mengolah lahan yang terbatas di tengah kota dan permukiman masyarakat. Meskipun memiliki lahan yang tidak begitu luas, Bagas berhasil menghasilkan melon berkualitas yang tidak kalah dengan hasil perkebunan modern lainnya. Dia menanam berbagai jenis melon, seperti melon merlin, kirani, adinda, legita, new ceria, dan juga mencoba menanam bibit semangka happy sweet 303. Hasil usahanya tak kalah mengagumkan; Bagas berhasil memanen melon sebanyak tiga ton. Dalam usahanya, Bagas mengutamakan penggunaan pupuk organik dengan komposisi 25 persen NPK dan 75 persen kompos. Pendekatan ini tidak hanya hemat biaya, tetapi juga menjadikan buah melon lebih aman dikonsumsi, mengingat harga pupuk berbahan kimia yang saat ini melambung tinggi. Bagas mengelola lahan tersebut dengan bantuan 4 orang pekerja yang diberdayakan untuk melakukan berbagai tugas, seperti mencangkul, menyiram, dan menyemai. Dia memberikan upah yang layak kepada pekerjanya, dengan menggaji tukang cangkul sebesar Rp130 per hari dan yang menyiram serta menyemai sebesar Rp80 ribu per hari. Usaha Bagas memerlukan ketekunan dan kesabaran, namun tidak memerlukan modal terlalu banyak. Dalam waktu 65 hari saja, mulai dari awal penanaman hingga panen, melon yang dihasilkannya sudah siap untuk dipanen dengan bobot buah berkisar antara 2 hingga 3 kilogram per butirnya. Untuk urusan pemasaran, hal itu pun tidak menjadi masalah bagi Bagas, karena panenannya selalu ludes terjual dalam waktu yang singkat, bahkan banyak pembeli yang datang langsung ke kebunnya. Meskipun meraih sukses dengan mendapatkan sertifikasi Prima 3, Bagas belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Dia berharap dapat mendapatkan bantuan, seperti Hand Tractor, untuk mempermudah pekerjaannya dalam mengelola lahan pertaniannya. Kelompok Tani Balung Cilik adalah contoh inspiratif bagaimana dengan semangat, kerja keras, dan inovasi, para petani mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi dan meraih pengakuan melalui sertifikasi Prima 3. Semoga kesuksesan mereka menjadi inspirasi bagi petani lainnya untuk terus berkembang dan mengoptimalkan potensi pertanian di wilayah mereka.

  • 1000 Hektar Lahan di Sukabumi Ikut AUTP Antisipasi Gagal Panen Akibat El Nino

    Risiko gagal panen bisa terjadi di lahan pertanian yang subur sekalipun. Anomali cuaca seperti adanya El Nino memperbesar kemungkinan gagal panen. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyarankan agar petani mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Di Kabupaten Sukabumi, misalnya sebanyak 1.000 hektar lahan sawah sudah mengikuti asuransi ini, sehingga bila terjadi gagal panen maka akan menerima ganti rugi. ''Dari lahan pertanian di kota seluas 1.331 hektare, sebanyak 1.000 hektare sudah dicover AUTP,'' kata Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Dikna Yalendra, Selasa (1/8/2023). AUTP adalah solusi yang tepat bagi lahan yang berpotensi mengalami gagal panen akibat banjir, kekeringan, penyakit dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Dikna menjelaskan bagaimana asuransi mengganti kerugian petani, yakni pada lahan seluas 1 hektar yang gagal panen, petani akan menerima maksimal Rp 6 juta. Diharapkan, dengan begitu petani tidak mengalami kerugian. Di Sukabumi, menurut DIkna, masih ada 331 hektar lahan pertanian yang belum mengikuti program asuransi ini. Itu disebabkan karena keterbatasan dana pemerintah untuk memasukan lahan ke AUTP. Disebutkan Dikna bahwa langkah mengikutkan lahan pertanian ke asuransi ini juga merupakan upaya untuk mengatasi dampak buruk El Nino yang berpotensi membuat lahan mengalami kekeringan. ''Sehingga, dampak El Nino di kota sudah diantisipasi,'' jelasnya. Fenomena El Nino sendiri merupakan peristiwa alam di mana permukaan air laut di Samudra Pasifik Tengah mengalami pemanasan sehingga berdampak pada perubahan pola cuaca yang menyebabkan cuaca panas di sejumlah daerah di Indonesia. Sukabumi termasuk wilayah yang diprediksi akan terdampak. Dikna mengatakan, menghadapi hal tersebut DKP3 melakukan pembinaan antisipasi kepada para petani dengan merekomendasikan upaya-upaya yang harus diperhatikan disaat El Nino terjadi. Di antaranya dengan melakukan normalisasi saluran irigasi secara gotong royong. Berikutnya pengaturan penggunaan air berupa adanya pergiliran, penggunaan bibit padi ganjah/cepat panen, penggunaan pupuk organik (kompos) yang salah satu tujuannya untuk menjaga kelembaban tanah serta percepatan masa tanam. Kepala DKP3 Kota Sukabumi Arian Hariadi menambahkan, hingga kini belum ada lahan pertanian di kota yang mengalami gagal panen akibat kekeringan. '' Hingga kini belum ada laporan kekeringan,'' kata dia. Adrian mengatakan, untuk menghadapi kekeringan di tiap kelompok tani ada pompa air yang siap digunakan. Nantinya alat tersebut bisa digunakan ketika kesulitan pengairan.

bottom of page